Part 38

129 21 20
                                    

Pagi ini cuaca sungguh cerah sekali, Gamaliel duduk di kursi taman hotel disusul oleh sang kakak. Tubuh mereka berdua saat ini dipenuhi keringat karena Bastian mengajak adiknya untuk joging bersama.

Karena bukan hanya makanan, namun olahraga itu juga berperan penting buat kesehatan, bukan? Walaupun hanya sesekali dia mengajak adiknya itu berolahraga, tapi setidaknya itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Haus dek? Nih minum!" Bastian menyodorkan sebotol air dingin kepada sang adik.

"Tapi ini air dingin kak, gimana kalau dimarahi daddy karena minum air dingin dipagi hari?" Gamaliel terlihat ragu meminumnya walaupun sebenarnya lehernya sudah meronta-ronta ingin segera menelan air dingin itu ke tenggorokannya.

"Tenang saja, Daddy tidak akan marah kok! Daddy juga pasti ngerti!" Bastian meyakinkan adiknya, membuat sang adik segera membuka penutup botolnya dan meminum rakus air itu. Jakunnya terlihat naik turun dengan cepat, membuat Bastian tertawa kecil melihatnya.

"Sok-sokan nolak, padahal mau!" Celetuk Bastian membuat Gamaliel terkekeh mendengarnya.

"Emang mau, tapi takut Daddy marah. Sekarang kan kalo Daddy marah, tinggal bilang aja kalau kakak yang suruh minum!" Balas Gamaliel membuat Bastian mengacak-acak rambutnya dengan gemas.

"Karena udah lulus SMA, mau nggak rambutnya diwarnai?" Tanya Bastian.

"Nggak mau ah!" Jawab Gamaliel.

"Kenapa?"

"Ya nggak mau aja, aku udah nyaman sama warna rambut hitam aku, nggak mau di warna!" Jawab Gamaliel, dia memang lebih suka rambutnya yang hitam dari pada di blonde.

"Hitam gini juga udah ganteng kok!" Puji Bastian, membuat Gamaliel tersenyum bangga.

"Tapi gantengan kakak sih!" Senyuman itu luntur kemudian berubah menjadi senyuman yang menyebalkan, hingga beberapa detik kemudian Gamaliel mengacak-acak rambut sang kakak dengan kedua tangannya tanpa ampun.




🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾




Selat Bosphorus adalah tempat wisata kedua yang mereka pilih untuk dikunjungi di kota Istanbul ini.

Selat yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia ini merupakan selat yang memisahkan antara Eropa dan Asia.

"Cantik!" Satu kata itu berhasil digumamkan oleh Gamaliel saat matanya memandang takjub pemandangan kota yang luar biasa ini.

"Mau bersenang-senang anak-anak?" Bastian dan Gamaliel mengangguki ucapan Daddy nya bersama-sama.

Ada untungnya juga mereka datang di musim panas seperti ini, karena perjalanan tidak akan terganggu dengan hujan. Ya walaupun memang bukan tidak mungkin jika hujan turun secara tiba-tiba.

Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengunjungi toko-toko yang ada disana. Melihat-lihat barang-barang menarik yang terjual di toko-toko itu.

"Baju ini unik!" Ujar Gamaliel sambil memandang satu kaos yang memiliki kesan tersendiri untuknya, dimana kaos yang berwarna putih itu terdapat gambar abstrak yang menyerupai manusia jika dilihat dari jarak dekat, namun terlihat menyerupai pohon saat dilihat dari jarak jauh.

"Bungkus saja, nanti Daddy yang bayar!" Gamaliel tersenyum manis kearah sang daddy. Daddy nya ini memang peka sekali.

"Kamu juga kalau ada sesuatu yang diinginkan, bungkus lah! Beli semua yang kalian mau," titah Mike kepada putra sulungnya.

Setelah selesai mengunjungi toko-toko yang ada disana, ternyata hari sudah siang. Kini Mike mengajak kedua putranya pergi menikmati makanan khas Türkiye disalah satu restoran yang ada disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 16 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Son Of A MurdererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang