AUTHOR POVE
Suara riuh khas anak sekolah yang kelaparan, benar benar tak membuat mata roby beralih ke yang lain. Di depannya ada sesuatu yang sangat indah untuk tak di pandangnya, bahkan sesuatu itu hanya menunduk sambil melahap bekal makan siangnya. Namun menurut roby itu sangat indah dan tak bisa ia berpaling.
Roby jelas tau sesuatu itu sudah milik yang lain. Ya prilly sudah punya pacar roby tau itu. Tapi bukankah hanya sebatas pacaran tidak lebih jadi roby masih bisa mendapatkan prilly, bukan ?? Jangankan pacar yang berrumah tangga saja bisa rusak karena orang ke tiga. Sebenarnya roby tak ingin merusak hubungan prilly dengan ali, tapi ia tau prilly tak bahagia dengan ali jadi apa salah nya jika roby ingin membuat prilly bahagia?.
"Prill..."
"Hem.." prilly mendongak dengan mulut penuh makanan.
"Semalem lo di ajak ali kemana?"
Prilly menelan makanan yang sudah ia kunyah di mulut sebelum menjawab karena memang berbicara dengan mulut penuh makanan akan susah sekali. "Semalem?" Jeda untuk prilly berfikir, mencari alasan yang masuk akal. "Ohh.. aku sama ali ke rumah randy. Ya. Ali gak tau rumah randy katanya.." lanjut prilly.Roby tersenyum menanggapi jawaban prilly, yang sudah pasti itu bohong.
"Aneh yaa, masak sekelas 3tahun gak tau rumahnya, malah tanya sama lo yang jelas jelas lo gak sekelas sama ali. Kok ali bisa tau rumah lo ya prill?"
Prilly yang sedang menyesap minumannya hampir saja tersedak karena pertanyaan roby. Matanya membulat terkejut menatap roby.
Aku harus jawab apa. Gak mungkin kalo aku bilang ali pernah main ke rumah sebelumnya.
"Hallo prill, lo denger gue ngomong kan?" Roby mengibas ngibaskan ke lima jemarinya di depan wajah prilly pasalnya prilly tak menanggapi pertanyaannya.
"Ah..i..iyaa ak..aku denger.." prilly terberagap "aku..aku gak tau ken..napa ali tau rumah aku.." lanjutnya dengan gagap.
Lagi lagi roby hanya tersenyum. Roby tidak tau kenapa prilly atau ali menutupi hubungannya untung saja mama prilly semalam bercerita pada roby yang sebenarnya.
"Prill..."
"Hem..."
"Lo kenal sama ali sejak kapan?"
"Aku.aku kenal ali, baru kok.."
"Kok kayak sudah akrab gitu yaa..."
Prilly menautkan alisnya. Ia rasa roby sedang mencari cari informasi tentang ali padanya atau roby mencari tau tentang dirinya dan ali. Kalo begitu prilly harus menghindari obrolan yang menjurus ke ali, prilly belum siap bercerita dengan roby tentang hubungannya dan ali.
"Eh..rob, mama aku buatin omelete enak loh, kamu gak mau nyoba?" Prilly mengalihkan pembicaraan, mendorong kotak makanannya ke arah roby.
Roby tersenyum,sambil menahan kotak makanan prilly.
Apa yang membuat kamu bisu tentang hubungan mu dan ali prill...
"Kamu gak mau?" Tanya prilly melas saat roby menahan kotak makanannya.
"Bukan gak mau, tapi aku belum laper.."
Prilly mengangguk angguk dan menarik lagi kotak makanannya.
"Prill.."
"Iyaa.."
"Lo sama ali pacaran kan?" Prilly menggeleng kecil dengan muka bingung setengah mati. Kenapa roby bertanya seperti itu padaku?
"Kenapa lo gak akui itu?"
"..........................."
Roby menghembuskan nafas kasar. "Gue gak tau, kenapa hubungan lo sama ali, lo sembunyiin dari yang lain dan gue juga gak berhak tau tentang itu karena memang itu bukan porsi gue.." jeda sejenak "tapi selepas itu satu hal yang harus lo tau, gue cinta sama lo, mau lo sudah pacaran dengan ali atau tidak gue tetep cinta sama lo, gue pengen bahagiain lo" roby menggenggam tangan kanan prilly erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL KISS
Fanfiction"ali aku sayang kamu, ali aku cinta kamu, ali jawab dong...." -Prilly Latuconsina- *CUP* -Ali Syarief-