Ketukan di pintu membuatku memaksa mataku untuk membuka dirinya. Aku melihat ke sekitarku dan ternyata aku sudah berada di tempat tidur. Bagaimana bisa? Seingatku aku tertidur di pojok dinding. Apa mungkin aku terbangun dan pindah ke tempat tidur? Huft.
Suara Irene yang memanggil namaku membuatku sadar kembali dan akhirnya aku mengizinkannya masuk. Dia masuk dengan nampan di tangannya. Mataku langsung berbinar saat melihat sandwich dan segelas susu.
"Lady Acacia memintaku membawakannya"
"Thank you!" aku langsung meloncat turun dari tempat tidur dan mengambil sandwich spesial itu. Irene mengangguk dan meletakkan susuku di meja, tapi bukan hanya segelas susu, tapi juga ada sebuah surat.
Irene pergi setelah menanyakan kebutuhanku. Aku langsung mengambil surat itu dan membukanya. Aku meraba kertas surat itu. Mungkin ada yang aneh kepadaku, tapi aku sangat menyukai tekstur kertas dan aromanya. Setiap kertas memiliki aroma berbeda dan aku menyukai aroma kertas ini.
Aku membuka lipatan surat itu dan membukanya. Tulisan tangan yang sangat rapi yang juga tidak kukenal tertera di sana, jelas sekali ditulis dengan tinta dan aku menyukainya, old-fashion.
Gage
- C. B.
Hanya satu nama di sana dan itu membuatku mengerutkan kening. Kenapa dia memberikanku nama ini? Aku tidak mengenal siapapun yang bernama Gage. Aku langsung menuju balkon dan melihat keluar, di sana Irene sedang berbicara dengan Acacia seperti biasa melaporkan kalau tugasnya sudah selesai.
Aku meletakkan surat itu di meja dan mulai bersiap-siap. Saat aku menuju kamar mandi, aku melihat sebuah gaun tergantung di sana dengan pesan. Tulisan tangan yang berbeda dan untukku. Itu pesan dari Acacia yang memintaku memakai gaun itu. Aku meletakkan pesan itu di meja dan mengambil gaunnya. Summer dress berwarna peach yang simpel tapi elegan. Aku meletakkan gaun itu di tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi.
Aku menghabiskan waktuku selama mungkin. Aku tidak perduli kalau ada yang menungguku, aku hanya ingin menikmati saat-saat ini. Beberapa hari yang tanpa sadar sedikit memberatkanku membuatku nyaman berada di bathtub yang besar bisa mencapai 2-3 kali tubuhku.
Aroma lavender menyelimuti kamar saat aku keluar dari kamar mandi. Wanginya sangat menenangkan dan membuat kulitku terasa jauh lebih halus. Ada apa dengan semua kemewahan di sini?
Gaun yang sudah menunggu dengan rapi membuatku cepat-cepat mengeringkan rambutku dn merapikannya, dan untungnya hari ini rambutku sedang bisa diajak berkompromi. Aku menuju meja rias dan melihat sudah tersedia alat rias di sana, dan sekarang aku ingin menumpahkan keahlian beriasku sekarang.
Setelah memakan waktu tercepat yang kubisa, akhirnya ini saatnya untuk memakai gaun itu. Aku sehati-hati mungkin memakainya riasan yang sudah aku kenakan tidak menodai gaun itu. Begitu gaun itu sudah pas di badanku aku langsung berputar. Gaun ini gaun ternyaman yang pernah kukenakan. Aku bukan penggemar gaun dan apapun yang tidak bisa dipadukan dengan jeans, tapi pengecualian untuk gaun ini, ini spesial.
Selesai bercermin untuk memeriksa penampilanku lagi, aku memakai sepatu yang sudah disiapkan, mataku langsung melebar begitu melihatnya, itu heels! Dan aku tau pasti tingginya lebih dari 5 cm. Tidak mungkin aku mengenakan itu untuk berjalan di kastil sebesar ini, bagaimana nasib kakiku? Dengan perasaan kesal aku menyingkirkan high heels itu dan memakai converse kesayanganku.
Aku membuka pintu kamar dan langsung disambut oleh seorang laki-laki berbadan besar dan tegap, dilihat dari wajahnya kira-kira dia berumur di awal 30an.
"Are you Gage?"
"Yes, Ms. Autenberry" dia mengangguk dan aku memutar bola mataku, kenapa mereka tidak bisa memanggilku Brianna? Sepertinya namaku tidak sulit untuk disebutkan. Panggilan itu membuatku merasa aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampiroBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...