PART 27

58.6K 3.4K 72
                                    

Prilly Pove

Nasi sepiring dan bumbu bumbu sudah ku masukkan ke penggorengan, sebentar lagi semua akan siap. Ku lirik jam dinding sambil menggoreng nasinya. Pukul 04.30 sore. Aku tau pasti roby sudah menunggu ku disana, aku tak ingin membuatnya kecewa. Dia laki laki yang selalu ada buat ku dan sudah aku tetapkan aku tak mau membuatnya kecewa karna begitu lama menunggu ku.

Dengan cepat, ku tata nasi goreng yang sudah siap itu di piring tak lupa aku membuatkan ali jus jeruk kesukaannya. Aku tak tau kenapa sore ini, aku merasa ali mengerjaiku tak biasanya dia menyuruhku berlama lama di apartemennya.

"Ali sudah siap..." teriakku memanggilnya sambil meletakkan sepiring nasi goreng itu di meja makan.

Ali menghampiriku dengan rambut acak acakan khas bangun tidur. Apa dia tertidur saat menunggu ku memasak?

"Kok cuman satu??" Ali memicingkan matanya ke arah sepiring nasi goreng itu dan berganti menatap ku "emang lo gak laper??" Lanjutnya.

Aku menggeleng, biarpun lapar masih bisa aku tahan. Aku sudah janji akan makan malam dengan roby "enggak.. tadi aku nyicipinnya kebanyakan jadi nya gak laper..." ucapku dalam senyuman.

Ali tersenyum kecut dan menarik kursi untuk ia duduki "lo bohong kan?" Katanya. Sekali lagi aku menggeleng agar dia percaya "enggak, aku emang gak laper kok" cetus ku. Aku baru kali berbicara dengan ali dengan nada lantang.

Ali menatapku dengan ekspresi dan pandangan mata yang benar benar tak bisa aku artikan. Kenapa? Apa aku berbuat salah padanya? Aku mohon jangan tatap aku seperti itu atau dinding yang aku buat roboh seketika.

"Lo duduk di situ atau lo gue buat duduk di pangkuan gue.." tegas ali. Aku terberagap dan dengan cepat menarik kursi yang ada di sampingku. Aku tak mungkin duduk di pangkuannya bukan? Mama selalu menasehatiku kalo jangan terlalu dekat dengan kaum adam, apalagi sampai menimbulkan syahwat yang berlebihan karena pasti akan ada setan yang membujukknya.

Ali tersenyum kecil saat melihat tingkah ku yang pasti terlihat begitu aneh.

"Sekarang lo makan ini?" Ali menyodorkan sepiring nasi goreng itu ke arahku. Aku mengernyitkan kening.Kenapa? Apa dia tidak mau memakan masakanku? Kalo gitu kenapa tadi minta membuatkannya.

"Tadi kan kamu yang minta buatin.."

"Emang, tapi gue mau lo makan dulu. Gue tau lo pasti kelaparan dan gak mungkin juga hanya dengan nyicipin makanan saat memasak membuat lo kenyang. Padahal gue tau jelas gaya makan lo yang rakus banget..." jelas ali panjang lebar.

Semburat merah di pipi ku terasa panas dan senyum mengembang begitu saja di bibirku. Apa ali selama ini memperhatikan gaya makan ku? Kalo begitu berarti ali memperhatikanku?

"Gak usah GR ! gue tau karna randy pernah cerita ke gue !"

Aku menghembuskan nafas kasar sambil menelan kecut ludah ku.aku terlalu berkhayal tinggi ! Seharusnya aku sadar.

"Aku gak bisa lama lama disini, aku ada janji.." aku berdiri dari duduk ku.

"Kalo gue gak ngijinin lo pergi, lo mau apa?"

"Aku akan tetap pergi.." ucapku. Kali ini aku harus tegas dengannya.

Ali menatapku dengan melotot. Aku tau dia marah karna pertama kali ini aku menolak permintaanya. Tapi aku tak ambil pusing, aku sudah terlalu sabar menanggapi dirinya yang acuh dan kali ini aku. Aku Prilly Latuconsina harus menunjukkan padanya kalo aku punya hati.

Selama ini aku diam saat dia mengacuhkan ku, aku selalu menuruti perkataannya tapi dia tak pernah mengerti aku. Padahal aku hanya ingin dia mengakui ku di depan umum kalo aku ini kekasihnya. Layaknya seorang wanita biasa aku hanya butuh kepastian dan jika ada sosok lain yang menyentuh hati ku jangan pernah salahkan aku.

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang