"Selamat siang tuan muda!" Gamaliel tersenyum ketika sang supir menundukkan kepala kearahnya.
"Selamat siang, pak!" Balasnya dengan senyuman manis.
Gamaliel pun masuk kedalam mobil, "pak, mampir ke supermarket sebentar ya!" Ujar Gamaliel kepada sang supir.
"Siap tuan muda!" Sahut pak supir sambil mengemudikan mobil mewah itu menjauh dari sekolah Gamaliel.
Sekitar lima belas menit kemudian, mobil itu terhenti didepan sebuah supermarket, "tunggu sebentar ya pak!" Ujar Gamaliel kemudian pergi meninggalkan mobil itu dan masuk kedalam supermarket.
Gamaliel mengambil beberapa benda yang akan dia perlukan untuk mengerjakan tugas, kemudian berjalan ke kasir untuk membayarnya.
Gamaliel senang, karena sejak sang kakak dan sang daddy yang berubah menjadi perhatian kepadanya, dirinya sudah tidak pernah kekurangan apapun lagi.
Mike memberinya uang yang lebih dari cukup, ketika dia kembalikan, pria itu tidak mau menerimanya. Jadilah dia menyimpan saja uang itu, untuk keperluan seperti ini.
Bisanya jika guru memberikan tugas yang memerlukan uang untuk membeli bahan-bahan nya, Gama akan pergi ke seseorang yang dia kenal, untuk membantu menjual tissue di lampu merah.
Namun kadang-kadang Rivai akan membantunya, bahkan jika itu kerja kelompok, Rivai adalah orang yang pertama yang akan menariknya agar masuk dikelompok yang sama. Namun sekarang sudah tidak lagi.
Bahagia?
Jelas dia bahagia dengan hidupnya yang sekarang, dirinya sudah berhasil mendapatkan kasih sayang dari Daddy dan kakaknya.
Namun walaupun begitu, dia tidak ingin terlalu terbuai dalam kebahagiaan ini, dia harus mempersiapkan hatinya untuk suatu hal yang tidak terduga yang akan terjadi suatu saat nanti.
"Loh pak, ini kan bukan arah ke mansion!" Ujar Gamaliel yang merasa asing dengan jalanan yang mereka lewati saat ini.
"Tuan besar meminta saya untuk membawa anda ke kantornya, tuan muda!" Gamaliel terdiam, namun dia tetap mengangguk tanpa bertanya mengapa.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
"Sebaiknya anda membawa semua barang-barang anda, tuan muda!" Gamaliel mengangguk, dia menggendong tas ranselnya, kemudian mengambil paper bag berisi barang-barang yang dia beli di supermarket tadi.
Dengan masih menggunakan seragam lengkap, Gamaliel takut-takut memasuki gedung raksasa milik daddy nya itu.
"Permisi kak..." Gamaliel menghampiri seorang wanita cantik yang berada di meja admistrasi perusahaan.
"Hallo dek, ada perlu apa?" Tanya wanita itu dengan ramah, dia tidak tau jika anak sekolahan didepannya itu adalah anak dari pemilik perusahaan.
"I-tu... Daddy say-" Gamaliel menghentikan ucapannya, membuat wanita itu mengkerutkan keningnya.
"M-aksudnya t-uan Mike..." Gamaliel berbicara dengan gugup, ini adalah pertama kalinya dia datang ke tempat seperti ini.
"Apa anda ada janji dengan tuan Mike?" Tanya wanita itu.
"Gama..." Gamaliel beserta wanita itu menatap kearah pria paruh baya yang saat ini berjalan dengan penuh wibawa, lengkap dengan pakaian kantornya.
"Kenapa tidak telepon daddy juga sudah sampai, hm? Daddy akan menjemputmu ke depan!" Gamaliel gelagapan mendengar hal itu, begitupun wanita tadi yang memandang heran kearah Mike.
Yang dia tahu anak pemilik perusahaan ini hanyalah Bastian, pria muda yang selalu datang bersama tuan besar mereka, dan yang selalu tuan mereka bawa disetiap pesta atau pertemuan-pertemuan penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Murderer
Roman pour AdolescentsCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Peristiwa masa lalu yang tidak diketahui bagaimana kejelasannya, membuat Gamaliel hidup dengan title ' anak dari seorang...