"Jeno hyung?" Jaemin tidak menyangka Jeno akan menghampirinya malam ini, ini sudah cukup larut dan ia mengira giliran Jeno harusnya besok jika dugaannya benar.
Jeno menatap Jaemin dalam, memikirkan apa yang harus dilakukannya pada pria di depannya. Ia maju selangkah, berdiri tepat di depan Jaemin.
"Vernon bilang kau menginginkan kami semua?" Ujar Jeno dalam.
"Wh.. What? Aku hanya bilang ingin kita semua berangkat bersama bukan menginginkan kalian." Jaemin tergagap menjawab pertanyaan frontal Jeno dan lagi ia tidak mengatakan menginginkan mereka.
"Oh? Jadi kau tidak menginginkan kami?"
"Wait.. wait, aku pikir ada sedikit kesalahpahaman disini, hyung." Sanggah Jaemin.
"Kesalahpahaman apa? Aku hanya bertanya, apa kau menginginkan kami semua?" Wajah tegas Jeno yang menanyakan Jaemin membuatnya merasa terpojok.
"Aku... aku.. aku hanya.." Jaemin tak tahu harus menjawab apa. "... aku tidak tahu." Akhirnya ia hanya bisa menyerah untuk menjawab pertanyaan itu.
"Oke, fine." Respon Jeno cepat dan masuk begitu saja ke apartemen Jaemin.
Jaemin mengerutkan alisnya melihat respon Jeno, tapi ia tetap mengikuti Jeno ke dalam. Ia tertegun ketika Jeno melepas jaketnya.
"Apa maksudmu? Apa yang oke?" Tanya Jaemin memastikan ia memahami maksud Jeno.
"Oke, aku akan membantumu mencari tahu apa yang kau inginkan." Jawab Jeno santai dan berjalan mendekati Jaemin.
Jaemin menelan ludahnya melihat Jeno dengan compressed t-shirt hitam berjalan mendekatinya. Ia melangkah mundur hingga tubuhnya menyentuh dinding dan Jeno tak berhenti hingga ia hanya berjarak satu nafas dari wajahnya.
"Apa kau tahu maksud dari kamu berlima?" Tanya Jeno.
Jaemin menggeleng ragu.
"Kau tidak tahu? You sure?" Jaemin mengepalkan tangannya kuat merasakan nafas mint Jeno begitu dekat dengannya. Ia tak menjawab pertanyaan Jeno, tapi entah kenapa ia tak bisa melepas kontak mata diantara mereka.
Jeno mengangkat tangannya, mengelus halus pipi Jaemin, mengusap bibirnya dan meletakkan tangannya di sisi lehernya.
"Kau masih tidak tahu?" Jaemin kembali tidak menjawab, namun Jeno dapat merasakan perubahan pada wajahnya yang memerah dan momen ketika ia menelan ludahnya ketika ia menyentuh lehernya.
Tangan Jeno kembali bergerak, kali ini turun ke dada Jaemin yang masih berbalut kaosnya. Ia menjelajahi dadanya hingga menemukan sedikit tonjolan putingnya, hal yang ia cari. Ia menekan dan memainkan jarinya disana.
Jaemin melepas kontak mata mereka karena terkejut dengan tindakan Jeno. Tubuhnya meremang merasakan sensasi aneh di putingnya. Ia mencoba mendorong tangan Jeno untuk menghentikannya.
"Nah-uh, kita belum selesai." Ucap Jeno, membiarkan tangan Jaemin bergantung di tangannya karena tenaga pria itu tidak mampu untuk mendorongnya.
Tangan Jaemin yang lainnya menahan mulutnya untuk tidak membuat suara yang tidak pernah ia keluarkan.
Jeno kembali melanjutkan penjelajahannya, tangannya turun ke perut rata Jaemin hingga mengelus lekukan pinggangnya dan berakhir di aset roti belakangnya. Jeno meremas lembut aset itu.
"Apa sekarang kau masih tidak tahu?" Tanya Jeno lagi.
Jaemin mendorong tubuh Jeno keras dan melepaskan diri dari kurungannya. Mukanya memerah dan nafasnya mendesah meskipun ia tidak melakukan apa-apa.
"Aku tahu.. aku tahu.." Jawab Jaemin tak berani menatap Jeno secara langsung.
To Be Continued..
Jangan Lupa Like and Comment nya ya ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
F For Five || MobxJaemin
Fanfiction🔞🔞 "Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...