Selamat membaca!
***
-PRILLY-
Aku pulang ke rumah dengan wajah kusut ala-ala cewek di sinetron. Abisnya, pelajaran terakhir ternyata mendadak ada ulangan.Mana matematika pula.
Sebel deh sama Pak Johan.
"Prilly!"
Eh? Kok ada suara cewek di rumahku? Tapi kayaknya bukan suara Kak Nayla pacar si Kak Ricky deh...
"Haiii cantikk!"
Oh ternyata Kak Kaia. Ngapain dia rumahku?
"Eh.. Kak Kaia." Aku tersenyum kikuk.
"Nggak usah panggil gue kak deh. Panggil Kaia. Ali aja manggil gue nggak pake embel-embel kak." Kak-- maksudku Kaia tertawa kecil.
"Okedeh.. Kaia." Kataku. "Di sini bareng Kak Nayla?" Tanyaku.
Kaia mengangguk. "Lo barusan pulang sekolah, ya?"
Aku meletakkan tas ku ke atas sofa.
"Iya," Aku berjalan ke arah dapur, hendak mengambil minum. Tapi sesampainya di dapur, aku terkejut.
Aku shock.
"KAIA! BARUSAN ADA MALING!!" Jeritku sambil berlari ke ruang tamu dan mengguncang-guncang bahunya.
"MALING?! MANA MALING?!" Kaia juga ikut-ikutan menjerit dan balas mengguncang bahuku.
"ITU DI DAPUR!"
Kaia terdiam beberapa saat, kemudian tawanya menyembur.
"Yaampun, Prill! Itu dapur memang acak-acakan gitu dari gue dateng..." Kaia mendelik. "Be-berarti.."
"Da-dari lo dateng?!" Seruku.
"Se-SETAN!!!" Aku dan Kaia menjerit bersamaan dan berlari keluar rumah.
Saat kami berlari keluar rumah, ternyata Kak Ricky dan Kak Nayla berjalan masuk ke pekarangan sambil membawa dua kresek plastik besar berwarna putih.
"KAK RICKY!" Seruku langsung sambil berlari menghampirinya. "Ada setan lagi maling di rumah.." Kataku.
Kak Ricky menatap wajahku sambil mengerutkan dahi. "Lo ngomong apaan sih, Prill? Mana ada setan lagi maling?" Ia mendengus.
"Tapi beneran kak!" Timpal Kaia. "Dapurnya berantakan banget! Tadi waktu gue dateng udah gitu!"
"Lo berdua ribut banget sih." Tiba-tiba dari dalam muncul wajah Kak Kevin.
"Loh? Loh?" Aku menatap kakakku itu dengan bingung.
"Tadi gue sama Nayla minta tolong Kevin buat jagain rumah, kita mau belanja bahan makanan." Kata Kak Ricky. "Dapurnya berantakan gara-gara tadi waktu mau masak, ternyata gagal."
Aku dan Kaia menghela nafas lega bersamaan.
"Gue kira ada setan lagi maling.." Aku segera menatap Kaia. "Tapi kenapa lo nggak tau kalo Kak Nayla sama Kak Ricky masak di dapur?"
"Gue tadi lagi dengerin musik di kamar lo.." Kaia nyengir. "Kata Kak Ricky masuk aja ke kamar lo.."
Aku menghela nafas panjang. Nggak masalah sih kalo masuk ke kamarku, yaudahlah.
"Hobi banget bikin heboh." Kak Kevin masuk lagi ke dalam rumah sambil menguap lebar.
Kami ber-empat segera masuk ke dalam rumah. Aku bertanya-tanya dalam hati kenapa Kak Ricky dan Kak Nayla membeli banyak sekali bahan makanan. Seperti mau ada pesta aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You
General Fiction"Karena jatuh cinta padamu adalah hal terindah di dalam hidupku." Hidup bersama dua orang kakak laki-laki yang overprotektif bukanlah sebuah hal yang menyenangkan bagi Prilly. Padahal cewek itu ingin sekali merasakan jatuh cinta. Semua cowok yang m...