17 - Targeted

91 14 0
                                    


Selama perjalanan menuju kampus, suasana di dalam mobil tetap penuh obrolan ringan, tapi juga ada momen-momen hening yang canggung. Hyunjin sesekali melontarkan komentar iseng, sementara Vernon terus fokus menyetir, hanya sesekali mengangguk atau menjawab singkat.

Di barisan kursi belakang, Jaemin duduk di antara Taehyung dan Baekhyun. Posisi itu seolah menjadi pusat perhatian secara tidak langsung. Sesekali, Taehyung sengaja mencondongkan tubuhnya untuk berbicara lebih dekat dengan Jaemin, membuat Baekhyun memutar bola matanya.

"Hari ini akan ada kegiatan outbond," ujar Taehyung sambil tersenyum lebar, mencoba membuka percakapan. "Apa kau bisa menanganinya? Kau baru saja sembuh, jadi kuharap kau tidak memaksakan diri."

Jaemin hanya mengangguk kecil sambil tersenyum sopan. "Aku rasa aku bisa mengatasinya, mungkin."

Baekhyun tersenyum miring, menyikut Taehyung pelan. "Tidak perlu khawatir. Kami akan terus mengawasimu, jadi kau bisa selalu memberitahu kami jika kau merasa tidak kuat untuk melanjutkan kegiatan."

Di depan, Jeno mendengarkan obrolan itu dengan ekspresi datar. Ia menyandarkan kepalanya ke jendela, seolah tidak peduli, tetapi matanya terus mengamati Jaemin dari pantulan visor. Di dalam hatinya, ada rasa tak nyaman yang sulit dijelaskan. Ia tahu Baekhyun hanya menjelaskan, tapi ada sesuatu dalam cara pria itu mendekati Jaemin yang membuatnya merasa perlu berjaga-jaga.

Vernon tiba-tiba memecah suasana. "Oke, kita hampir sampai. Siap-siap untuk hari yang panjang, semuanya."

Ketika mereka tiba di lokasi outbond, mahasiswa baru sudah mulai berkumpul di area lapangan luas yang dikelilingi pepohonan rindang. Panitia senior lainnya sibuk mengatur perlengkapan, memastikan jumlah anggota kelompok, dan memberikan arahan. Jeno, Baekhyun, Hyunjin, Taehyung, dan Vernon masing-masing menuju pos tugas mereka masing-masing.

Namun, perhatian mereka tetap sesekali tertuju pada Jaemin, yang terlihat berbaur dengan kelompoknya. Meskipun Jaemin tampak tenang, Jeno dapat melihat bahwa pemuda itu berusaha keras untuk menyesuaikan diri.

"Dia baik-baik saja," gumam Baekhyun saat berdiri di samping Jeno, memperhatikan Jaemin dari jauh. "Kau tidak perlu khawatir sepanjang waktu."

Jeno menoleh sekilas, lalu kembali memandang ke depan. "Aku hanya memastikan semuanya berjalan lancar."

Baekhyun terkekeh kecil. "Tentu saja. Tapi kau harus tahu, jika kau terlalu peduli, dia mungkin menyadarinya."

Jeno tidak menjawab. Ia memilih diam, menyimpan pikiran-pikirannya sendiri. Namun, jauh di dalam hati, ia tahu Baekhyun mungkin ada benarnya.

Kegiatan berlangsung lancar hingga siang hari. Namun, saat sesi permainan tim dimulai, masalah kecil mulai muncul. Salah satu anggota kelompok Jaemin tidak sengaja tersandung, membuatnya jatuh ke arah Jaemin dan menimbulkan sedikit keributan.

Jeno, yang kebetulan melihat kejadian itu, dengan cepat melangkah mendekat, tetapi Vernon lebih dulu sampai di tempat kejadian. Ia membantu Jaemin berdiri dan memastikan tidak ada yang terluka. "Kau baik-baik saja?" tanya Vernon sambil tersenyum.

Jaemin mengangguk cepat. "Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih, senior."

Baekhyun, yang juga melihat dari jauh, berjalan mendekat setelah diisyaratkan oleh Jeno. "Kau baik-baik saja, Jaemin? Apa kau ingin istirahat di tenda medis?"

Jaemin menggeleng, ia berusaha menyembunyikan senyumnya karena para senior ini secara bergantian memainkan peran seakan tidak mengenalnya tapi tetap begitu perhatian padanya.

Teman-teman tim Jaemin muncul beberapa detik kemudian, diantara mereka merasa salty melihat Jaemin yang mendapat perhatian para senior populer. "Sepertinya kau punya banyak penjaga, Jaemin. Kau benar-benar populer."

F For Five || MobxJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang