Aku mengerjap erjapkan mataku berkali kali, kenapa aku ada dikamarku? Bukankah semalam aku tertidur di sofa?"Aku yg memindahkanmu semalam." Harry keluar dari kamar mandi dan gosh ia hanya mengenakan handuk pada bagian bawah saja.
"Oh begitu." aku menguap cukup lebar dan merentangkan tanganku ke segala arah.
"Please Kendall, kau membuatku bergairah sekarang." apa? Memangnya aku melakukan apa?
"Apa maksudmu?"
"Sudahlah jika kau disini terus kau membuatku ingin bermain sekarang denganmu, ingat kau belum menyiapkan sarapan. Aku lapar." astaga aku lupa! Dengan itu aku beranjak dari kamar menuju dapur untuk membuat sarapan.
"Nice butt." ucap seseorang dari arah belakangku yg kuyakin orang itu adalah Harry.
Aku tak menggubrisnya dan tetap melanjutkan aktifitas memasakku, namun sebuah tangan meremas bokongku "Ha..rry..jangan..shh..karang." ia mendekatkan wajahnya di leherku dan meninggalkan kissmark disana.
"Stop it." aku menjauhkan tubuhku darinya, ia berdecak kesal melihatku seperti itu.
"Ayolah Harry, kau harus sarapan dan berangkat kerja." aku menaruh sarapanya di meja dan menyuruhnya duduk untuk sarapan, oh dia sudah seperti anak kecil. Ngomong ngomong soal anak, kau tahu aku masih virgin dan walaupun kami sudah berumah tangga, kami belum melakukan hubungan suami istri sama sekali, sejujurnya aku belum siap untuk semua itu.
"Kenapa kau tidak memakan sarapanmu Kenny?" Harry berkomentar.
"Aku tidak lapar." ucapku sambil menggeser piring berisi sarapanku ke depan.
"Hei jangan begitu, kau harus makan, aku tidak mau mempunyai istri yg kekurangan gizi." mendengar ucapan Harry, lantas aku menatapnya seakan akan ingin membunuhnya.
"Apa? Aku hanya bercanda." ujarnya enteng. Kan? Semuanya dianggap enteng olehnya
"Siapa yg memasang dasimu?" Tanyaku. Kulihat dasi milik Harry sudah terpasang dengan benar.
"Aku sendiri yg memasangnya."
"Rupanya kau sudah bisa, eh?"
"Ya aku belajar, aku tidak mau selalu mengandalkanmu." oh manisnya dia.
****
Hari ini aku akan pergi ke supermarket karna persediaan makanan didapur sudah habis. Belum lagi keempat temanya Harry akan datang hari ini. Kalian tahu kan porsi makan Niall seperti apa?
Dimana ya keju nya? Uhh kenapa mencari keju sangat susah? Ah! Itu dia! Namun karna keju nya yg berada diatas membuatku kesusahan untuk mengambilnya, akupun meloncat untuk mendapatkanya sialnya lagi tidak ada pegawai yg lewat disekitar sini.
"Biar kubantu." seseorang membantuku mengambil keju itu. Ia adalah pria, dengan kaca mata hitam. Eh tunggu, sepertinya aku mengenalnya, bukankah ia pria yg kulihat kemarin saat di theatre? Atau aku hanya salah lihat saja? Ah sudahlah lupakan, mereka hanya terlihat mirip.
"Ini." ia memberiku kejunya dan tersenyum manis, senyumanya manis dan terasa familiar untuku. Namun disudut bibirnya ada piercing dan aku tak pernah mengenal orang yg memakai piercing.
"Terimakasih." aku mengambilnya dan memasukanya ke trolly. "Its my pleasure." pun ia berbalik dan meninggalkanku.
Setelah semua barang barang kudapatkan. Aku menuju tempat kashier dan membayarnya.
****
Hujan lebat kembali mengguyur kota london, temprature disini kadang memang tak tentu, dingin-panas-dingin-panas. Ataukah ini dampak dari global warming? Entahlah. Padahal ini bulan july yg seharusnya musim semi.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
Fiksi PenggemarTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?