Sesampainya di kafetaria, Jaemin dan Haechan segera menemukan Baekhyun yang duduk di salah satu meja pojok. Baekhyun tampak sibuk dengan laptopnya, sementara secangkir kopi tergeletak di sampingnya. Ia mengangkat wajahnya ketika mendengar suara langkah mereka.
"Oh, kalian berdua? Cepat sekali," kata Baekhyun sambil tersenyum tipis. "Duduklah. Pesan sesuatu dulu, aku masih perlu beberapa menit untuk menyelesaikan ini."
Haechan langsung menjatuhkan diri di kursi di seberang Baekhyun, sementara Jaemin memilih duduk di sampingnya. Baekhyun mengeluarkan ponselnya dan memesan minuman melalui aplikasi kafetaria kampus. "Mau pesan apa, Jaemin? Aku yang traktir."
Jaemin menggeleng cepat. "Ah, tidak perlu, hyung. Aku bisa pesan sendiri."
"Ayolah, ini ucapan selamat datang dariku. Sebagai senior yang baik hati, tentu saja," kata Baekhyun sambil menyeringai lebar.
Setelah beberapa saat berdebat, Jaemin akhirnya menyerah dan membiarkan Baekhyun memesankan es cokelat untuknya. Ketika pesanan mereka tiba, Baekhyun menutup laptopnya dan menatap mereka.
"Jadi, bagaimana harimu, Jaemin?" tanya Baekhyun, nada suaranya hangat.
"Cukup baik, hyung. Aku masih mencoba menyesuaikan diri," jawab Jaemin.
Baekhyun mengangguk pelan. "Itu wajar. Minggu pertama selalu sedikit membingungkan."
"Ngomong-ngomong," Baekhyun melirik Haechan, "apa kau sudah menjelaskan aturan tidak tertulis di kampus ini pada Jaemin?"
Haechan mengangkat alis. "Aturan apa?"
"Seperti, jangan terlalu percaya pada siapa pun yang terlihat terlalu baik, atau selalu simpan fotokopi semua dokumen penting," kata Baekhyun sambil mengedipkan mata pada Jaemin.
Haechan tertawa keras. "Itu bukan aturan, itu paranoia, hyung."
Baekhyun hanya tersenyum santai. "Hidup di kampus ini bisa mengejutkan. Percayalah padaku."
Jaemin mendengarkan dengan saksama, merasa bahwa kata-kata Baekhyun mengandung peringatan halus. Namun, sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, suara riuh dari meja sebelah menarik perhatian mereka.
Ternyata itu Taehyung , Vernon dan Mark, yang baru saja bergabung dengan sekelompok mahasiswa lain. Taehyung melambaikan tangan kepada mereka, lalu mendekat bersama Mark dan Vernon.
"Kalian di sini juga?" tanya Taehyung sambil menarik kursi. Vernon duduk di sebelahnya, membawa nampan berisi makanan ringan. Mark dengan cepat mengambil kursi di samping Haechan.
"Jaemin, bagaimana harimu?" tanya Vernon dengan senyum ramah.
"Ya begitulah, hyung. Aku tadi berkeliling kampus," jawab Jaemin.
Taehyung mengangguk setuju. "Bagus, kau harus mengenal kampus ini sebaik mungkin. Akan sangat membantumu nanti."
Obrolan mereka berlanjut dengan santai, diiringi tawa dan candaan ringan. Jaemin merasa lebih nyaman di antara mereka, seperti bagian dari sebuah kelompok yang solid. Meski ia masih canggung dengan perhatian yang sering ia dapatkan, hari ini memberinya keyakinan bahwa ia tidak sendirian dalam perjalanan barunya di kampus ini.
Setelah suasana mulai lebih cair, Baekhyun melirik Mark yang sedang sibuk membuka bungkus camilan di sebelah Haechan.
"Oh, hampir lupa," kata Baekhyun sambil menunjuk Mark. "Jaemin, kenalkan, ini Mark. Dia seangkatan denganku, salah satu orang paling sibuk yang akan kau temui di kampus ini."
Mark, yang merasa diperkenalkan, langsung mendongak dan tersenyum lebar. "Hei, Jaemin. Senang akhirnya bisa bertemu langsung. Aku sering dengar tentangmu dari mereka."
Jaemin terkejut tapi mencoba tetap sopan. "Dengar tentangku? Dari siapa?"
"Ya... mungkin sedikit dari Haechan, mungkin sedikit dari Baekhyun hyung," jawab Mark santai. "Tapi tenang, semuanya positif kok."
Haechan menyela dengan tawa kecil. "Aku hanya sedikit menceritakan kejadian saat kau di dorong waktu itu, karena aku sering bersama Mark makanya kuceritakan. Kami berdua suka nongkrong bareng di studio musik."
"Studio musik?" Jaemin bertanya, terlihat tertarik.
"Iyap," Haechan mengangguk penuh semangat. "Mark sering bikin lagu di sana, dan aku biasanya bantu kasih ide. Kau harus ikut kapan-kapan! Aku yakin kau akan menyukai vibe-nya."
Baekhyun menyela sambil menunjuk Haechan. "Oh, ngomong-ngomong, Jaemin, Haechan ini seangkatan denganmu. Kalau kau butuh apa-apa, cukup bilang padanya."
"Jangan terlalu percaya dengan Baekhyun hyung, Jaemin," Haechan berujar setengah bercanda. "Dia hanya suka menyuruh-nyuruhku."
Semua tertawa, termasuk Jaemin, yang mulai merasa lebih rileks. Haechan kemudian menoleh ke Mark.
"Jadi, Mark, kapan kita ke studio lagi?" tanyanya.
"Besok malam," jawab Mark cepat. "Kau ikut juga, Jaemin?"
Jaemin tampak sedikit ragu. "Aku? Aku..."
Mark tersenyum meyakinkan. "Studio itu tempat untuk eksplorasi. Kalau kau ingin mencoba hal baru, itu tempat yang tepat."
Jaemin mengangguk pelan. "Baiklah, mungkin aku akan coba."
Obrolan terus berlanjut, dengan Mark dan Haechan bergantian menggoda Baekhyun yang masih terlihat sibuk melirik laptopnya sesekali. Jaemin merasa harinya semakin membaik, dikelilingi oleh orang-orang yang hangat dan menyenangkan. Di tengah canda tawa itu, ia tak bisa menahan senyum. Mungkin, perjalanan barunya di kampus ini tak akan terlalu berat dengan mereka di sisinya.
Hal yang tidak diketahui Jaemin adalah situasi forum yang mulai riuh karena foto Jaemin dan Haechan yang duduk bersama senior-senior itu tersebar. Respon para mahasiswa terbagi dari yang tidak menyukai kedekatan mereka karena dianggap tidak pantas atau kecemburuan karena para senior itu tidak pernah membiarkan siapapun mendekati mereka, dan respon lainnya adalah kelompok yang menyukai dan membentuk ship untuk mereka.
To Be Continued..
Jangan Lupa Like and Comment nya ya~~
![](https://img.wattpad.com/cover/384967045-288-k678779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
F For Five || MobxJaemin
Fanfiction🔞🔞 "Lima? Kalian serius? Bagaimana mungkin kalian semua bisa menyukaiku bersamaan? Aku bahkan tidak memberikan alasan untuk kalian menyukaiku? Dan lagi bagaimana bisa kalian membiarkan orang yang kalian sukai bersama orang lain?" Jaemin tidak perc...