27 - Simple Game

85 13 0
                                    


Jaemin terbangun dari tidur siangnya karena suara bel pintunya. Sebelum ia membuka pintu, ia sudah dapat mendengar suara riuh dari sisi lain pintu apartemennya. Ia membuka pintu dan sesuai dugaannya menemukan kelima seniornya berdiri di depan pintunya. Mereka langsung mengangkat tangan masing-masing yang menunjukkan bawaan mereka merangkap makanan, game console dan lainnya.

"Apa kau baru bangun tidur?" Tanya Vernon sambil mempersilahkan dirinya masuk ke apartemen Jaemin tanpa dipersilahkan pemiliknya.

Jaemin belum merespon tapi Hyunjin sudah mendahuluinya, "Kenapa sepertinya setiap kali kami mengunjungimu, kau selalu tertidur, Jaem?"

"Hihihi, Jaemin sudah seperti putri tidur. Ia terlalu suka tidur." Tambah Baekhyun.

"Mungkin dia memang masih masa pertumbuhan." Tambah Jeno pula sambil mengusap rambut Jaemin yang berantakan.

Jaemin langsung menyadari maksud Jeno yang mengatakan bahwa ia pendek. "Semua orang butuh tidur." Protes Jaemin yang disambut tawa renyah dari kelima pria itu.

Setelah tawa mereka reda, Taehyung melangkah masuk sambil mengamati sekitar apartemen Jaemin. "Sepertinya memang suasana apartemenmu yang terlalu nyaman, yang membuatmu selalu ingin tidur disini. Bahkan sebelumnya kami semua juga tidur nyaman disini. Apa yang membuatnya begitu? Apa karena memang minim barang atau furnitur yang membuatnya memiliki hawa-hawa yang membuat orang tertidur?"

Jaemin hanya mengangkat bahu sambil menutup pintu. "Aku memang tidak terlalu suka barang-barang yang tidak perlu."

"Benar-benar minimalis," komentar Hyunjin sambil meletakkan tas berisi game console di meja kecil di ruang tengah. "Tapi kau setidaknya bisa tambahkan satu sofa lagi. Kami selalu ke sini berlima, kau tahu?"

"Bahkan sofa yang ada sekarang saja sudah cukup," balas Jaemin dengan nada datar, namun sudut bibirnya sedikit terangkat.

"Well, that's not what I mean." Gumam Hyunjin pelan namun masih terdengar oleh yang lainnya. Mereka tertawa kecil mendengarnya karena memahami maksud Hyunjin tentang sofa yang kecil itu.

Jaemin menaikkan sebelah alisnya merasa tidak memahami apa yang lucu dari perkataan Hyunjin. Ekspresi Jaemin makin membuat mereka berusahan menahan senyuman mereka karena seperti yang baru mereka bahas, Jaemin terlalu polos.

Baekhyun menjatuhkan diri ke sofa dengan gerakan dramatis, langsung mengambil posisi paling nyaman. "Ckckck, lihat itu. Jaemin-ie kau memang terlalu polos."

"Berhenti menggodaku," Jaemin protes sambil mendesah, meskipun dia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Baiklah, baiklah," ujar Vernon sambil mengangkat tangan seolah menyerah. "Tapi aku yakin kau tidak akan protes kalau kami membawa makanan, kan?"

Jaemin melirik sekilas ke kantong-kantong makanan yang dibawa Vernon dan yang lainnya. "Tergantung apa yang kalian bawa."

"Pizza, ayam goreng, dan camilan manis," jawab Jeno sambil membuka salah satu kantong. "Kami tahu selera makanmu, Jaem."

"Makan malam instan favorit mahasiswa," komentar Taehyung sambil menyiapkan meja.

Sementara yang lain sibuk menata makanan, Hyunjin menghubungkan game console ke TV kecil di ruang tengah. "Kau mau mencoba bermain, Jaem?"

Jaemin menatap game console yang sudah terpasang di TV dengan ragu. "Aku tidak bisa main game," ujarnya sambil melipat tangan di dada.

"Ah, sudah kuduga," gumam Hyunjin sambil terkekeh. "Tapi itu bukan alasan. Kami akan mengajarkanmu."

F For Five || MobxJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang