FULL KISS

PART 29

Ali pove

Sial !!!

Sial !!

Umpat ku terus terusan, sambil menata buku buku paket fisika ini. Hanya karena telat 5menit masuk ke kelas, membuatku dapat hukuman, hukuman yang memalukan bagi ku. Coba bayangkan seorang kapten basket dengan segala ketampanannya dan kewibawaannya harus datang pagi pagi ke perpustakan dan mengambil setumpuk buku buku yang harus aku bawa sendirian ke kelas. Shiit !! Benar benar menjatuhkan harga diriku.

Untung suasana perpus masih sepi hanya ada aku dan seorang pengawas yang tadi ijin untuk ke toilet dulu. Ku hitung ulang buku yang sudah aku tumpuk, tapi ternyata kurang satu. Aku berjinjit mencari yang lainnya di rak buku, aku harus menemukannya buku itu kalo tidak aku pasti dapat hukuman lagi dari si miss cerewet itu. Lebih cerewet dari prilly. Yaa mungkin. Aku mengedikkan bahuku dan tersenyum kecil. Ternyata masih ada wanita cerewet selain prilly.

Shiitt !!

Umpat ku lagi, setelah tak menemukan buku itu. Aku berjalan ke rak lainnya, tapi nihil. Dimana buku itu hah?. Aku terus mencarinya percuma aku mengumpat tak akan ada gunanya, buku itu tak akan berjalan ke arah ku sendiri bukan?. Aku sedikit berjongkok untuk mencari buku itu, siapa tau terselip di rak bawah.

*ceklekkk...*

Aku tau pintu perpus ini terbuka dan sudah bisa ku pastikan kalo itu si penjaga perpus yang suka banget makan gaji buta. Bagaimana tidak dia hampir setengah jam meninggalkan pekerjaannya ini. Aku terlalu kesal dengannya, hingga aku begitu malas bertanya. Sudah ku pastikan untuk mencari buku itu tanpa meminta bantuan si mbak mbak itu. Langkah kaki itu semakin mendekat ke arah ku, aku tau pasti dia akan menghampiriku dan bertanya. Apa yang kamu cari mas? Apa bisa saya bantu?. Shiit !! Aku tidak akan meminta bantuan.

"Maaf...." suara wanita itu yang aku yakini sedang berdiri di belakangku yang tengah berjongko.

"Gak perlu minta maaf mbak, gue bisa cari sendiri" ucapku tanpa memperdulikannya.

"Ehmm tapi maaf aku hanya mau bertanya, di mana mbak ida penjaga perpus ini??"

Aku membeku. Mencerna suara yang melewati gendang telingaku. Suaru itu begitu familiar di gendang telinga ku. Apalagi kata aku kamu. Di sekolah ini hanya ada satu murid yang memakai kosa kata sopan itu yaitu prilly. Ya prilly. Apa itu dia?. Aku menoleh ke belakang untuk memastikan kebenaran pemikiranku dan ternyata memang benar prilly tengah berdiri di hadapanku dengan jarak mungkin sekitar 2meter, dia terkejut melihatku tentu saja aku tau karena ekspresi wajahnya begitu terlihat jelas.

"Prilly..." ucapku sambil berdiri dan menghadap ke arahnya. Dia masih terkejut, matanya membulat dan kakinya mundur satu langkah.

"Ka...kam.mu ngapain disini?" Ucapnya terberagap, sperti ketakutan. Kenapa? Apa aku se menyeramkan itu?

"Gue kesini ambil buku, lo ngapain ke sini?" Tanyaku balik, sambil berjalan mendekatinya dan setiap aku melangkah pasti kakinya pun ikut melangkah mundur.

"Aku..aku mau ngembaliin buku.." aku tersenyum menyeringai. Prilly benar benar ketakutan. Apa karena dia ketahuan selingkuh di depanku. Sekarang kau rasakan ini jalang !!.

"Hei, kenapa kau menjauh. Bukannya kau selalu ingin di dekatku.." ucapku, sengaja aku tak memakai kosa kata lo gue.

"Ali stop ! Ali stop !!" Dia mencegah pergerakan kaki ku dengan mengintrupsikan tangannya ke arahku. Aku mengernyit. Biasanya dia akan tersenyum malu malu bila aku dekati kenapa dia menolak sekarang. Tapi aku tak perduli sampai ia terhenti langkahnya karena terhimpit oleh rak rak buku.

"Ada apa prilly? Kau takut? Jangan takut aku hanya menginginkan morning kiss..." kataku dalam senyuman "sepertinya aku sudah lama tak mencicipi bibirmu itu.." lanjutku. Sebenarnya aku tak mau berucap seperti lelaki yang maniax sex sperti ini, tapi aku ingin memberi dia pembalsan karena dia sudah membuatku kesal. Aku mempersingkat jarak wajah ku dengan wajahnya hingga aku bisa merasakn hembusan nafasnya yang tersedat sedat. Aku menyeringai menatap bibir merah muda yang menggoda ini. Mungkin tadi aku hanya spontan berucap tanpa berfikir untuk melakukannya tapi setelah melihat bibir prilly membuatku menginginkannya. Sekarang !.