Aku kesal pada abang tukang ice cream ini, ku kerucutkan bibirku dan memandangnya garang tapi dia malah tertawa.
"Lama banget sih prill..." kata abel dari belakangku.
"Iya nih sih babang ice cream godain mulu " aku menoleh dan mengadu pada abel.
"Jangan di godain dong bang, ini kan anak orang juga..." timpal randy yang berjalan menghampiri aku dan abel. Ya kita jalan bareng. Seprti kebiasaan dulu waktu SMP sering melakukan kegiatan bersama, bermain dan belajar walau sempat putus karna bentrokan asmara tapi aku senang akhirnya kita bareng lagi.
"Iya nih ran, abang itu godain mulu..." adu ku manja pada randy sambil menunjuk abang tukang ice cream. Aku memang selalu manja dengan randy.
"Maaf, maaf habisnya neng lucu kalo lagi ngerucut gitu.." kata abang tukang ice cream menirukan gaya bibirku. Isshh !!!
"Yaud ini ice creamnya neng..." abang itu memberikan ice creamnya padaku, abel dam juga randy. Karna memang aku memesan tiga ice cream untuk sahabat sahabatku.
Ketika aku ingin berbalik dan melanjutkan jalan jalan kami. Aku mendengar sebuah pekikkan yang amat aku kenal walau samar samar.
Aku mencari sumber suara itu. Aku percaya aku mengenali suaranya. Benar saja aku menangkap sosok lelaki yang sering memghantui fikiranku, sosok lelaki yang menghuni hatiku.
Lelaki itu sedang berdiri, dan menoleh ke arah wanita yang menepuk pundaknya dari arah belakang dan wanita itu.
Gina. Jadi ali kencan dengan gina. Ku balikkan lagi pandanganku agar tak terus terusan melihat ke arah yang membuat hati ku nyeri.
Ku tekan dadaku rasanya nyeri sungguh sangat nyeri. Dia sungguh pintar menerbangkanku dan menjatuhkanku jadi berkeping keping baru kemarin dia hangat dan lembut dan sekarang dia jalan dengan mantan atau kekasihnya itu.
Aku pacarnya ali tak pernah sekali saja di ajaknya jalan.
"Prill, lo kenapa??" Tepuk abel di punddaku
"Lo pucet, lo sakit??" Timpal randy begitu kwatir. Ingin sekali aku menangis di pelukan randy meratapi nasibku ini tapi aku menahannya aku tak mungkin membuat kedua sahabatku ini kwatir.
"ah.. enggak, aku gak pp kok. Ayo lanjut. Kita mau kemana sekarang ..."
"Kita nonton !!"
Deg
Ucapan abel barusan. Nonton? Box office movienya ada belakang kami itu Berarti aku harus berbalik badan dan melihat pemandangan itu lagi. Oh tidak...
"Wah, lo mau lihat film apa bel, jangan bilang yang mewek mewek" ucap randy.
"Pasti dong, iyaa gak prill?" Abel menyenggol lenganku, membuat aku terberagap.
"Hah, iyaa dong pasti.." kata ku gugup. Ahh iyaa aku gak mungkin menolak ajakan abel.
Aku berdiri dan mengedarkan pandangan ku keseluruh sudut mall Sambil menunggu abel dan randy yang mengantri tiket masuk. Yaa memang mereka yang menginginkannya.
Aku sedikit bernafas lega, setidaknya aku tak bertemu ali dan gina. Mungkin saja mereka sudah pulang.
Apa mereka tadi habis menonton film romantis? Terus mereka pegangan tangan sambil kepala gina bersandar di bahu ali dan lengannya bergelayut manja di lengan ali. Kayak di film film korea. Arrggghhh....
"Prilly...!!" Dengan sayup aku mendengar ada seseorang yang memanggil ku. Ku edarkan lagi pandanganku tapi tak ada orang yang aku kenali di sini.
"Hei...!!!" Seseorang menepuk pundak ku dari belakang. Aku terkejut segera membalikkan badan.
"Sal...salsa???" Ucapku gelagapan. Kenapa mereka masih disini?.
"Hai prill... sendirian aja" manis sekali ucapan salsa. Apa dia tidak sadar kalo yang sedang di gelayuti itu lengan cowok ku !!.
Ku lirik ali, meminta penjelasan padanya tapi dia malah memalingkan muka seperti acuh padaku.
"Gak sendirian kok, tuh sama abel dan randy..." aku tersenyum menunjuk ke arah abel dan randy yang terlihat sedang cekcok. Mungkin cekcok karna memilih film.
Salsa dan ali mengikuti arah telunjukku.
"Oh jadi rame rame??"
"Iyaa, habisnya lama gak jalan sama mereka..."
"Kirain jalan sama pacar..."goda salsa padaku. Pacar?? Bahkan pacarku sedang jalan sama cewek lain.
"Pacar ?? aku gak punya PACAR sal" kataku sengaja melirik ke arah ali yang kini juga menatapku menekankan kata PACAR padanya membuat dia seperti terkejut. Masa bodo !! Aku memang seperti tak punya pacar. Lagian dia yang menyuruhku menyembunyikan hubungan ini.
"Prill, nih tiketnya su...." kata abel terpotong yang tiba tiba sudah berada di sampingku. Membuat pergelutan tatapan dengan ali buyar.
"Itu ali cowok lo kan?" Bisik abel pelan di telingaku. Mungkin dia terkejut melihat ali dengan cewek lain.
"Ali... lo disini juga?" Pekik randy yang menghampiri randy.
Ali mengangguk dan tersenyum simpul ke arah randy.
"Waah tunggu tunggu jadi diem diem lo sudah punya cewek li?" Tanya randy lagi. Membuat abel yang berada di sampingku terlihat bingung bergantian melihat ali dan gina.
Yaa.. masalah gina adalah mantan ali tak pernah aku ceritakan pada abel. Apalagi kedatangan gina ke indonesia. Tentu abel merasa bingung.
"Oh, iyaa kenalin ini gina ran..." kata ali memperkenalkan gina pada randy.
"Dan gin, ini abel dan randy teman prilly, sekaligus teman aku.." ali memperkenakan randy dan abel pada gina. Syukurlah jadi aku tak harus berucap sepatah pun. Karna mood ku hancur !!
"Senang bertemu dengan kalian..." ucap gina sambil tersenyum. Di balas anggukan dan senyuman dari randy. Tidak dengan abel yang masih terlihat bingung.
"Bisa lo jelasin semua ke gue..." bisik abel lagi di telingaku. Membuat aku mengangguk pelan.
"Jadi sejak kapan kalian jadian?" Pertanyaan itu keluar dari mulut randy. Membuat aku menoleh ke arahnya lalu kembali menatap ali dan gina bergantian.
Ali terlihat seperti berfikir dan gina pun diam. Apa mereka selama ini masih pacaran dan belum putus? Lalu siapa aku dan kenapa ali menerima ku waktu itu kalo dia masih terjalin hati dengan wanita lain.
Nyeri sangat nyeri yang aku rasakan. Tubuhku menegang berharap harap cemas apa yang akan di jawab oleh ali. Ku rasakan air mata ku sudah menumpuk di kelopak mata. Aku benar benar tak sudah tak bisa menahannya.
"Eh aku ke toilet dulu yaa.." ucapku yang terdengar serak karna aku menahan tangis dan berbalik arah dari mereka tak menghiraukan abel yang terus meriakiku. Aku tak bisa terus terusan disini, menunggu jawaban yang bahkan tak ingin aku dengar.
Aku ingin menulikan pendengaranku dan membutakan mata ku jika benar mereka masih pacaran. Aku ingin masih bersama ali, walau ali masih terjerat hati dengan wanita lain. Biarlah.. rasa cinta ku dengan ali benar benar sudah membutakan segalanya.
******************
Maaf sebelumnya kalo ceritanya flat
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL KISS
Fanfic"ali aku sayang kamu, ali aku cinta kamu, ali jawab dong...." -Prilly Latuconsina- *CUP* -Ali Syarief-