Author pove
From : Ali ku
Selamat pagi sayang, sudah bangun? Jangan siang siang yaa bangunnya nanti telat loh jangan lupa sarapan juga....
Prilly memicingkan matanya saat membaca pesan dari ali. Benarkah? Benarkah apa yang di baca prilly saat ini dari ali?. Ali memanggilnya sayang? Dengan penuh perhatian. Prilly menarik senyuman mengebang, jantungnya berdetak tak normal. Walau hanya sebuah pesan namun membuat aliran darahnya berdesir.
"Heh..!! Lo senyum senyum aje.." dina menyentak prilly membuat ia terberagap dan dengan cepat memasukkan ponsel ke dalam tas.
"Dina !! Kaget tau.." dina terkikik. Lalu dina mengeluarkan sebuah kotak biru dari tas sekolah miliknya, yang membuat mata prilly terbelalak. Ia mengenali kotak itu.
"Beberapa hari lalu gue nemu kotak ini di meja gue prill..." dina menimang nimang kotak itu sambil berdiri di hadapan prilly yang tengah duduk dan mematung melihat kotak itu "kayaknya ada orang yang iseng deh naruh ini, pasalnya gak cuman ini doang tapi ada surat suratnya.." jelas dina lagi, sambil mengeluarkan kertas kertas yang terlipat rapi dari tasnya.
Prilly semakin bingung, susah payah ia menelan ludahnya. Semua sama, semua sama dengan miliknya. Yang dulu ia kasih ke ali. Tapi kenapa bisa sampai ke dina?
"Lo tau gak prill, ini punya siapa?.." tanya dina "soalnya gue juga gak berani buka suratnya. Gue takut.."
"Ak...aku.." prilly terbata. Itu benar kotak miliknya tapi kenapa bisa sampai ke dina?
"Apa ada secret admirer di sini?" Dina clingak clinguk ke penjuru kelasnya yang sepi.
"Apa di samping kotak itu, ada pita biru nya?" Prilly bertanya memastikan kalo kotak itu memang miliknya.
Dina membalikkan kota itu setelah melihat apa yang di maksud prilly ia mengangguk. "Iyaa ada.." katanya. "Lok kok tau? Apa jangan jangan ini punya lo prill?" Lanjut dina
Prilly mengangguk kecil dan tersenyum kikuk.
"Ellah prill, nih.." dina memberikan kotak itu pada prilly "ngomong kek dari tadi. Tapi beneran gue gak baca suratnya. Suer.." ucap dina, dengan jari telunjuk dan tengah mengacung.
Prilly tersenyum "iyaa ...iyaa. sorry yaa, mugkin kemarin ketinggalan di situ.." ucapnya mengidikkan dagu ke arah meja yang kini di duduk.i dina.
Dina mengangguk faham, dan berucap beberapa patah kata sebelum ia meninggalkan prilly untuk berlari ke kantin.
****************************
Dengan menyenderkan tubuh mungilnya, dan sesekali menghela nafas dalam prilly mencoba bersabar untuk menunggu ali. Di tempat biasanya tentunya, dimana lagi kalo bukan belakang sekolah. 10 menit sudah ia menunggu lelaki itu dengan kotak yang tadi di berikan dina, di genggamnya di tangan kanan. Ya. Ia ingin menanyakan kepada ali, kenapa kotak ini jatuh ke dina, atau memang ali sengaja mengembalikkannya pada dirinya. Tapi kenapa tidak langsung di berikan kepadanya? Atau apa yang di ceritakan randy padanya kemarin itu benar kalo ali suka pada dina? Dan ia memanfaatkan kotak dan surat surat prilly untuk menembak dina. Kurang ajar.
Sekali lagi ia membuang nafasnya kasar, menghentakkan kakinya ke tanah, belum ada sosok ali dari lorong itu. Ia mulai bangkit, menegak kan tubuhnya, percuma saja ia menunggu ali disini, lelaki itu tak akan pernah datang. Bukankah ali sering mengingkari janjinya, saat prilly ingin mengajak dirinya keluar ? Seharusnya prilly ingat itu.
"Prill..." langkah prilly terhenti saat seseorang memanggilnya dari arah belakang. Ia membalikkan badan. "Sorry prill, gue tadi ada latihan basket dikit.." ali berkata sambil berjalan mendekati prilly.
![](https://img.wattpad.com/cover/50163918-288-k739191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL KISS
Fanfiction"ali aku sayang kamu, ali aku cinta kamu, ali jawab dong...." -Prilly Latuconsina- *CUP* -Ali Syarief-