Part 30

60.3K 3.6K 41
                                    

Author Pove

Ali menuruni tangga dengan begitu malas, kali ini ia memilih untuk pulang ke rumah di banding pulang ke apartemen miliknya terlebih saat ini mama nya sedang di rumah dan tidak melakulan perjalanan bisnis seperti biasa. Ia merasa apartemen miliknya begitu sepi tanpa kehadiran prilly yang biasanya tiap sore akan main ke apartemen miliknya walau hanya sebentar tapi prilly akan melakukan itu dan sekarang tidak. Prilly benar benar berubah.

"Anak mama kusut amat wajahnya" ucap resi ketika ali tepat menginjak tangga terakhir. Ali menoleh ke sumber suara dan tersenyum kecut sambil berjalan ke arah mamanya.

"Mama, lagi apa?" Tanya ali duduk di mini bar dapurnya.

"Mama lagi masakin nasi goreng ke sukaan kamu, kamu udah laper??" Ali menggeleng sambil menopang dagunya.

"Ma...."

"Hemmm...."

"Dulu mama sama papa, siapa yang nembak duluan??" Tanya ali tiba tiba, membuat resi menghentikan aktivitasnya yang sedang mencicipi masakannya. Setelah di rasa pas dan matang, resi mematikan kompornya lalu sedikit meniris kan nasi goreng di piring "ali kenapa nanya gitu ke mama nak??"

"Ali pengen tau aja.."

"Kalo mama, kasih tau ali pasti ketawain mama.." ucap resi yang sudah duduk di samping ali.

"Ali gak bakal ketawa, janji !" Ali membalikkan tubuhnya hingga ia menghadap mamanya.

"Baiklah mama, akan bercerita..." resi menceritakan awal pertemuannya dengan papa ali yang tidak sengaja, hingga membuahkan getaran dan desiran aneh di hatinya. Membuat letupan letupan kecil yang membuat resi terkadang salah tingkah bila di dekat papa ali. Resi tersenyum kecil saat mengenang itu, begitupun ali begitu mendengar dengan senang cerita mamanya. Ali baru tau kalo papanya juga tipe cowok cuek, mungkin ali mewarisi sifat cueknya dari papanya. Lalu bagaimana mama bisa dapetin hati papa? Bila berbicara dengan cewek pun papa tak pernah.

"Terus, mama kok bisa dapetin papa? Kata mama, papa orangnya cuek kayak ali?" Ali membuka pertanyaan. Resi tersenyum mengenang.

"Dulu mama dengan gigih berjuang deketin papa kamu, yaa... ceritanya mama nembak papa kamu duluan.."

"What !!" Pekik ali "mama nembak papa duluan?" Resi mengangguk dalam senyum. "Kenapa? Namanya juga emansipasi wanita, jadi wanita boleh dong mengungkapkan isi hatinya duluan..." bela resi pada dirinya sendiri.

"Tapi maa, itu malu maluin banget. Issh...!! Kenapa mama sama dengan prilly sih.."

"Kenapa harus malu sayang? Kita cuman ngungkapin perasaan kita dan di tolak atau enggaknya kan tergantung pihak ke dua"

"Lalu pihak ke dua?"

"Nerima dong, siapa sih yang bisa nolak kecantikan mama .." resi membanggakan dirinya.

"Ishhh...!!"

"Tapi papa kamu beda dengan mu..!"

"Beda?" Ali mengulang kata beda sambil mengernyitkan kening.

Resi mengangguk "awalnya papa kamu belum begitu suka sama mama, tapi papa kamu selalu berusaha membuka hatinya untuk mama. Enggak kayak kamu, manfaatin cinta seseorang. Mama gak suka itu ali..!!"

"Ali emang salah ma.." ali berucap sambil menunduk "ali bodoh manfaatin cinta tulusnya prilly..." resi mengelus sayang bahu ali. Resi tau anaknya dalam masalah "ali masih bisa perbaikin semuanya kok sayang, mulai dari sekarang ali coba buka hati buat prilly ya.." ucap resi.

"Terlambat ma.." ali mendongak untuk melihat wajah resi.

"Terlambat??" Ulangnya resi.

"Iya.. prilly sudah menemukan pria lain dan mungkin di hati prilly sudah tidak ada ali lagi.."

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang