PART 31

62.4K 4.3K 148
                                    

Author Pove

Dengan cepat prilly membalikkan tubuhnya dan berlari mengejar ali yang sudah dulu berjalan cepat menuju motornya, ia harus menjelaskan ke ali sebelum ali salah paham dan bertanya, kenapa ia bertamu di rumahnya malam malam.

"Ali...!" Prilly memanggil ali, namun tanpa respon dari lelaki itu.

"Ali tunggu...!" Ali menaikki motornya dan bersiap untung menjalankan, ia sudah memakai helm teropong miliknya dan menutup kaca depan helm itu. Hingga suara prilly samar samar tak terdengar "ali aku jelasin dulu..." lanjut prilly namun ali sudah duluan menyalakan mesin motornya dan memainkannya hingga suara bising terdengar jelas membuat roby dan mama prilly yang tengah berdiri di balkon rumah saling pandang. Bingung. Apalagi roby yang tak tau menau tentang semua ini.

Prilly menghadang tepat di depan motor ali, merentangkan ke dua lengannya, matanya tertutup. Yaa prilly sedikit takut. Tapi Jangan panggil prilly jika ia tak senekat itu, prilly akan melakukan apapun sampai ali turun dan memdengar penjelasannya terlebih dahulu.

Blemm...blemmm...blemmmm...

Ali semakin gencar membleyer motornya tak perduli dengan prilly yang semakin menutup matanya namun kedua lengannya masih kokoh terlentang. Sekali lagi ali membleyer motornya, membuat mama prilly dan roby tercengang melihat kejadian itu. Prilly tak mau minggir sedangkan ali juga tak mau turun.

Dengan geram ali membuka setengah kaca helmnya, walau bagaimanapun di depannya ada seorang wanita yang sedikit demi sedikit sudah ada di hatinya.

"Minggir lo !!" Usirnya kasar.

Prilly menggeleng kuat dengan mata terpejam.

"Enggak !! Sebelum kamu matikan motor kamu dan kita bicara..." ucapnya dengan keras menyeimbangi suara motor ali yang begitu bising.

"Enggak ada yang harus di bicarain, gue mau pergi..." prilly menggeleng tetap dengan posisi semula "aku mohon ali, turun !!" Teriak prilly prustasi.

Tak ada respon, ali memilih menutup helmnya kembali dan semakin gencar membleyer motornya dan kali ini ali juga memainkan klakson. Amarahnya sudah meletup letup tak ada yang bisa menghentikannya sekali pun itu prilly. Gadis yang membuatnya marah.

Keringat dingin mulai membasahi wajah prilly, matanya terpejam semakin erat dan jemari jemarinya mengepal kuat, kakinya bergetar. Prilly ketakutan tapi prilly tak mau menyerah. Terdengar ali sudah memasukkan gigi motornya dan tandanya ia sudah akan berjalan. Apakah ali akan menabrakku ? Setega itu kah ali? Dan benar suara motor ali sudah mendekat ke arahnya.

Aku pasrah jika memang ali menabrak ku.

Kepalan tangan itu semakin kuat, matanya pun terpejam tak kalah kuat. Suara itu semakin lama semakin mendekat dan teriakan roby dan mamanya juga terdengar sampai di telinga prilly.

Ohh astaga ali benar benar ingin menabrak ku..

Prilly mengernyitkan kening, pasalnya tanda tanda ia di tabrak pun tak ada dan suara motor itu pun sudah lenyap. Dimana?. Sedikit demi sedikit prilly memicingkan matanya, tak ada ali di hadapannya. Lalu?.

"Naik.. !!" Prilly menoleh ke sumber suara,ternyata ali sudah ada di sampingnya.

"Ali, aku bakal jelasin..."

"Naik !! Lo tau naik kan" ucap ali kesal, sangat kesal. Sebenarnya tadi ia langsung ingin meninggalkan prilly tapi ali terenyuh dengan aksi nekat prilly. Ya.. entah prilly bodoh atau bagaimana, bisa bisanya ia menghadang ali, padahal halaman rumahnya luas dan masih bisa memungkinkan ali untuk melajukan mobilnya lewat samping prilly. Dasar cewek bodoh. Gerutu ali dalam hati.

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang