PART 20

57.1K 3.3K 11
                                    

Prilly Pove

Dengan malas aku keluar dari kamar, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi dan ini hari minggu, kalo tidak karna ali yang terus saja menelpon ku, aku tidak akan bangun sepagi ini di hari minggu.

Keadaan rumah di hari minggu memang selalu sepi, apalagi ini masih pagi. Ku langkahkan kaki ku ke halaman belakang, aku yakin mama pasti di sana untuk menyiram bunga bunga miliknya.

"Mama...." panggilku dari ambang pintu belakang.

Mama menoleh ke arah ku, seperti mengamati diriku lalu ia tersenyum kecil.

"Tumben anak mama, jam segini udah bangun, rapi lagi..." ucapnya menghentikan aktivitas menyiramnya lalu berjalan ke arahku.

"Mau kemana sayang hem, sudah rapi aja..." kata mama setelah berada di hadapan ku.

"Ii mau main sama temen ma.."

"Temen apa temen?? Jangan bohong deh sama mama.. mama tuh hafal banget tingkah kamu..." sambil tersenyum mama menyentil hidungku membuat aku mengaduh ke sakitan.

"Aa.. mama kan sakit.."

"Makannya jangan bohong, mau kemana hem??" Tanya mama menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

Aku cengingiran, mengembangkan senyumanku. Aku tak pandai berbohong sama mama.

"Ke rumah ali mama..." kata ku. Ya. Aku tak bohong. Tadi ali menelfon ku dan dia ingin mengajak ku ke rumahnya. Ini baru pertama kalinya dan aku tak tau kenapa ali ingin mengajakku kesana.

"Pagi pagi gini??" Mama mengernyitkan keningnya.
"Ii kalo bertamu di rumah orang itu harus tau waktu sayang..." lanjutnya sambil mengelus pucuk kepalaku.

Aku mengerucutkan bibir, menengadahkan wajahku.

"Tapi ali yang minta ii berangkat jam segini ma, lagian nanti ali yang jemput kesini kok."

"Tapi mama gak ijinin !! Ini itu pagi banget ii..."

"Yaa mama, ijinin dong ma ma.." rayu ku bergelayut manja di lengannya sambil mendongakkan wajah melas ku ke arah mama.

Mama memalingkan wajahnya seperti acuh dengan ucapnku.

"Mam.. mama kok gitu sih.." kata ku.

"Pokoknya enggak, mama gak ijinin titik !!"

"Yaahhh...." ucapku kecewa, mengerucutkan bibirku. Kalo sudah begini mama tak bisa di bantah dan aku pasti akan membuat ali kecewa.

"Emang ii pengen banget ke rumah ali??"

Aku mengangguk angguk. Pengen banget tapi mama gak ijinin kan.

"Kalo gitu mama ijinin.."

"Benerana ma??" Kata ku berbinar bahagia.

Mama mengangguk meyakinkan.

"Tapi ada syaratnya"

"Apa ma apa??"

"Bawa ali menghadap ke mama dan papa, suruh ali minta ijin ke mama sama papa langsung.." jelas mama membuat aku mendelik.

"What??!" Ucapku spontan. Aku yakin ali tak akan mau.

"Kenapa? Kalo mau bawa anak gadis orang harus berani ijin ke orang tuanya dong. Mama tunggu ali yang ngomong..." ucap mama berlalu saja dari hadapan ku yang masih mematung.

Aku terdiam masih kalut dengan segala pemikiran ku sampai getaran ponsel di tas selempang ku mengagetkan ku.

Ku ambil ponsel itu lalu ku geser layar ponselnya agar terbuka. Ada sebuah pesan dari ali.

FULL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang