Bab 61

2 1 0
                                    

"ayo bangun kak biel.... Kedua sahabat ku pasti sudah sampai! Ayok cepat bangun" ujar decha menepuk-nepuk pundak Gabriel yang Masi nyenyak tidur di pelukannya

"Sebentar lagi baby" gumam Gabriel tidak ingin membuka matanya

"Ck! Sudah sepulu kali kalimat itu kaka ulang, tapi kakak belum juga mau bangun. Oh ayo lah kak, para  sahabatku pasti sudah menunggu di bawah" ujar decha mulai jengkel dengan Gabriel yang tidak ingin melepaskan nya

"Setidaknya lepaskan aku...."

"Apakah para sahabat mu itu lebih penting dari calon tunangan mu ini?" Tanya Gabriel mendongakkan kepalanya menatap wajah decha

"Yeah, mereka sangatlah penting, penting dari siapa pun..." Pungkas decha membuat Gabriel memonyongkan bibirnya

"Ihh, seharunya kamu jawab aku yang lebih penting dari siapapun" ujar Gabriel dengan mimik wajah yang di buat seimut mungkin

Bukanya merasa lucu, decha malah bertambah kesal di buat Gabriel, "CK! Minggir minggir" kesal decha mendorong Gabriel dari pelukan nya sekuat mungkin. Decha berdiri ingin pergi ke kamar mandi

Gabriel mendudukkan dirinya sambil menatap decha dengan mata yang berkaca-kaca, "Eca..." Panggil Gabriel dengan wajah memelas

"Hei, Gabriel guavendra! Jangan memancing emosi ku ya! Ini Masi pagi buta" marah decha berkacak pinggang menatap tajam Gabriel

Gabriel yang di bentak decha menciut bagaikan anak kucing yang ketakutan, "aku ngambek sama kamu" cicit Gabriel kembali membaringkan tubuhnya sambil menutup wajahnya dengan bantal

"Yasudah, ngambek yah ngambek aja! Ngak usah bilang bilang.... Tapi  kalo nanti ketika aku udah selesai mandi kakak belum mandi juga, jangan salah kan aku kalo aku ngak mau tidur sama kakak lagi" tegas decha masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Gabriel yang Masi nyaman berbaring

Gabriel yang di ancam seperti itu langsung saja bangun dari tidurnya, Gabriel  keluar dari kamarnya menuju ruang kerjanya

"Untung sayang" ujar Gabriel masuk kedalam kamar mandi sambil bersenandung kecil

Sedangkan di kamar Umay dan Malino, sepasang kekasih itu Masi tidur sambil berpelukan

"Aku tidak ingin bangun!" Ujar Umay mengeratkan pelukannya kepada Malino

"Baiklah baby, tidurlah lagi" gumam Malino mengusap usap punggung Umay dengan lembut

____

"Argh..." Erang Atha

"Makanya jangan jail banget" Ketus Aul menekan memar di dahi Atha dengan tenaga kuat membuat Atha kembali menjerit kesakitan

"Argh..ss pelan pelan sweetie, ini sungguh sakit" ujar Atha dengan wajah memelas seperti ingin menangis

"CK! Sejak kapan seorang Atha sky luvedra tau rasa sakit???" Sindir Aul menutup kotak p3k

"Sweetie, ini benar benar sakit...." Aduh Atha sambil menangis membuat Aul mengerutkan keningnya

"Hah! Sejak kapan pria ini jadi seperti ini?" Batin Aul

"Kemari lah, peluk aku.... Hug me sweetie" rengek Atha

Aul yang melihat tingkah aneh Atha hanya bisa diam dan menuruti kemauan Atha

Aul menaiki tempat tidur, dengan gesit Atha langsung memeluk Aul dengan erat sambil mengadu kan kepalanya yang Masi sakit

Flashback

"Sudah cukup kak aku sudah tidak sanggup lagi" ujar aul sangat kelelahan

"Baiklah.... Tapi kita bisa melakukannya di kamar mandi jika kau lelah di atas ranjang"

EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang