Setelah beberapa saat menikmati hidangan dan berbagi cerita, Vernon bangkit dari tempat duduknya dan menepuk tangannya untuk menarik perhatian. "Baiklah, karena ini malam spesial untuk Jaemin, bagaimana kalau kita membuat sesuatu yang lebih seru?"
"Seperti apa?" tanya Hyunjin dengan alis terangkat, meski matanya menyiratkan antusiasme.
Vernon menyeringai lebar. "Kita main game kecil-kecilan. Bagaimana kalau 'truth or dare'?"
Suara-suara riuh menyambut usulan Vernon. "Kau sungguh tidak pernah kehabisan ide," kata Baekhyun sambil menggelengkan kepala, tapi ia tersenyum.
Jaemin, yang duduk di kursinya, terkejut mendengar usulan itu. "Apa aku harus ikut juga?" tanyanya hati-hati.
"Tentu saja!" kata Vernon tanpa ragu. "Kau adalah tamu kehormatan malam ini. Jangan khawatir, kami tidak akan memberimu tantangan yang aneh-aneh... mungkin," tambahnya dengan seringai nakal.
Mereka semua duduk melingkar di lantai dengan meja kecil di tengah-tengah. Vernon mengambil botol kosong dari salah satu meja untuk diputar. "Oke, aturan sederhana. Kalau botol menunjukmu, kau pilih truth atau dare. Kalau berani, kau ambil dare. Kalau takut, pilih truth."
Baekhyun tertawa kecil. "Sepertinya kau sangat ingin menjebak seseorang dengan dare, Vernon."
Permainan dimulai, dan botol pertama berhenti pada Taehyung. Dengan senyum tenang, Taehyung memilih truth, membuat Vernon menghela napas kecewa.
"Baiklah, truth. Pertanyaannya adalah... apa hal paling memalukan yang pernah kau lakukan di kampus ini?" tanya Vernon dengan nada penuh harap.
Taehyung terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. "Mungkin ketika aku tanpa sadar memakai sepatu berbeda untuk kuliah karena terlalu mengantuk. Dan aku baru menyadarinya setelah setengah hari berlalu."
Ledakan tawa memenuhi ruangan, bahkan Jaemin tak bisa menahan dirinya ikut tertawa. "Serius, Taehyung? Itu hal pertama yang kuingat darimu!" canda Hyunjin.
Putaran demi putaran berlalu, dengan candaan dan tantangan konyol membuat suasana semakin hangat. Ketika akhirnya giliran Jaemin, ia merasakan jantungnya berdebar saat botol berhenti mengarah padanya.
"Truth atau dare, Jaemin?" tanya Vernon dengan mata berbinar, jelas menikmati situasi ini.
Jaemin menelan ludah, ragu sejenak sebelum menjawab, "Truth."
"Oh, ada yang takut sepertinya," ejek Hyunjin sambil tertawa, tapi nadanya tetap bercanda.
Vernon berpikir sejenak sebelum menanyakan pertanyaannya. "Baiklah. Apa hal yang paling kau takuti sejak bergabung dengan orientasi ini?"
Jaemin terdiam, merasa pertanyaan itu cukup dalam dibanding yang lain. Semua mata tertuju padanya, menunggu jawabannya. Setelah beberapa detik berpikir, ia akhirnya berkata dengan suara pelan, "Aku takut... tidak bisa memenuhi harapan. Semua orang di sini terlihat hebat, dan aku khawatir kalau aku tidak cukup baik."
Ruangan itu sunyi untuk beberapa saat sebelum Jeno, yang duduk di seberang Jaemin, berbicara. "Jaemin, kau tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Kami semua di sini bukan untuk menilaimu, tapi untuk mendukungmu. Ingat itu."
Senyum tipis menghiasi wajah Jaemin, dan suasana hangat kembali menyelimuti ruangan. Permainan berlanjut dengan lebih banyak canda dan tawa, malam itu menjadi salah satu momen yang akan terus diingat Jaemin sebagai awal persahabatan yang kuat dengan senior-seniornya.
Seiring berjalannya malam, permainan mulai mereda, digantikan oleh obrolan santai. Baekhyun menyalakan musik lembut di latar, sementara Vernon dan Hyunjin sibuk membersihkan meja dari sisa makanan. Jaemin duduk di sofa, menyandarkan tubuhnya dengan nyaman sambil menikmati suasana hangat yang jarang ia rasakan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
F For Five || MobxJaemin
Fanfiction🔞🔞 "Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...