Merindu

9.2K 704 24
                                    

Selamat membaca!

***
-PRILLY-
"Kenapa kalian semua nggak ngomong dari awal kalo Ali udah pindah ke New York?!" Teriakku pada Kak Ricky dan Kak Kevin.

"Prill, dengerin gue. Gue bukannya nggak berniat ngasi tau lo, tapi belum saatnya. Dokter bilang lo nggak boleh denger cerita-cerita yang bikin otak lo mikir," Jelas Kak Ricky.

"Tapi buktinya gue juga nggak kenapa-kenapa, kan!" Aku masih tidak terima atas alasan Kak Ricky.

Aku kesel. Iyalah, gimana nggak kesel coba. Bukannya dapet kabar gembira malah dapet kabar buruk kayak gini. Maunya apaan, sih!

"Prill--"

Aku langsung berjalan meninggalkan kedua kakakku dan naik ke atas kamar.

Ali juga. Kenapa dia nggak bilang dari bulan-bulan yang lalu?

Padahal.. Aku kangen dia.

Tiba-tiba, ponselku berdering (omong-omong ternyata selama ini Kak Kevin yang setia ngisiin pulsaku.). Ada telpon dari Kaia.

"Halo," Ucapku dengan nada datar.

"Prill! Sori ya gue nggak bisa ngunjungin lo!" Seru Kaia. "Gimana keadaan lo sekarang?"

"Lagi kecewa sama orang-orang yang nggak ngasi tau kepergian Ali ke New York,"

Hening selama beberapa saat. Aku menghela nafas panjang.

"Prill.. Sori.. Gue gak maksud.."

"Gapapa."

"Plis, jangan marah, ya?"

"Gue ga marah, kok."

Iya. Aku marah banget sama mereka semua. Tega banget nyembunyiin ini dari aku. Padahal aku berharap banget bisa ketemu sama Ali.. Aku kangen dia.

"Bohong! Lo marah tuh.. Gini deh, kalo lo nggak marah, gue kasi alamat e-mailnya Ali."

Alamat e-mail? Apa iya dia bakalan bales e-mailku?

"Gue juga bakalan ngasi id skype-nya Ali deh.."

"Yaudah, gue udah nggak marah, kok." Kataku pada akhirnya. Sebenarnya, aku daritadi juga sudah nggak terlalu marah sama Kaia, cuman gengsi aja.

"Yay!"

"Mana?"

Sambil mendengarkan Kaia menyebutkan alamat e-mail dan id skype milik Ali, aku duduk di atas kursi meja belajar dan membuka laptop.

Aku menghela nafas panjang dan mematikan sambungan telepon setelah Kaia pamit duluan hendak mandi.

Apa Ali bakalan ngebales e-mailku? Apa dia nggak sibuk?

Dengan berani aku mulai menyalakan laptop dan menyambungkannya dengan koneksi internet di rumahku.

To: aliandooo26(at)yahoo(dot)com
From: prillyltc96(at)yahoo(dot)com
Subject: where r u

Ali. Ini gue, Prilly.
Gue udah sadar dari koma. Yeah, waktu lo udah berangkat ke New York. Sedih, kan?
Li, gue kangen banget sama lo. Gue pengen ketemu lo sekarang juga. Apa lo di sana juga kangen gue?:( kita masih marahan waktu gue koma, kan?
Gue minta maaf, ya. Gue harusnya lebih bisa ngertiin lo daripada mertahanin gengsi gue yang gak jelas itu.
Cepet pulang, gue kangen.

-Prilly.

Aku mengarahkan mouse ke arah tombol send dan mengkliknya. Kemudian, aku segera berjalan naik ke atas tempat tidurku dan merebahkan diri di sana.

To Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang