Selamat membaca!
***
-PRILLY-
"GAWAAATTT!! GUE TELATTT!!" Seruku dengan keras.Gila! Ini udah jam setengah delapan! Dan aku baru bangun! Ini namanya bencana. Denger?! BEN-CA-NA!!
Aku cepat-cepat masuk ke kamar mandi dan hanya menggosok gigi serta mencuci muka, lalu langsung memakai seragam.
Ugh. Menjijikkan.
Tapi bodo amat, lah!! Aku nggak mau harus hormat bendera di lapangan cuman gara-gara telat masuk sekolah!
"KAKKK! GUE TELAT!" Jeritku sambil turun ke bawah.
Ups. Aku lupa, kemarin mereka berdua marah sama aku. Yaudah deh, malah lebih bagus. Jadi aku kan bisa berangkat sendiri. Yes!
Aku berlari menuruni tangga dan melihat Kak Kevin dan Kak Ricky sedang duduk di kursi meja makan.
Tunggu dulu. Mereka kok nggak pake seragam, sih?
Biarin lah.
Aku berjalan melewati mereka dan mengambil kaos kakiku.
"Mau kemana?" Tanya Kak Ricky.
Lah? Gimana, sih?
"Mau ke sekolah, lah.."
"Sekarang hari Sabtu."
Iya aku seko--HAH? SABTU?!
"SABTU?!" Seruku.
Mereka berdua mengangguk bersamaan.
Bentar deh. Kalo hari Sabtu, harusnya libur. Kalo libur, harusnya aku nggak masuk sekolah, kan?!
Aku menepok jidatku. "Sialan, gue baru inget." Gumamku pelan sambil meletakkan tas ke atas sofa dan berjalan ke arah meja makan.
"Kak.." Kata Prilly dengan suara pelan. "Gue minta maaf.. Yang kemaren.."
Tidak ada sahutan dari Kak Kevin maupun Kak Ricky.
"Kak.." Panggilku lagi. Sekarang aku sudah memasang wajah ngenes ku yang biasanya ampuh banget bikin mereka luluh.
Kak Kevin menghela nafas.
Tuhkan! Pasti sebentar lagi mereka bakalan maafin aku. Hore!
"Jangan diulangi lagi." Katanya.
Dalam hati aku bersorak gembira.
"Oke!" Kataku sambil mengambil selembar roti dan selai strawberry.
"Pagiiiii!!"
Aku dan kedua kakakku menoleh ke belakang dan melihat Gritte sedang berdiri di sana sambil nyengir.
"Gue bawa pudding bikinan nyokap, nih!" Serunya.
"Pagi-pagi udah rusuh di rumah orang aja." Aku memutar bola mataku.
"Yee.. Biarin kek!"
Kak Ricky berdiri. "Waduh. Titip salam buat Tante, ya. Bilang makasih dari kita bertiga." Dia tersenyum.
Aku mendengus. Ini nih yang namanya kampret kuadrat! Kedua kakakku pasti bersikap ramah di depan orang lain, tapi kalo di depan ku.. Err, udah tau sendiri, kan.
"Oke, kak!" Gritte balas tersenyum, kemudian menatap ke arahku. "Prill, hari ini jadi, kan nemenin gue nyari bahan buat belajar masak?" Tanya cewek itu.
Ngapain juga dia pake nanya di depan kakak gue?! Pasti bentar lagi gue diinterogasi kan! Duh, Gritteeee!!
Entah kenapa aku jadi love and hate her at the same time. Dasaaarr!
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
General Fiction"Karena jatuh cinta padamu adalah hal terindah di dalam hidupku." Hidup bersama dua orang kakak laki-laki yang overprotektif bukanlah sebuah hal yang menyenangkan bagi Prilly. Padahal cewek itu ingin sekali merasakan jatuh cinta. Semua cowok yang m...