Part 6

62.5K 3.3K 12
                                    

Prilly Pov

Sepulang sekolah aku memutuskan untuk main ke rumah abel. Abel sahabat ku dari kecil, kami sangat sangat akrab dan rumah ku juga tak jauh dari rumah abel, hanya beda 4 gang mungkin. Walau begitu akhir akhir ini aku memang jarang sekali main ke rumahnya. Yaa di karenakan tugas ku dan tugas tugas ali yang begitu bajibun. Sebelum ke tempat abel, aku mengirim sebuah pesan buat ali. Yaa hanya sekedar pamit, sebagai seorang pacar yang baik aku gak mau pacar aku kwatir atau nyariin aku jadi aku selalu memberi kabar ali, walau ujung nya aku menelan pil pait lagi lagi dan lagi karna apa, karna pesan ku tak akan di balas ! Entah dia sibuk atau memang dia malas membalas pesan pesan ku. Aku tersenyum kecut membayangkannya. Ku ambil ponsel milikku di dalam tas lalu mendial nomor abel.

"Halo bel... di rumah..??"

"...................."

"Aku main ke rumah yaa, aku kangen...."

"................."

"Oke... sekarang bukain pintu buat aku.."

Aku dengar abel terpekik kaget, dia pasti tidak sadar kalo aku sudah berada di depan pintu rumahnya. Aku cekikikan dan mematikan telfon, menunggu si empunya rumah membuka pintu ini dan tidak butuh waktu lama pintu pun terbuka, aku tersenyum lebar langsung berhamburan ke pelukan abel.

"Aaaa.... kangen kangen..."

"Hei... lepasin.." pekiknya, tapi aku malah mempererat pelukanku.

"Kangen bel, kangen...."

"Iyaa tau gue tau, tapi gue gak bisa nafas prilly....!! " katanya tersengal sengal, mungkin memang benar dia kesulitan bernafas. Ku lepaskan pelukanku dan tersenyum lebar sangat lebar ke arahnya.

"Lo mau bunuh gue..." sungutnya dengan nafas ngos ngosan.

"Tante sama om kemana bel..." aku berlalu masuk saja dari hadapannya dan mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan rumah yang minimalis ini.

"Keluar kota..." kata abel menutup pintu. Lalu berjalan mengikutiku.

"Eh tumben lo kesini prill...."

"Kan aku udah bilang bel, aku kangen.. lagian aku hari ini free" kataku sambil tersenyum menghenpaskan tubuhku di sofa panjang milik abel.

"Free?? Tumben banget lo, emang cowok lo gak ngasih tugas sama lo??.."

Aku menggeleng.

"Hari ini aku mau ngehabisin sore aku sama kamu abel sayang...."

"Oh iyaa bel, kalo ngomong sama aku jangan pakek lo gue dong bel kan kamu tau sendiri aku agak gimana gtu sama kata itu.." ucapku jujur , memang aku tak suka dengan panggilan Lo Gue, tidak sopan menurutku.

"Helloo...!! Prill ini itu modern yaa, jadi biar gaul kita itu harus pakek kata lo gue, lo gue gitu. Lo nya aja gak mau ikut gabung sama anak anak gaul..."

Ah abel mulai ceramah, aku benar benar tak memperdulikan perkataan abel. Sms ali ah. Fikirku dari pada harus mendengar ceramah abel yang gak tau kemana arahnya.

To : Ali ku

Jangan lupa makan yaaa

Send

Setelah mengirim pesan, ku taruh ponsel ku di atas meja sengaja aku tak memasukkannya ke tas biar kalo ali membalas pesan, aku bisa dengan cepat  membalasnya walau hanya sedikit kemungkinan. Aku melirik ke arah abel tang sedang memperhatikan ku dengan kesal, mungkin karna aku tak merespon ucapannya.

"Lo rese yaa prill, gue tuh dari tadi ngomong gak lo dengerin..."

Aku tersenyum tanpa dosa.

"Eh bel, haus nih. Tega banget sama tamu gak di bikinin minum"

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang