Sore itu, saat mereka tiba di mobil, Jaemin masih menggigil meski sudah mengenakan jaket Jeno. Suasana di dalam kendaraan terasa hangat karena heater sudah menyala, tetapi Jaemin tetap menyembunyikan tubuhnya di balik jaket, seolah ingin menghindari perhatian.
Hyunjin, yang sudah menunggu di dalam mobil bersama Vernon, melirik ke arah mereka dengan senyum penuh arti. "Apa yang terjadi? Kau seperti anak ayam basah, Jaemin."
"Dia mendapat 'kejutan' di kamar mandi," jawab Jeno singkat sambil duduk di kursi depan. Suaranya terdengar datar, tetapi ada nada perlindungan yang tidak bisa diabaikan.
Jaemin menunduk, merasa semua mata tertuju padanya. "Hanya sedikit... insiden. Tidak ada yang perlu dibahas," katanya pelan.
"Sedikit insiden?" Taehyung, yang baru saja memasuki mobil bersama Baekhyun, mendengar percakapan itu dan langsung tertawa kecil. "Apa kau terlibat masalah lagi? Kupikir kau cukup pintar untuk menghindarinya."
"Sudah cukup," potong Jeno cepat, matanya menatap Taehyung tajam. "Dia baik-baik saja, dan itu yang penting."
Taehyung mengangkat tangan, berpura-pura menyerah. "Oke, oke, aku tidak akan mengusik. Santai saja."
Baekhyun menatap Jeno dengan tatapan penasaran, tetapi ia memilih tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, ia mengarahkan pandangan ke Jaemin. "Kalau ada yang mengganggumu, kau tahu kami ada di sini, kan?"
Jaemin hanya mengangguk, merasa terlalu canggung untuk merespons lebih dari itu.
Vernon, yang sibuk memeriksa rute pulang, akhirnya membuka suara. "Baiklah, kita langsung pulang ke apartemen, kan? Tidak ada yang ingin mampir kemana-mana, kan?"
Anggukan dari setiap penumpang menjadi jawaban mereka. Mobil pun melaju perlahan meninggalkan lokasi outbound. Di perjalanan, suasana sedikit lebih tenang dibandingkan saat berangkat. Hyunjin dan Taehyung masih melontarkan candaan ringan, tetapi tidak ada yang benar-benar memancing obrolan panjang.
Jeno, yang duduk di kursi depan, sesekali melirik ke belakang melalui kaca visor. Matanya selalu tertuju pada Jaemin, memastikan pemuda itu baik-baik saja. Namun, ia tidak menyadari bahwa Baekhyun juga memperhatikan dirinya.
Saat mereka hampir tiba di apartemen, Baekhyun mendekatkan diri ke Jaemin dan berbisik pelan, cukup rendah agar tidak terdengar oleh yang lain. "Kau tahu, dia sangat memperhatikanmu."
Jaemin menoleh, bingung. "Siapa?"
Baekhyun tersenyum tipis, menunjuk ke arah Jeno dengan dagunya. "Kau tidak menyadarinya? Jeno. Dia selalu mengawasimu, bahkan sejak awal orientasi."
Jaemin terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Dalam hatinya, ia tahu ada sesuatu yang berbeda dalam cara Jeno bersikap padanya, tetapi ia tidak pernah berani memikirkannya terlalu jauh.
"Jangan terlalu dipikirkan," lanjut Baekhyun sambil menepuk bahu Jaemin dengan lembut. "Hanya saja, kalau kau butuh seseorang untuk bicara, aku juga selalu ada."
Jaemin tersenyum kecil, merasa sedikit nyaman dengan kata-kata Baekhyun. "Terima kasih, senior."
**
Setelah mengantar Jaemin pulang, Jeno, Baekhyun, Taehyung, Hyunjin, dan Vernon kembali ke apartemen lantai 12. Begitu pintu terbuka, suasana langsung berubah santai. Mereka melepas sepatu dengan asal, melemparkan tas sembarangan, dan menjatuhkan diri ke sofa atau spot favorit masing-masing.
"Astaga, lelah sekali hari ini," ujar Hyunjin sambil merebahkan diri di sofa panjang, tangannya merentang seolah-olah ingin meraih langit-langit.
Taehyung menduduki kursi berlengan di sudut ruangan, mengayunkan kakinya yang terasa pegal. "Kegiatan hari ini benar-benar menguras energi."

KAMU SEDANG MEMBACA
F For Five || MobxJaemin
Fanfiction🔞🔞 "Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...