PART 16

56.4K 3.8K 69
                                    

Ali Pov

"Ali...." panggilnya serak. Kenapa? Apa dia menangis? Apa aku menyakitinya?. Jemarinya menyentuh tanganku seperti ingin melepaskan tanganku yang melingkari pinggangnya dari belakang.

"Sebentar saja biarkan seperti ini..." kataku, entah kenapa aku ingin memeluknya untuk waktu yang lama terlebih saat aku rasa punggungnya bergetar seperti ini.

Aku sendiri bingung, kenapa aku seperti ini. Hati ku seperti tak rela ketika aku melihat mata indahnya mengeluarkan air mata. Kenapa ? Apa aku mulai mencintainya?

Tidak !! Tidak mungkin aku mencintai gadis aneh ini. Mungkin karna aku merasa kasian padanya karna memasukkannya dalam permainanku. Maaf.

"Ali....."

"Hemmm...." gumamku masih memeluknya.

"Apa kamu cinta aku??"

"....................."

Diam.Seketika pegangan tangan ku lepas begitu saja. Kenapa dia bertanya seperti itu? .

Prilly berbalik dan menghadapku, merapatkan tubuhnya dengan tubuhku. Memeluk pinggangku sambil mendongakkan wajahnya. Aku menegang seketika, ada desiran aneh saat tubuh ini bersentuhan.

Mata indah yang di penuhi air mata itu, membuat jemari ku terulur untuk menyeka nya. Ku seka air mata itu dengan jemari jemariku.

Aku memperhatikan matanya. Cahaya mata itu seperti mengunci pandanganku. Hati ku tak pernah berdetak tak karuan seperti ini sebelumnya saat aku menatap wanita walaupun itu gina. Aku tak pernah merasakanya !.

Ada getaran aneh. Buru buru aku ingin menjauhkan tanganku yang tak terkontrol menyentuh pipinya tapi tangan kiri prilly menahannya. Mengusap usapkan pipinya dengan manja di telapak tangan ku membuat aku semakin hilang kontrol.

Seperkian detik aku menikmati pipi halusnya yang bergesek dengan tangan ku. Nyaman. Aku merasakan itu. Bahkan senyum simpul di bibirnya mampu membuat darah ku berdesir hebat.

Tidak. Aku tidak boleh terbuai !.
Ku tepis tangannya agar tak menahan tanganku yang menyentuh pipinya. Dia tersentak terkejut dan mendongakkan wajahnya menghadapku, aku tau itu. Karna sedari tadi ia menutup matanya.

"Ekhem....."

Aku berdehem dan dengan kikuk prilly melepaskan pelukkannya di pinggangku. Tak rela. Kenapa aku sperti tak rela ketika prilly melepaskan pelukanny ? Hell... kenapa dengan diriku.

Hening............

Prilly tak menatapku dan tak berucap satu kata pun. Pandangannya terfokus pada jemari jemarinya yang meremas remas ujung kemeja yang ia pakai saat ini.

ku lipat kedua tangan ku di dada sambil memperhatikan dirinya yang terus menunduk tanpa berucap dan tak pulang pulang. Dan entah kenapa aku merasa dia ingin mengatakan sesuatu.

"Ali ... aku sayang banget sama kamu, aku udah dari dulu pengen jadi pacar kamu...." katanya masih saja menunduk.

"............................"

Iya aku tau itu, bahkan kamu gak usah jelasin lagi untuk ke seribu kalinya. Gumamku dalam hati.

"Aku tau banyak sekali cewek di luar sana yang ngejar ngejar kamu, yang pengen banget dapetin kamu, pengen dapetin cinta kamu dan aku juga sangat tau buat dapetin cinta kamu seutuhnya itu sulit...."

"..................."

Tuh.. pinter. Ngapain tadi tanya aku cinta kamu gak. Dan see kamu tau jawabannya sendiri.

"Tapi saat ini aku lah wanita yang paling beruntung. Bisa deket sama kamu, bisa main ke apartement mu dan.........."

"Dan..??" Ku ulang katanya yang terakhir. Cewek aneh ini selalu menggantungkan perkataannya.

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang