--D O N T G E T Y O U R H O P E S U P , T H I S I S J U S T A N E X C E R P T--
(dont pass the footnote down below :))
Brianna's POV
"Morning"
Aku membuka mataku dan melihat Leeona berdiri di pintu. Wajahnya terlihat jauh lebih fresh dari kemarin dan pakaiannya pun lebih santai dan masih kental dengan gaya bohemian.
"Ke bawah kalau kau dan Christian sudah bersiap-siap, okay? Mom menyiapkan sarapan untuk kalian" ucapnya sambil meletakkan dua gelas jus jeruk di meja kecil.
"Yeah, sure. Thank you"
Begitu pintu kamar sudah kembali tertutup, aku meregangkan tubuhku yang kaku karena perjalanan kemarin. Terlebih lagi selama tidur pun aku tidak banyak bergerak karena Christian memelukku jauh lebih erat dari biasanya. Saat aku meregangkan tubuhku pun kedua tangannya masih melingkar erat di tubuhku dan kepalanya bersandar di dadaku. Tidak biasanya dia seperti ini, justru biasanya aku berada dalam posisinya dan dia berada di posisiku.
"Christian" panggilku pelan dan dia tidak merespon apa-apa. Aku mengulanginya beberapa kali sampai kulihat kelopak matanya bergerak untuk membuka matanya.
"Good morning" gumamnya di leherku yang membuatku tertawa pelan. Bibirnya bergetar di leherku dan itu menggelitik.
"Morning"
"Ya Tuhan, tubuhku kaku sekali"
Christian melepaskan pelukannya dan meregangkan tubuhnya. Aku mendengar beberapa suara tulang yang terenggang dan nada desahan puas dari Christian. Dia meregangkan tubuhnya kembali untuk beberapa kali sebelum akhirnya memelukku lagi.
"How was your sleep?" tanya Christian.
"Good. Walaupun aku tidak bisa bergerak banyak" candaku.
"Sorry, tapi aku tau kau tidak masalah dengan itu"
"Right"
Christian tersenyum dan menatapku. Mata birunya terlihat lebih bersinar dengan cahaya matahari yang menyinarinya. Sinar matahari datang dari segala arah di antara tirai-tirai jendela dan satu sinar berhasil menyinari wajahnya. Untuk mengatakan aku terpesona merupakan hal yang tidak berlebihan. Aku tidak pernah terbiasa dengan ketampanannya, bahkan sampai sekarang pun aku masih sering terpesona dengannya. Terlebih lagi mata birunya yang begitu biru. Dari awal bertemu pun, saat aku masih takut padanya, mata biru itu sudah menarik perhatianku, mata biru itu memberikanku pendapat yang lain tentangnya. Mata biru itu membuatku yakin sosok Christian yang dingin pada awalnya hanyalah sebuah pertahanan diri agar tidak tersakiti lagi. Dan sekarang aku tau bagaimana dia sebenarnya, aku tau mata birunya yang membantuku dan membawaku ke sini.
"God, I love you so much, Brianna" gumam Christian tiba-tiba membuatku berhenti dari lamunanku. Dia mendekatkan wajahnya dan menciumku.
"What was that for?" tanyaku sambil tertawa kecil karena pengaruh ciumannya.
"Nothing, hanya ingin memberitaumu saja"
"You know I know that you love me. And I love you, Christian"
"Good. Nice to hear that" dia menciumku lagi sebelum turun dari tempat tidur dan mangangkatku menuju kamar mandi.
Setelah bersiap-siap, aku dan Christian langsung menuju ruang makan dan melihat Leeona dan Jane sedang menyiapkan makanan. Aroma makanan yang khas dengan rempah-rempah mengisi seluruh ruangan membuat perutku lapar.
"Morning" sapa Jane sambil mengaduk adonan di tangannya.
"Morning, Jane" balasku dan Christian bersamaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampireBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...