8 // Harry styles

18.8K 1K 10
                                    

Seperti biasa Harry akan berangkat kerja hari ini, ia bilang akan ada meeting hari ini otomatis ia akan pulang larut, itu artinya seharian ini aku akan ditemani oleh rasa bosan. Eh tunggu, untuk apa bosan jika ada Cara disini, fikirku.

"Kau ini, memasang dasi saja tidak bisa." akulah yg selalu memasang dasi kerjanya, aku heran sebelum kami menikah lantas siapa yg membantunya memasang dasi? Ibunya?

"Aku memang sengaja tidak bisa memakainya agar kau mau memakaikanya." ia pun terkekeh setelahnya, aku memutar kedua bola mataku.

Sangat sulit bagiku untuk memasang dasinya itu, ia terlalu tinggi untukku yg menyebabkan aku harus berjinjit untuk memakaikanya. Tiba tiba tangan kekarnya mengangkat pinggangku dan mendudukiku di atas meja sehingga tinggiku setara denganya.

Ketika aku sedang memasangkanya dasi mata kami saling bertemu, bau papermint masuk kedalam indra penciumanku, tak sadar dalam sekejap ia menciumku yg membuatku terkejut, namun aku membalas ciumanya yg lembut, kuakui Harry mempunyai bibir yg sangat menggoda.

Ciuman kami semakin panas, Harry ingin lebih masuk kedalam mulutku namun aku menghentikan aktifitas kami, mengingat Harry harus berangkat kerja, jika dilanjutkan tentu saja ia akan terlambat. Ia menatapku bingung "Ada apa?"

"Harry, kau harus berangkat ke kantor atau kau akan terlambat." ujarku

"Ah, kau benar ini semua karna bibirmu yg menggoda. aku jadi lupa akan pekerjaanku." Ujarnya yg membuatku tertawa kecil

"Hmm, tapi nanti akan berlanjut kan?" Oh gosh Harry!

"Sudahlah, sebaiknya kau pergi." aku mendorongnya menuju pintu, tak lupa aku memberinya ciuman singkat di bibirnya.

****

"Halo, Cara!" Entah berapa kali aku menelfonya, atau memintanya bertemu namun yah aku sangatlah senang! Ya beginilah aku, maklum saja selama 4 tahun tak bertemu.

"Yeah? Kendall? Ada apa?" Sepertinya ia baru bangun tidur dengan suara seraknya,

"Apa kau ada acara hari ini?"

"Hmm, ya ada, aku ada jadwal photoshoot hari ini." sayang sekali padahal aku ingin mengajaknya memancing, dan masih saja ia ada jadwal photoshoot di hari liburnya.

"Oh begitu, baiklah jika begitu."

"Memangnya ada apa?"

"Tadinya aku ingin mengajakmu memencing hari ini."

"Oh..maafkan aku Kendall aku mempunyai janji terlebih dahulu...lain waktu saja ya, kau tak apa kan?"

"Tentu, tidak tidak aku tidak apa, aku mengerti dengan pekerjaanmu saat ini."

"Baiklah jika begitu, ku tutup sambunganya, byee Kendall love youu!"

"Bye Cara, love you too!"

Baiklah, jika Cara tidak bisa mengapa kau tidak mengajak adikmu satu satunya yang bernama Kylie?

****

"Hei mom!" Kami berpelukan cukup lama sampai sampai aku tak menyadari kehadiran Kylie disampingku.

"Bagaimana kabarmu Kenny?" Tanya Kylie sambil memeluku "baik, kau sendiri?" Tanyaku seraya melepaskan pelukan kami.

"Not bad." raut wajahnya menunjukan kesedihan "ada apa?"

Ia menghembuskan nafas panjang sebelum berbicara "kau tahu, semenjak kau tidak disini rumah ini bagaikan kuburan. Sepi sekali." Percayalah, aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Jauh melebihi kuburan.

"Akupum begitu, ketika
Harry pergi kekantor aku disana juga sendiri, jika saja tidak ada Cara, mungkin aku sudah mati kebosanan."

"Kau bisa kesini kapanpun yg kau mau Kendall."

"Yeah, oh ya bagaimana jika hari ini kita pergi berjalan jalan? Sudah lama kita sebagai saudara tak menghabiskan waktu bersama." Yah semoga saja ia tak sibuk untuk urusan kuliahnya.

"Kebetulan jam kuliahku kosong, soo why not?"

****

Pertama kami memancing sesuai mood ku hari ini yg baik, dan kami mengunjungi funland, photobox dan yg terakhir theatre

"Ini popcorn mu." Kylie memberiku sebungkus popcorn rasa caramel yg kusuka.

"Terimakasih."

"Baiklah, ayo dramanya sudah mau dimulai." kamipun masuk kedalam studio, disana orang orang sudah menempati tempat duduknya masing masing.

Aku mengedarkan pandanganku ke segala arah melihat orang orang yg sedang berlalu lalang, mengobrol, sambil menunggu acara theater yg akan segera dimulai, Kylie yg sedang berkutat dengan orang di telfon. Uh sepertinya urusan yg cukup serius sampai sampai ia harus menarik urat untuk berbicara dengan orang tersebut

Sampai pandanganku tertuju pada pria paruh baya, yg umurnya mungkin masih terbilang muda, memakai baju polos berwarna merah dan memakai kaca mata hitam untuk apa ia memakai kacamata hitam disini? Ini bukan pantai atau acara rekreasi semacamnya, ini kan Theatre.

Aku yakin ia sedang memandangiku sekarang, walapun ia memakai kacamata hitam namun arah pandanganya mengarah padaku. Sampai pembawa acara memulai percakapanya yg menandakan theatre sudah dimulai. Aku mengalihkan pandanganku dari orang tersebut dan menikmati dramanya.

****

"Oh terimakasih, Kenny hari ini aku sangatlah senang!" Ia memelukku akupun balas memeluknya.

"Sama sama Kylie, lain kali kita harus melakukan ini lagi, mungkin bersama Cara." ujarku yg membuatnya semakin senang

"Ya! Aku setuju." setelah bercakap cakap denganya akupun memutuskan pulang dengan alasan aku tak mau Harry menungguku lama dirumah dengan khawatir. Nyatanya memang dia berkata akan pulang malam namun aku belum menyiapkan makan malam untuknya. Istri macam apa aku ini?

Aku merebahkan badanku di sofa dan beristirahat sejenak. Setelah mandi aku memutuskan untuk membuat pasta.

Jam menunjukan pukul 11.02 namun aku masih menunggu Harry didepan tv sambil menonton acara tv malam yg sebenarnya tidak seru.

Aku menguap, rasa kantukku benar benar tak bisa kutahan. Namun aku ingin menunggu sampai Harry pulang. Tak terasa kelopak mataku mulai menutupi mataku...sayup sayup terdengar orang membuka pintu rumahku..Harry?



HARRY STYLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang