19 - Celebration

76 15 1
                                    

Pada hari terakhir orientasi, suasana di kampus terasa lebih hidup dari sebelumnya. Mahasiswa baru bergerombol di aula utama, mengenakan kaus seragam yang mencerminkan warna dan semangat kebersamaan angkatan mereka. Sorak-sorai dan tawa memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang energik sekaligus emosional.

Di salah satu sudut panggung, Jeno berdiri bersama Baekhyun, Taehyung, Hyunjin, dan Vernon, bersiap untuk penutupan kegiatan. Masing-masing membawa aura yang berbeda: Jeno dengan ketenangannya, Baekhyun yang penuh semangat, Taehyung dengan sikap santainya, Hyunjin yang humoris, dan Vernon yang selalu mengayomi.

"Baiklah, semuanya!" Hyunjin berteriak di mikrofon, menarik perhatian kerumunan. "Ini adalah hari terakhir kita bersama dalam orientasi ini. Tapi ingat, ini bukan akhir dari perjalanan kalian, melainkan awal dari kisah baru!"

Tepuk tangan membahana, namun Jeno yang berdiri di sampingnya tetap memindai kerumunan. Tatapannya secara otomatis mencari sosok Jaemin, yang sedang duduk di barisan tengah bersama teman-teman sekelasnya. Jaemin tampak tersenyum, meski sedikit canggung, ketika seorang teman di sampingnya mencoba mengajaknya berfoto.

"Jeno," bisik Vernon dari belakang, menyadari perhatian Jeno. "Dia terlihat baik-baik saja hari ini."

Jeno hanya mengangguk kecil, masih merasa ada sesuatu yang harus ia pastikan.

Ketika sesi permainan penutupan dimulai, Hyunjin dan Taehyung memimpin lomba-lomba seru. Baekhyun sibuk memastikan tidak ada mahasiswa yang cidera dan semua berjalan lancar. Vernon juga memastikan tidak ada momen yang terlewatkan oleh kameranya. Sementara itu, Jeno diam-diam memperhatikan interaksi di antara mahasiswa baru, terutama yang melibatkan Jaemin.

Sebuah insiden kecil terjadi ketika salah satu permainan kelompok dimulai. Seorang peserta dari kelompok lain sengaja mendorong Jaemin terlalu keras, hingga ia hampir terjatuh. Namun sebelum hal itu benar-benar terjadi, Haechan, yang kebetulan berada di tim yang berada di samping Jaemin, segera menahan Jaemin dan menatap tajam si pelaku.

"Hei, take it easy, man," Haechan berkata dengan nada santai tapi penuh peringatan.

Jeno yang melihat dari jauh langsung mendekat. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya tegas.

Haechan menoleh, lalu menjawab dengan nada biasa. "Tidak ada yang serius. Hanya saja seseorang terlalu bersemangat."

Si pelaku, yang tampaknya merasa terpojok, hanya tersenyum kaku. "Maaf, aku tidak sengaja."

Namun tatapan Jeno yang tajam membuat suasana menjadi canggung, hingga si pelaku akhirnya mundur tanpa banyak bicara.

Setelah insiden itu, Jeno memutuskan untuk berbicara dengan Haechan secara langsung. "Terima kasih sudah membantu Jaemin tadi," ujarnya.

Haechan hanya mengangkat bahu. "Aku hanya tidak suka melihat orang yang mencoba bertingkah lebih dari seharusnya."

Hari terakhir orientasi pun berakhir dengan upacara penutupan yang meriah. Namun di benak Jeno dan teman-temannya, kekhawatiran akan Jaemin tetap menjadi topik yang belum selesai.

**

Jaemin mengira bahwa malam itu ia akan menghabiskan waktu sendiri seperti kemarin karena kelima seniornya hanya mengantarkannya sampai lift. Ia sedang menelusuri pencarian aplikasi untuk melihat menu-menu pilihan makanan yang bisa ia makan malam ini, hingga terdengar suara bel di pintunya.

Jaemin membuka pintunya untuk menemukan Vernon dan Hyunjin berdiri di depan pintu dengan pakaian kasual mereka. Ini pertama kalinya ia melihat mereka berdua menggunakan pakaian santainya, karena selama ini ia melihat mereka masih menggunakan kemeja meski mereka sempat tidur di kamarnya waktu itu.

F For Five || MobxJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang