"Kendall, aku melupakan tasku..."
Suara seseorang yg kuyakin adalah Cara membuatku seperti mati kutu, sedangkan Luke masih dengan filmnya sepertinya ia tidak menyadari keberadaan Cara.
"Kendall! Kau dimana?" Untungnya jarak antara pintu depan dengan ruang keluarga berjauhan. Aku tak mau Cara sampai kesini dan melihat Luke. Bisa terjadi kesalah pahaman.
Pun aku mengambil tas Cara yg tertinggal dan berlari kearahnya yg hendak melangkahkan kaki menuju ruang keluarga namun ia berhenti karna kehadiranku terlebih dahulu. "Ini tas mu nona." ujarku sambil menyerahkan tasnya.
"Terimakasih, oh ya ngomong ngomong. Kau sedang menonton film?" aduh! Aku lupa mengecilkan volume tv nya. "Ergh-tidak, aku hanya sedang menonton tv saja." jawabku berbohong untuk yang kedua kalinya.
Ia hanya mengangguk dan memasang ekspresi tak yakin denganku, tak mau ia menanya nanyakanku lagi akupun menyuruhnya pulang dengan alasan ingin bersiap siap untuk pergi.
"Itu tadi siapa?" Tanya Luke dengan tak melepas pandanganya ke arah layar tv-oh posisi duduknya juga sudah di sofa sekarang bersamaku.
"Temanku yg tadi, ia lupa membawa tasnya." oh ya-Luke kesini dengan kendaraan umum jadi Cara atau siapapun tak akan tahu keberadaanya disini karna Luke tidak menggunakan mobilnya.
"Menangnya ada apa jika temanmu melihat aku ada disini bersamamu?"
Bagus, sekarang apa yang akan kukatakan pada Luke?
Karna Cara thypical anak yang suka sekali membesar besarkan masalah.
Aku berdehem, "Oh-hantunya muncul!" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan dan sepertinya berhasil, Luke fokus pada filmnya.
Sedang asyik asyiknya menonton entah kenapa kepalaku terasa sangat berat dan mengantuk...tak ingin berfikir panjang lagi, akupun Tertidur...
****
Aku membuka mataku dengan lebar. Kepalaku terasa sudah membaik dari sebelumnya, Dimana aku? Ini bukanlah ruang keluarga. Oh-ini kamarku. Tunggu, dimana Luke? Apa yg terjadi barusan?
Oh ya-aku ketiduran karna sakit kepala, tunggu siapa yg membawaku kekamar? Akupun melihat pakaian ku syukurlah masih lengkap. Lagipula mana mungkin Luke berbuat macam macam padaku bukan?
Sepertinya ia sudah pulang karna aku tidak mendengar suara apapun disini. Kulihat jam kamarku menunjukan pukul 6 sore, Ah! Aku lupa mandi! Pantas saja aku merasa sangat lengket dan berkeringat. Terlebih Luke tidak menyalakan pendingin ruanganya nya.
****
"Kendall!"
Suara berat itu memenuhi setiap penjuru ruangan sampai masuk kedalam telingaku, pasti Harry! Dengan malas aku keluar dari kamar untuk menemuinya. Oh ya-aku juga lupa membuatkan makan malam. Ah bodoh sekali kau Kendall!
"Kau sudah pulang? Kenapa malam sekali?" Aku mengerucutkan bibirku karna tahu ia pulang larut. Itu artinya aku tidak akan bisa ber-cuddle denganya karna aku tahu Harry sangatlah lelah.
"Kan tadi pagi aku sudah bilang bahwa aku ada meeting hari ini dan pulang malam." ujarnya sambil mengendurkan dasi yg ia pakai dan melepas 3 kancing kemejanya yg membuat gairahku tak terkontrol lagi dengan melihatnya sepeti itu.
"Aku tidak membuat makan malam." ucapku dengan santai.
"Tak apa, kau jangan melakukan pekerjaan pekerjaan yg membuatmu lelah Kendall. Lagipula aku membawakan sekotak Pizza." ujarnya. Ah! Harry memang pria yg paling dan hebat!

KAMU SEDANG MEMBACA
HARRY STYLES
FanfictionTerjadinya Cinta yg rumit didalam suatu kehidupan, Masa lalu yg datang secara tiba tiba. akankah mereka dapat menyelesaikan masalah demi masalah yg mereka hadapi?