Leeona's POV
Pikiranku berputar dengan cepat, mencoba untuk mencari jawaban akan apa yang terjadi. Aku tau aku bisa menjawabnya. Aku tau aku bisa mengetahuinya. Tapi seakan ada tembok tebal di pikiranku, membuat apapun yang kupikirkan sulit untuk berkembang. Kupikir ini hanya karena keberadaan Christian dan Brianna yang membuatku sulit berkonsentrasi. Tapi, saat mereka sudah tertidur pun, tetap sulit untukku berkonsentrasi. Sepertinya aku butuh bantuan.
Aku memasuki kamar singgahku yang penuh dengan alat-alat yang terlihat aneh untuk orang awam. Tanganku menggenggam kalung yang tersembunyi di balik baju panjangku. Dengan posisi santai, bersila di atas tempat tidur, aku memanggil nama satu orang yang aku tahu akan sangat bisa membantuku.
Butuh waktu cukup lama dari biasanya untukku melakukan ini karena pikiranku yang sedang terjebak. Tapi, beberapa menit kemudian, aku merasakan rasa hangat menyelimuti telapak tanganku yang memegang kalung.
"Leeona?", sahut suara dari kejauhan yang terdengar sangat dekat bagiku.
"Phil", jawabku.
"Ada apa? Ini sudah larut malam. Dan kenapa aku merasakan sesuatu yang asing?"
"Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti", gumamku pelan.
Di saat seperti ini adalah saat terberat bagiku. Saat-saat aku membutuhkan Phil dalam jarak dekat, tapi aku hanya bisa berkomunikasi dengannya dengan cara ini. Melihat posisi Phil yang tidak bisa berpindah, dan posisiku yang selalu berpindah, cita-citaku itu akan tetap menjadi angan untuk waktu yang sangat lama. Paling tidak sampai aku berhenti dari tugasku, dan bisa tinggal bersama Phil dan Zi.
"Hubungannya terasa tidak stabil. Kau baik-baik saja, Lee?", tanya Phil dengan nada khawatir bercampur bingung. Suaranya terdengar berat, sepertinya aku membangunkannya dari tidur.
Aku menghela napas berat sebelum menceritakan apa yang baru saja terjadi dengan Brianna dan Christian. Bagaimana aku harus mengeluarkan banyak energi untuk menyadarkan Brianna, dan hal sebagainya. Phil tidak pernah sekali pun memotongku, tapi dia memberikan sinyal bahwa dia mendengarkan setiap perkataanku.
"Rasanya seperti terkepung. Aku tidak bisa meraihnya. Aku tidak mengerti apa yang terjadi denganku. Andai aku bisa menembus tembok ini, aku yakin aku bisa mengerti apa yang baru saja terjadi dengan mereka"
Phil tetap diam, berpikir. Aku merasakan dia sedang mengulang-ulang ceritaku di kepalanya. Dia mencoba mencari celah yang mungkin bisa dia masuki untuk mengetahui permasalahanku ini.
"Lee, tenang, okay? Aku tidak bisa membantumu kalau kau tegang seperti itu. Lay down, let me check", ucap Phil padaku. Aku menuruti perintahnya dan merebahkan tubuhku di tempat tidur. Mataku terpejam, dan tanganku menggenggam kalungku dengan kuat.
Tepat setelah aku melakukan itu, aku merasakan seperti ada usapan di pikiranku, seperti ada yang mencoba untuk masuk. Aku menenangkan diriku dan membiarkannya, karena itu adalah cara Phil untuk memeriksa apa yang salah denganku. Seperti sedang berada dalam perpustakaan besar, Phil melewati setiap lorong pikiranku untuk mencari buku mana yang tidak pada tempatnya.
Rasa hangat menjalar ke seluruh tubuhku, dan ketenangan pun ikut menyelimuti. Aku tersenyum karena tau kalau ini adalah ulah Phil. Dia mengirimkan 'sinyal' agar tubuhku bisa sepenuhnya dalam keadaan santai dan hal itu berhasil. Aku pun membiarkannya menggali seperlunya sambil menikmati perasaan damai yang kurasakan setelah sekian lama terbebani oleh berbagai macam hal dalam menjalankan tugasku.
Tak butuh waktu lama untuk Phil. Setelah beberapa menit yang terasa seperti beberapa detik, Phil keluar dari pikiranku. Tanganku menggenggam kalung lebih erat, lalu menunggunya mengatakan sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/12666520-288-k727001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampirosBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...