Part 3

80.2K 3.6K 43
                                    

Prilly Pov

Aku menghela nafas lega dan merebahkan tubuh ku di ranjang kebesaran ku. Ternyata 2 hari berkutat dengan tugas tugas begitu menguras otak, untung saja aku punya kepintaran sedikit di atas rata rata temen sekelasku tentu saja membuat aku lebih mudah mengerjakan tugas ali yang begitu menumpuk ini jauh sekali dengan tugas ku sendiri yang hanya beberapa mata pelajaran. Di tinggal 2 hari oleh ali tentu saja tugas ku semakin banyak, selain tugas rumah juga harus menyalin catatan. Untung aku kenal Randy yang satu kelas sama ali, jadi aku lebih mudah meminjam buku pulajarannya yaa walau dengan kebohongan kebohongan kecil. Ku lirik kalender kecil di meja samping ranjang ku. Tanggal 8. Aku tersenyum itu tandanya ini tanggal ke 8 aku jadian dengan ali.
"Ali...." ucap ku gugup setengah mati. Bagaimana tidak aku terkenal dengan cewek pendiam berani berani nya ngajak cowok tampan satu sekolah untuk ketemuan di belakang sekolah
"Iyaa.. ada apa?" Ucapnya membuat bulu kuduk ku semakin merinding. Ku amati dia yang berdiri di hadapan ku dengan lengan yang melingkari bola basket. Ya.. aku tau sore ini dia ada latian basket.
"Ehmmm...itu..aku..." kelu lidah ku kelu, bahkan sekarang aku menunduk tak mampu menatapnya. Ku dengar ali, menghembuskan nafas kasar. Aku tau pasti dia kesal karna aku sudah mengucapkan kata itu lebih dari 3x.
"Kalo gak ada yang di omongin,gue mau balik ke lapangan basket..."

"Tunggu...."
Ucapku sedikit menahan langkahnya yang hampir berjalan. Kulihat ali mengendikkan bahunya lalu kembali memandungku. Stop sungguh stop jangan pandang aku dengan mata indah mu atau aku akan pingsan sekarang.

"Hai.." katanya mengayun ayunkan jemarinya di depan wajahku. Aku terberagap, konyol !! Pasti aku memasang wajah congoku.

"Jadi lo mau ngomong apa? To the point aja. Gue gak punya waktu lama"

"Kamu tau surat dari ku??"

"Tentu.. kalo tidak gue gak mungkin ada disini. Dan itu surat yang kepuluhan kali nya yang lo kirim..."

Bluussshhh pipiku merona. Tenggelamkan aku sekarang oh dewa bumi.

"Jadi aku.. aku...."

"Cepet ngomongnya...!!"

"Aku cinta sama kamu. Kamu mau gak jadi cowok ku.."

Akhirnya kata itu keluar dari mulut ku. Lega sungguh sungguh lega tapi aku tak berani menatapnya. Aku menunduk. Mungkin dia kaget dengan aksi cewek senekat ini, bisa kulihat dari raut wajahnya yang menegang dari lirikan ku. Please.. jangan tolak lagi.. please ini sudah ke 4x nya. Yaa walaupun ini yang paling nekat dan aku janji pada diriku jika ini di tolak akan aku lupkan semua tentang ali, akan ku kubur cinta ku buat ali.

"Gue mau..."

Gue mau
Gue mau
Dia mau?? Jadi dia mau nerima aku ohhhh... ku dongakkan cepat wajahku, untuk menatapnya. Kali aja aku salah mendengar atau ada gangguan di telingaku. Tapi... ku lihat dia tersenyum itu tanda nya.

"Jadi kita pacaran??"

Dia mengangguk lalu berlalu dari hadapanku.hati ku bersorak sorak bergembira senang rasanya.

Tok..tokkk...tokk...

Ketukan pintu itu, membangunkan aku dari lamunanku. Dengan tersenyum senyum aku mengikuti arah suara itu. Pasti mama.

"Adek, belum tidur? Sudah malam lo.."

Benar saja itu mama. Pasti mama lihat lampu kamar ku yang masih menyala.

"Ini juga adek, mau tidur..."

"Mimpi indah sayang..."

"Mama, juga mimpi indah yaa..."

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang