Ali pove
Tak ada yang beda pagi ini, seperti biasa masuk pagi untuk mengikuti les, hanya saja kali ini aku berangkat dengan randy. Ya aku yang menyuruh randy menjemput ku di apartemen milik ku. Ban motor ku bocor setelah mengantar prilly pulang semalam, membuat aku harus menaruhnya di bengkel.
Aku turun dari mobil randy dan di ikuti randy yang turun dari arah pintu kemudi. Ya randy anak mama yang tak di perbolehkan menyetir motor gede di usianya yang hampir tuwir ini.
"Hari ini kita les apa ran?" Tanyaku berjalan beriringan dengan randy. Randy diam seolah berfikir, ah jangan sampai penyakit pelupanya kumat. "Gue gak tau..." katanya sambil tergelak.
Aku menoyor kepalanya. Gemas sekali dengan bocah ini.
Suasana begitu sepi, hanya ada dua kelas yang les pagi. Kelas IPA 1 kelas prilly dan Kelas IPA 3 kelasku. Aku tidak tau kenapa jadwal les kita selalu sama. Aku mengernyitkan kening saat melihat gio teman sekelas ku yang berlari ke arah kelas IPA 1 dan di ikuti yang lainnya. Kenapa?
"Ran, itu kenapa si gio sama yang lain malah masuk di kelas IPA 1?
"Gue gak tau..." randy mengedikkan bahunya "gio..gio..!!" Teriak randy memanggil gio.
Gio berhenti dan membalikkan badannya ke arah kami. Randy memberi isyarat pada gio agar mendekat ke arah kami dan menanyakan pada gio kenapa ia dan yang lain masuk ke kelas prilly. Dengan nafas ngosngosan karena berlari gio akhirnya memberi tahu kami kenapa ia dan yang lain masuk ke kelas ipa1.
"What?? Loh kok bisa nyatu sama IPA 1?" Pekik randy terkejut sama dengan ku.
"Ya, soalnya les kita sama anak ipa 1 kan sama, jadi kita di satuin aja soalnya juga bu iren guru ngajar kita gak masuk..." jelas gio panjang lebar. Aku dan randy hanya diam mendengarkan "yaudah ayok cepetan masuk ke kelas ipa 1, keburu pak ahmad datang..." gio berlalu meninggalkan ku yang masih tercengang. Ke kelas IPA1? satu kelas dengn prilly? Dan Roby? What !!! Tidak !.
"Bengong aja lo, buruan ayo lo mau di hukum guru killer itu." randy menyikut lenganku membuat ku terberagap. "Lo duluan aja deh ran, gue gue mau ke UKS dulu tiba tiba bdan gue agak gak enak..." ucapku dengan malas. Aku malas sekali bertemu dengan prilly apalagi dengan roby.dengan dua duanya !! Aku takut emosi ku meninggi melihat kedekatan mereka, walau prilly bilang ia hanya menganggap roby seperti kakaknya tapi tidak dengan roby. Hei... Kita sesama lelaki tau mana pandangan ke temen dan mana pandangan ke seseorang yang ia cintai dan roby memandang prilly seperti memujanya. Shit !!
"Eits...!!" Randy menahan lenganku saat aku membalikkan badan "gue udah gede li, lo jangan bhongin gue... "lanjutnya.
"Gue males ikut les ran..."
"Males ikut les atau males ketemu seseorang di dalam sana?"
Aku menautkan alis. Apa maksud randy? Apa ia tau kalo aku dan prilly pacaran?.
"Maksud lo ran?"
"Lo naksir cewek di kelas IPA1 kan?"
DEG !!
Jangan bilang prilly bercerita dengan randy !.
"Ngaco aja lo ran..."
"Kalo gitu gak ada nolak nolakan buat ikut les. Ayo..." randy menarik paksa lengan ku hingga membuat aku terpaksa menggeret kaki ku dengan malas menuju kelas prilly.
aku menepis tangan randy yang mencekal pergelangan tangan ku setelah sampai di depan kelas prilly. Aku mengatur nafasku, menatap bahu randy dengan kecut. Kenapa ia bersemangat sekali masuk ke kelas ini !!. Baru saja aku ingin memanggilnya tapi ia sudah duluan menoleh ke arah sambil melotot. Melotot?. Apa maksudnya melototi ku?
"Jangan coba coba kabur kalo lo kabur gue bakal buka rahasia lo ke semua teman teman " ancam randy sbelum ia membuka pintu kelas ini.
What ! Rahasia? Rahasia apa maksud nih bocah ! Geram ku dalam hati tapi aku langsung berjalan mengikutinya dari belakang. Dari pada rahasia ku di buka di depan umum mending aku ikutin saja maunya.
"Maaf pak telat.." ucap randy dengan sedikit membungkuk hormat dan aku pun juga begitu kepada seorang lelaki paru baya berpakain rapi ini yang tak lain pak ahmad.
Pak ahmad memperbaiki kaca matanya dengan sedikit memicingkan mata untuk menatap kami. Memperhatikan kami seperkian detik lalu mengangguk.
"Oke baiklah sekarang kalian bisa duduk di bangku yang kosong..." perintahnya.Aku dan randy mengangguk bersamaan. Dan berjalan ke arah bangku yang kosong tersebut.
"Cewek yang lo taksir gak masuk bro..." bisik randy padaku. Aku mengernyitkan kening bingung menatapnya. Apa maksudnya? Tapi sudahlah aku tak perduli. Dengan memasang wajah datar aku berjalan ke arah bangku prilly dan randy berjalan ke arah bangku roby. Yaa memang bangku mereka berdua lah yang kosong.Aku menarik ujung bibirku sedikit saat prilly menyadari kehadiranku dan menatapku bingung. Mungkin ia bingung kenapa aku berjalan menghampirinya atau apa mungkin dia terpesona dengan ketampanan ku.
Aku berhenti tepat di sampingnya. Dia hanya diam tak berkutik bahkan tak bergeser untuk memberikan aku tempat duduk.
"Prill, lo...." kata ku terpotong dengan ucapan sepontannya.
"Rob, kamu aja yang duduk sini, sepertinya ada tugas yang tidak aku mengerti..."
Sial !! Kenapa dia malah menyuruh roby duduk di sampingnya? Ku lemparkan tatapan tajam ku ke arah prilly tapi seperti tak terjadi apa apa dia hanya datar datar saja menanggapi tatapan ku.
"Tapi ali kan yang mau duduk di situ prill.." randy memandang prilly lalu bergantian memandangku.
"Biar ali duduk di tempat kamu aja.." prilly berpindah tempat di bangku kosong sebelahnya dan menepuk nepuk bangku yang ia duduki tadi. Dengan cepat aku duduki duluan bangku itu. Enak saja mau duduk bareng cewek ku !!
Roby mengernyit menatapku begitu pula prilly yang menganga melihatku. Aku tidak perduli.
Aku ambil buku di dalam tas dan mambukanya, aku benar benar tak perduli dengan pandangan roby kali ini dan prilly. Sekarang pun dia sudah fokus ke pelajaran.
Lo kenapa nyuruh gue duduk di bangku roby.
Tulisku pada sebuah kertas yang aku sodorkan ke prilly. Prilly membaca tapi tidak membalas nya malah menaruhnya di bawah buku pelajarannya. Shit...!!
Heh !! Lo jawab dong, lo semalem peluk peluk gue dan sekarang lo belagak cuek sama gue. Gue ini cowok lo.. !!
Tulisku lagi dan dengan kasar menyodorkam gumpalan kertas ke arah prilly. Ku kilirik dia dari ekor mataku, saat ia membuka kertas itu dengan wajah datar dan membalsnya. Yaa wajah nya lebih datar dari wajah ku sebelumnya !.
Jangan berisik !!
Tulisnya pada kertas tadi. Shit kenapa dia bilang aku berisik dia yang salah kenapa dia malah ngatain aku berisik. Dengan geram aku remas kertas itu, tubuhku mengahadap ke arahnya.
"Apa maksud lo, ngatain aku berisik...!" Sentak ku padanya. Aku yakin ia terkejut buktinya ia sedikit terlonjak tapi pandangannya masih ke depan dengan wajah datar. Sial !! Cewek ini kenapa!!.
"Ali ! Apa yang kau katakan " kata seseorang dari arah depan. Aku yakin itu pak ahmad. Shiit !! Aku tidak sadar kalo ada pak ahmad. Aku membalikkan badan ku menatap ke arah depan dengan kikuk menggaruk garuk tengkukku yang tak terasa gatal. Semua mata menatap ke arah ku. Hancur sudah reputasi ku !.
"Tidak pak, ali ali hanya berdiskusi dengan prilly. Ya berdiskusi.." pak ahmad menatap prilly setelah aku selesai berucap dan untung saja prilly mengangguk dan membuat pak ahmad juga mengangguk dan melanjutkan materinya.
Aku menghembuskan nafas lega, setidaknya aku tidak kena hukuman dari guru killer itu.
"Seharusnya kamu intropeksi diri, kenapa aku jadi seperti ini.." ucap prilly pelan menerawang jauh kedepan.
Apa dia berbicara denganku?
![](https://img.wattpad.com/cover/50163918-288-k739191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL KISS
Fanfic"ali aku sayang kamu, ali aku cinta kamu, ali jawab dong...." -Prilly Latuconsina- *CUP* -Ali Syarief-