Part 9

53.7K 3.1K 22
                                    

"Randy??"

Dia tersenyum lalu duduk di sampingku, aku benar benar tidak tau sejak kapan dia ada di taman ini juga.

"Lo ngapain sore sore ngelamun? Di masukin arwah gentayangan mau?" Katany sambil ternyum menggoda.

Aku tersenyum simpul "kamu arwahnya..!!" Aku menunjuk wajahnya ketika randy menoleh ke arah ku. Aku tau dia memperhatikan wajahku. Apa sisa air mata ku masih terlihat?

"Lo habis nangis??"

Aku menarik jariku yang tadi menunjuk ke arah wajahnya, lalu mengusapkan kasar ke wajahku
"Hah? Nangis? Yaa enggak lah.." jawab ku enteng.

Tapi aku tau randy tidak akan percaya omongan ku, dia tipe orang yang tidak mudah percaya.

"Bohong !! Ini?" Randy menautkan ke dua alisnya, menyeka sisa air mata ku yang masih tertinggal di sudut pipi.

"Oh aku tadi kelilipan jadi sampe ngeluarin air mata gitu..." aku kembali tersenyum ke arahnya, aku tau ini sperti alasan anak SD, tapi aku harap randy percaya.

Dia mengangguk mengerti dan tersenyum simpul, lalu menerawang jauh ke depan. Ke balik pepohonan yang mulai menutupi senja. Aku mengikuti arah pandangnya.

"Lama yaa prill, kita gak berduaan kek gini.." ungkapnya sesekali melirik ke arah ku lalu kembali menatap senja yang malu malu menenggelamkan dirinya.

Aku menangguk "terakhir waktu kelulusan kelas 3 SMP" itu terakhir kalinya aku jalan berdua dengan randy.

Sejak dulu memang kita dekat sangat dekat. Aku menganggap dia lebih dari seorang teman. Dia sahabat ku!! Bahkan seperti kakak ku! Kita sering menghabiskan waktu bersama, aku, randy dan abel. Aku dan abel kenal randy waktu pertama kali masuk SMP, kita berteman sangat akrab saling mengenal keluarga masing masing tak jarang ada yang menyebut kalo aku dan randy pacaran karna seringnya kita menghabiskan waktu bersama.

Randy selalu menuruti apa mau ku, dia selalu ada buat ku! Selalu mengerti sifat bawel dan manja ku. Aku rasa hanya dia cowok yang mengerti aku kecuali papa ku pasti. Awalnya aku merasa persahabatan kita benar benar tulus dan sehat. Aku sayang sama randy sebagai sahabat dan seseorang kakak.

Tapi pernyataan cinta randy kepadaku waktu awal masuk SMA membuat aku menjauhi dirinya. Aku merasa randy mengkhianati persahabatan kita.

"Maaf yaa, gue ngerusak persahabatan kita.... " ucapnya terdengar penuh penyesalan.

Aku menoleh ke arahnya "udahlah... kamu gak salah, setiap orang berhak kok ngungakapin perasaannya, aku saja yang kekanak kanakan langsung mutusin persahabatan kita aja, seharusnya aku yang minta maaf.." kata ku panjang lebar. Memang benar aku yang salah.

Randy masih saja menerawang jauh ke depan dan sesekali tersenyum kecil. Entah apa yang di bayangkannya aku pun tak tau.

"Lo sekarang udah punya cowok??"

DEK...

Kenapa randy tiba tiba bertanya seperti itu? Apa jangan jangan dia mau nembak aku lagi? Enggak !! Aku sudah punya cowok randy. Teriak ku dalam hati. Yaa hanya dalam hati buktinya aku masih terdiam sambil memainkan tali tas selempang milikku.

"Udah gak usah di jawab, pulang yukk, gue anter. Gue kangen sama tante uly..." randy berdiri langsung menarik lenganku, aku tak bisa menolak ajakannya kali ini. Aku merasa randy sudah kembali randy sahabatku dulu, randy yang hangat.

*****************

Koridor sekolah sudah sepi, mungkin waktu belajar mengajar sudah mulai. Siaall telat !!! Decakku sambil terus berlari , gara gara menunggu balasan Line dari ali yang tak kunjung datang dan seharusnya aku tak perlu menunggu sampai larut malam tapi karna ego ku yang begitu merindukannya karna selama 2 hari ini aku tak kunjung melihat batang hidung yang sperti prosotan itu, aku tak tau kemana dia? Karna setiap kali aku hubungi tak pernah ada balasan karna ego yang begitu mencintainya juga membuat aku mudah melupakan masalah tempo lalu di apartemennya.

Jam pelajaran pertama guru killer. Fisika. Aku tak bisa membayangkan bagaiman guru killer itu memberi hukuman kepadaku. Aku tambah lagi kecepatan ku berlari benar benar tak menghiraukan rambut ku yang mulai mengayun ayun di udara bak iklan sampo yang aku yakinni begitu berantak sekarang. Aku tak sempat menyisirnya tadi pagi !!.

Aku ngosngosan di depan pintu kelas ku, aku tak langsung membuka pintu kelas dan masuk. Mengatur nafasku terlebih dahulu ku rasa lebih baik karna ku dengar dari luar masih rame itu tandanya si killer belum datang. Aku bisa bernafas lega kali ini.

"Prilly ...!!!" Sentak seseorang dari arah belakang ku. Oo aku sperti mengenal suara keras ini, ku putar tubuhku ke asal suara.

"Bapak dani.." ucapku tercekat, susah sekali menelan salivaku. Melihat kaca mata tebal itu yang menutupi mata yang hampir jatuh karna melotot. Baru saja aku merasa dewi fortuna bersama ku tapi ternyata tidak.

"Berjemur di lapangan sampai jam pelajaran bapak selesai !!cepat !!" Perintahnya bak petir di tengah kemarau nyaliku benar benar kecil. Ini pertama kali aku telat selama bersekolah disini dan ini juga pertama kali aku di hukum !! .

Berjemur di tengah lapangan dengan matahari yang begitu terik ini sangat sangat tidak pernah ada di list kegiatan ku selama sekolah tapi kali ini aku harus menambahkannya. Hanya sekali ini dan jangan pernah lagi !!. Aku malu setengah mati ketika murid murid yang lalu lalang walau pun tak banyak karna ini belum waktu istirahat melihat ke arah ku, bahkan ada adek kelas yang menggujingku.

BUK..
BUK...
BUK...

Ku dengar suara pantulan bola dengan tanah yang aku yakini itu bola basket dan suara cekikikan beberapa murid dari arah lapangan basket yang berada tak jauh dari lapangan upacara. Memang satu lapangan tapi lapangan basket sedkit berada di pinggir. Siapa lagi yang main basket watktu jam pelajaran. Gumamku, lalu melirik dengan ekor mataku ke arah lapangan basket.

DEG...

Karin? Randy? Oohh tidak !!! Ini rabu dan tandanya hari ini jam ini kelas ali olahraga. Aku malu sungguh aku malu. Ohh bumi tenggelamkan aku sekarang !! Aku benar benar tak ingin ali melihat aku. Ekor mata ku terus saja mengamati mereka, tentu saja aku mencari ali. Aku berharap ali tak masuk hari ini.

Tapi lihat lah, ali berjalan santai menghampiri randy dan juga teman temannya berhagung di lapangan basket. Apa hari ini pelajarannya basket?? Tapi syukurlah setidaknya dia tidak melihat aku yang tengah berdiri menghadap tiang bendera ini. Aku bisa bernafas lega.

"Prill...."

Siapa lagi yang memanggil ku. Aku benar benar tak ingin menoleh ke arah suaranya. Aku tak kenal suara itu... !!!

"Prill lo di hukum..." katanya terdengar sperti mengejek dan sejak kapan si karin ini sudah berada di sampingku.

"Bukan urusan mu...!" Acuhku tak memperdulikannya. Aku seperti punya firasat buruk dan benar saja lihat sekarang

"Hei temen temen .. lihat si prilly yang pintar dan pendiam dari kelas IPA 1 kena hukuman bisa nakal juga dia huhuhuuu..." teriaknya ke temen temen kelasnya yang sontak membuat mereka menoleh ke arah ku tak terkecuali ali. Dan aku mendengar dengan jelas mereka semua mentertawakan ku bahkan meneriakiku semacam bullyan.

Aku benar benar tak memperdulikkannya. Biarlah. Bahkan karin masih saja membully ku !! Sebenarnya aku tak tau alasan kenapa karin tak bersahabat dengan ku. Apa karna aku selalu mengalahkannya di lomba cerdas cermat antar kelas. Aku tak tau sampai dia lelah membully ku yang tak pernah aku gubris dan memilih berhambur kembali ke teman temannya.

Dari tadi ekor mata ku selalu memperhatikan ali dari sini, gerak geriknya terlihat jelas. Kenapa dia saat teman temannya mentertawaiku dia ikut ikutan tertawa walau tak sesadis tertawanya temannya. Tapi kenapa dia ikut tertawa? Kenapa dia tidak membelaku atau melarang temannya membully ku atau setidaknnya dia hanya diam saja itu lebih baik bagi ku.

Nyeri sekitika ulu hati ku. Aku benar benar tak mengerti. Kenapa ali setega itu? Kenapa? Apa tak ada sedikitpun rasa kasian dengan ku. Atau kedatangan gina kembali benar benar menyisihkan aku.
Rasa lelah panas yang merambat di tubuhku benar benar hilang seketika, terganti dengan rasa nyeri, mengingat gina yang sudah kembali dan menerima kenyataan. Yaa dua hari ini ali tak menyuruhku ke apartemenntnya sperti biasa mungkin dia memadu kasih dengan gina. Shit !!! Ali jahat!!!

****

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang