Selamat membaca!
***
-PRILLY-
Malam itu bener-bener jadi nightmare banget buat aku. Gimana enggak? Semalaman nggak bisa tidur gara-gara kebayang badannya Ali, ditambah wajahnya waktu main gitar plus nyanyi.Aduh.. Prill.
Aku terduduk lagi dan mengacak-acak rambutku.
"Gue nggak bisa tidur nih." Gumamku sambil berjalan menyalakan lampu yang berada di meja belajar.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan mataku masih terbuka lebar sampai sekarang.
Ini namanya penyiksaan.Mana besok aku masih sekolah, pula. Huh.
Aku duduk di kursi dan menyalakan ponsel. Sambil menunggu ponselku menyala, aku iseng membuka-buka buku kumpulan puisi dan cerpenku yang udah lama nggak keisi.
Aku mengambil bolpoin dan mulai membuat sebuah tulisan lagi.
Malam ini suntuk.
Malam ini membuatku sadar kalau ternyata aku adalah gadis yang mudah memikirkan pria lain.
Aku tidak mungkin menyukainya. Kami saja bertemu baru-baru ini.
Namanya Ali; orangnya bego. Tapi sayangnya harus kuakui dia memang tampan. Oh, dan juga imut.Aku berhenti menulis dan merutukki diriku sendiri. Kenapa aku menulis tentang Ali?
***
"Prill! Bangun! Lo sekolah nggak sih?! Hari ini gue ada tes tau gak, ntar gue telat nih!" Suara Kak Kevin membuat mataku terbuka sedikit.Kemarin aku baru bisa tidur sekitar jam dua. Dan sekarang jam...
Aku mengambil jam di atas nakas dan melihatnya. Sedetik kemudian, aku mengeluh. Kenapa udah jam segini, sih?! Nggak bisa apa berhenti bentar jamnya? Aku masih ngantuk, nih!
"Prilly!"
"Iya-iya kak! Gue udah pake seragam nih!" Ujarku berbohong. Aku segera masuk ke dalam kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian-- waktu terepatku untuk mandi, aku langsung memakai seragam dan turun ke bawah menghampiri Kak Kevin.
"Pake seragam aja sepuluh menit," Omelnya sambil mengambil tas dan berjalan keluar. Aku mengikutinya dari belakang.
Yah.. Nggak sempet sarapan, deh. Padahal Kak Ricky masaknya enak banget pagi ini. Sial kan.
"Kak Kevinnnn, gue gak boleh makan apa?"
"Makanya lo kalo bangun jangan telat! Beli di kantin aja deh lo!" Katanya sambil masuk ke dalam mobil. Hiks. Kejam amat.
Aku masuk ke mobil sambil.mendengus kesal. Tak lama kemudian, mobil Kak Kevin meninggalkan garasi rumah.
***
"Kenapa wajah lo kusut begitu?" Tanya Gritte. "Pagi-pagi diomelin lagi sama kakak-kakak lo?" Tanyanya."Mending kalo gue diomelin! Gue nggak dibolehin sarapan tadi pagi!" Dengusnya.
"Lah? Kok lo jadi berasa kayak Cinderella, sih?"
Aku menoleh ke arah Gritte dengan tatapan plis-deh.
"Iya, kayak lo anak tiri aja nggak dibolehin sarapan. Emang kenapa?"
"Gue tadi bangunnya telat. Trus gara-gara Kak Kevin ada tes, gue nggak dibolehin makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
Ficción General"Karena jatuh cinta padamu adalah hal terindah di dalam hidupku." Hidup bersama dua orang kakak laki-laki yang overprotektif bukanlah sebuah hal yang menyenangkan bagi Prilly. Padahal cewek itu ingin sekali merasakan jatuh cinta. Semua cowok yang m...