🔞🔞
"Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...
Jaemin terbangun dengan perasaan yang aneh. Tubuhnya terasa lebih ringan, dan rasa sakit yang sebelumnya mendera tubuhnya seolah hilang begitu saja. Ia mengerutkan kening sejenak, merasakan ketidaknyamanan di perutnya yang tiba-tiba kembali terasa kosong. Perutnya berontak, memberi tanda bahwa ia butuh makanan. Ia merasa enggan untuk merasakan sakit lagi, jadi tanpa berpikir panjang, Jaemin bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur.
Saat ia melintas di ruang tamu, Jaemin memperhatikan bahwa tempat itu tampak lebih rapi dari sebelumnya. Selimut yang ia berikan semalam terlipat rapi di tepi sofa, menandakan bahwa seseorang telah membereskan ruangan. Mungkin itu adalah Hyunjin, pikirnya. Ia teringat akan kejadian semalam, bagaimana Hyunjin dengan sigap merawatnya dan memintanya untuk beristirahat.
Setelah menghela napas, Jaemin berjalan menuju meja makan dan menemukan selembar note dari para seniornya yang tertempel di meja. Ia membacanya dengan cepat.
"Jaemin, istirahatlah dengan baik. Tidak perlu memikirkan orientasi hari ini. Fokus pada kesehatanmu, kami sudah mengatur semuanya. Sembuh cepat ya!"
Jaemin tersenyum kecil, merasa sedikit terharu. Ia memang berusaha keras selama beberapa hari terakhir, tetapi terkadang tubuh memang perlu istirahat. Ia melirik dapur dan matanya tertuju pada sebuah mangkuk kecil yang berisi bubur. Itu adalah sisa makanan yang Hyunjin buat untuknya dini hari tadi.
Jaemin memeriksa kondisi bubur itu. Tidak ada bau aneh yang tercium. Ia meraba permukaan bubur yang sudah sedikit mengeras, berpikir sejenak. Dengan hati-hati, ia memutuskan untuk menghangatkannya lagi. Ketika akhirnya ia mengambil sendok dan mulai makan, rasanya menghangatkan tubuhnya, sedikit demi sedikit.
Setelah selesai makan, Jaemin merasa sedikit lebih bertenaga, meski tidak sepenuhnya. Namun, ia merasa masih ada waktu untuk tidur lebih lama. Pandangannya beralih ke luar jendela, melihat sinar matahari yang cerah menembus dinding kaca apartemennya. Cuaca yang begitu bagus seolah mengundangnya untuk beristirahat lebih lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan senyuman ringan, Jaemin mengambil selimut dan bantal yang masih berserakan, lalu melemparkannya ke depan jendela kaca besar itu. Ia berbaring dengan nyaman, membiarkan sinar matahari yang hangat menyelimuti tubuhnya. Di tengah kenyamanan yang ia rasakan, Jaemin menutup mata, perlahan terlelap dengan pikiran yang tenang dan hati yang lebih ringan.
Tak lama setelah itu, Jaemin tenggelam dalam tidur yang lelap, menikmati keseimbangan yang ia temui setelah beberapa hari penuh dengan tekanan dan kelelahan.
**
Jeno dan yang lainnya tiba di kampus tepat ketika alarm orientasi berbunyi, menandakan bahwa acara akan segera dimulai. Tidak ada satupun dari mereka yang tampak rapi. Baekhyun dan Vernon masih terlihat seperti baru bangun tidur, dengan rambut mereka yang berantakan. Jika bukan karena tampan, mungkin orang-orang akan menyadari ketidakteraturan penampilan mereka, namun berkat penampilan mereka yang sudah begitu menawan, rambut yang kusut itu justru tampak seperti bagian dari gaya mereka.