Selamat membaca!
***
-PRILLY-
Malam jam tujuh setelah makan malam, Ali dan kedua kakaknya pulang ke rumah mereka.Aku bersandar pada tempat tidurku dan menatap lurus ke depan.
Ini baru awal dari segala rintangan yang bakalan kami hadapin bersama.
Siap nggak siap, aku harus siap. Baik siap merasakan sakit hati maupun kebahagiaan yang berlipat.
Aku menghela nafas panjang. Kepalaku benar-benar terasa pusing sekali. Mungkin besok aku nggak akan masuk ke sekolah.
Memikirkan hal itu, aku mendengus.
"Yah.. Nggak bisa ketemu Ali dong."
Ting!
Aku mengambil ponselku. Ternyata, ada LINE dari Ali. Aku seneng banget!
Ali: halo cantik
Ali: istirahat yang bener ya, biar cepet sembuh.Aku tersenyum sendiri membaca pesan itu dari Ali. Semuanya ini masih terasa seperti mimpi bagiku.
Kalaupun ini mimpi, jangan bangunkan aku.
Prilly: bawel lu.
Prilly: sok care ewTidak butuh waktu lama untuk Ali membalasnya ternyata. Ponselku berbunyi lagi.
Ali: daripada gue ngecare-in cewe laen
Ali: ntar mewek:(Aku tertawa kecil membaca pesan tersebut. Cowok ini benar-benar sudah jadi moodboosterku yang paling favorit.
Ah, aku makin sayang sama dia.
"Prill," Aku mendengar suara Kak Kevin dari luar.
"Masuk aja kak," Kataku sambil mematikan ponsel dan meletakkannya di bawah bantal.
Perlahan, pintu kamarku terbuka dan Kak Kevin dan Kak Ricky masuk.
"Gimana keadaan lo? Udah baikkan?" Tanya Kak Kevin sambil duduk di pinggir ranjangku.
"Lumayan.." Kataku sambil mengangguk kecil. "Maafin gue ya, kak. Tadi bandel banget pas diomongin. Jadi gini deh.."
"Makanya, lo tuh udah gede jangan bandel. Tau rasa kan kalo sakit gini." Katanya.
"Iya-iya. Gue nggak bakalan main ujan-ujanan lagi, deh." Kataku sambil meringis.
"Yaudah. Lo cepetan tidur gih. Besok kalo kuat, sekolah. Kalo nggak juga gapapa, istirahat aja di rumah." Sahut Kak Ricky.
"Siap, bos!" Aku tersenyum lebar. Kak Ricky mengacak rambutku sebentar kemudian mereka berdua berjalan keluar dari kamar.
Lihat kan? Kadang-kadang kakakku bisa jadi so sweet banget. Itu yang bikin aku nggak tega..
Aku menghela nafas panjang.
Aku harus kuat ngejalanin semuanya. Harus.
Aku menolehkan kepalaku menatap jendela kamar. Aku sadar kalau tindakanku ini benar-benar akan membuat Kak Ricky kecewa. Tapi aku bener-bener nggak bisa..
Maafin aku kalo aku egois, kak..
***
Di luar dugaan, keadaanku pagi itu bener-bener drop. Demamku naik lagi, dan bahkan aku nggak bisa beranjak dari tempat tidur."Lo di rumah. Nggak perlu dateng ke sekolah." Kata Kak Kevin setelah meletakkan tangannya ke atas dahiku.
"Tapi gue bosen di rumah.." Astaga, suaraku terdengar serak banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
General Fiction"Karena jatuh cinta padamu adalah hal terindah di dalam hidupku." Hidup bersama dua orang kakak laki-laki yang overprotektif bukanlah sebuah hal yang menyenangkan bagi Prilly. Padahal cewek itu ingin sekali merasakan jatuh cinta. Semua cowok yang m...