"Now I realize it's not a good idea." Ujar Taehyung karena ia menyadari kesalahan keputusannya. Setelah mencicipi Jaemin, ia merasa tak ingin berhenti dan ingin mengeksplorasi lebih jauh kulit mulus pria ini.
Baekhyun mengangguk setuju, mereka terdiam sambil tetap menatap dalam kepada Jaemin. Berperang dengan diri sendiri untuk tidak melewati batas. Namun, seperti kembar pada umumnya, tanpa aba-aba mereka berdua akhirnya kembali mencondongkan diri dan mencium sisi leher Jaemin masing-masing.
"Jangan membuat bekas yang terlalu jelas." Tegas Baekhyun ditengah kecupannya. Namun Taehyung yang terlalu terbuai dengan aroma tubuh Jaemin tak menghiraukannya dan melanjutkan aktivitasnya.
"Mmphh." Desah Jaemin pelan.
Baekhyun segera menghentikan tangan Taehyung yang mulai merambat ke tubuh Jaemin. Mereka berdua segera melihat kearah Jaemin memastikan bahwa hal itu tidak menyebabkannya terbangun.
"Control yourself, dude. He's gonna wake up if you do more than this." Ujar Baekhyun dengan suara rendah dalam bisikannya.
"Sorry." Taehyung akhirnya kembali pada dirinya.
"Let's just sleep. Masih ada banyak kesempatan kedepannya untuk kita melakukan hal yang lainnya."
Baekhyun memperbaiki selimut Jaemin dan kembali membaringkan diri di sisinya. Sebelum dia menutup mata, ia melihat Taehyung, mengancamnya agar tidak hal bodoh yang membuat Jaemin takut pada mereka.
Taehyung dengan wajah cemberutnya hanya mengangguk karena ia sendiri tidak ingin Jaemin menjauhi mereka karena hal ini. Dengan menghela nafas beratnya, ia pun memilih melanjutkan tidur dengan memeluk salah satu lengan Jaemin.
**
"Nrrhh." Jaemin terbangun karena merasa kepanasan. Begitu membuka matanya, ia menemukan langsung pelaku dari hawa panas di sekelilingnya. Ia melihat Baekhyun dan Taehyung yang masih tertidur sambil memeluknya dari kedua sisi. Ia bahkan kesulitan mengeluarkan tangannya dari selimutnya.
"Hyung.. bangunlah. Kalian berdua menghimpitku." Ucap Jaemin sambil mencoba untuk melepaskan diri dari dekapan dua kembar ini. Namun tak ada yang bergerak, hanya Baekhyun yang sedikit menggeliat makin mendekatkan diri pada Jaemin.
Jaemin mendesah pelan, wajahnya memerah karena situasi yang tidak biasa ini. Ia mencoba lagi untuk membangunkan keduanya. "Baekhyun-hyung, Taehyung-hyung, kalian membuatku sesak. Ayo, bangunlah!" katanya sambil menggoyangkan bahu Taehyung, yang hanya menggumam pelan dalam tidurnya.
"Lima menit lagi," gumam Taehyung setengah sadar, tangannya malah mengencangkan pelukannya di pinggang Jaemin, seolah-olah memastikan pemuda itu tidak akan kemana-mana.
"Hyung!" Jaemin protes dengan nada lebih tegas, mencoba menarik tubuhnya keluar dari kepungan dua seniornya. Namun, setiap kali ia bergerak, Baekhyun hanya semakin menggeliat mendekat, wajahnya nyaris menempel di leher Jaemin. "Kau wangi sekali, Jaemin-ah," ujar Baekhyun setengah bercanda dalam tidurnya, membuat Jaemin semakin salah tingkah.
Jaemin memprotes lagi, wajahnya semakin memerah. Ia mencoba menendang selimut untuk membuat dirinya lebih bebas, tetapi usahanya hanya membuat Baekhyun tertawa pelan, kali ini benar-benar terbangun.
"Pagi, baby Jaemin," sapa Baekhyun dengan nada menggoda, matanya masih setengah tertutup. "Kau ini aktif sekali di pagi hari. Apa tidak bisa kau biarkan kami menikmati beberapa menit lagi?"
"Hyung! Kalian membuatku kepanasan," ujar Jaemin, hampir menyerah dengan situasinya.
"Baiklah, baiklah," kata Baekhyun akhirnya sambil melepaskan pelukannya, meskipun ia masih menyeringai penuh kemenangan. Taehyung, yang akhirnya terbangun juga, menguap lebar dan melepaskan Jaemin dengan gerakan malas.
"Kalau kau terlalu kepanasan, kau bisa bilang lebih awal," kata Taehyung sambil mengacak rambut Jaemin. "Tapi kau tidak keberatan, kan? Pelukan kami itu berkualitas tinggi, tahu."
Jaemin hanya mendesah panjang, menundukkan kepala sambil berusaha merapikan rambutnya yang berantakan. "Kalian benar-benar tidak tahu batas."
Jaemin kemudian melompat keluar dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandinya.
Saat Jaemin menghilang ke dalam kamar mandi, Baekhyun dan Taehyung saling melirik dengan senyum penuh arti. Mereka menghabiskan beberapa menit untuk membereskan tempat tidur sementara bercanda tentang bagaimana Jaemin yang tampak seperti anak kecil yang panik pagi ini.
Tepat ketika mereka selesai, bel apartemen berbunyi. Baekhyun dengan sigap berdiri, mengusap rambutnya sedikit untuk memastikan tampilannya tetap sempurna sebelum berjalan ke pintu. Taehyung mengikuti dari belakang, memasang ekspresi malas tapi tetap penuh rasa ingin tahu.
Mereka membuka pintu, menampilkan Vernon dan Hyunjin yang berdiri di luar. Vernon, dengan alis terangkat, langsung menatap mereka berdua penuh kecurigaan. "Kalian? Bangun sepagi ini? Apa yang terjadi di dunia ini?"
Hyunjin, yang berdiri di sebelah Vernon dengan tangan menyilang, menambahkan dengan nada menggoda, "Apa kalian benar-benar Baekhyun dan Taehyung, atau kami harus memanggil polisi karena penyusupan identitas?"
Baekhyun dan Taehyung saling berpandangan sebentar sebelum tersenyum penuh kemenangan. "Kami hanya menjadi versi terbaik diri kami," jawab Baekhyun santai, tetapi nada bangga tidak bisa disembunyikan.
Taehyung menyeringai lebar, melangkah mundur untuk memberi jalan. "Masuklah. Kami yakin kalian akan mengerti begitu kalian melihat sesuatu."
Mata Vernon menyipit, dan senyum licik mulai terbentuk di wajahnya. "Jadi... kalian berdua benar-benar tidur di sini?"
Hyunjin mendekati kamar Jaemin yang terbuka, melihat selimut kusut yang sebelumnya digunakan oleh Baekhyun, Taehyung, dan Jaemin. Ia menghela napas sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Aku tidak tahu apa yang lebih mengejutkan—fakta bahwa kalian berhasil menginap di sini atau fakta bahwa Jaemin mengizinkannya."
"Dia tidak punya pilihan," jawab Taehyung dengan nada ringan, duduk kembali di sofa. "Dia terlalu polos untuk mengatakan tidak."
"Dan terlalu manis untuk ditolak," tambah Baekhyun sambil meregangkan tubuh, ekspresi puas tidak meninggalkan wajahnya.
Hyunjin tertawa kecil sambil menjatuhkan diri di sofa di seberang mereka. "Kalian benar-benar tidak tahu malu, ya?"
"Tidak, kami hanya tahu cara memanfaatkan peluang," sahut Baekhyun tanpa ragu.
Tak lama kemudian, Jaemin keluar dari kamar mandi dengan handuk di lehernya, rambutnya masih basah. Ia berhenti sejenak ketika melihat Vernon dan Hyunjin yang menatapnya dengan tatapan penuh arti. "Apa yang kalian lakukan di sini pagi-pagi begini?" tanyanya dengan bingung.
"Oh, hanya memastikan kau masih hidup setelah malam bersama duo ini," jawab Vernon sambil menunjuk Baekhyun dan Taehyung, membuat Jaemin mendengus kecil.
"Tentu saja aku baik-baik saja, mereka tidur dengan tenang kok." jawabnya sambil duduk di lantai untuk mengeringkan rambutnya. "Tapi aku benar-benar butuh lebih banyak ruang malam berikutnya."
Komentarnya membuat semua orang di ruangan itu tertawa. God! He is too innocent. Can't even see the wolf right beside him.
To Be Continued...
Jangan lupa like and comment nya ya~~
KAMU SEDANG MEMBACA
F For Five || MobxJaemin
Fanfiction🔞🔞 "Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...