"Wake up"
Mataku terbuka perlahan begitu telingaku menangkap suara yang sudah sangat kukenal. Aku mengusap mataku pelan dan memutar badanku yang membuatku langsung berhadapan dengan Christian. Senyum pecah di bibirku begitu melihat Christian yang baru saja bangun. Rambutnya kacau dan dia terlihat adorable dengan senyumannya.
"Morning" sapanya dengan suara seraknya yang menandakan dia juga belum lama bangun sebelumku.
"Morning" aku mengangkat tubuhku sedikit untuk mencium ujung matanya. Dia memberikanku senyuman lebarnya dan membalas ciumanku dengan ciuman di hidungku.
"Aku tidak mau pulang" gumamku pelan saat sadar kalau waktu istirahat sudah selesai dan ini saatnya kembali menghadapi masalah yang mengejar.
"Me too" Christian menarikku mendekat dan aku memendam wajahku di lehernya yang hangat, well, the warmest a vampire can get.
"Kau suka di sini?" tanyanya pelan sambil menatap langit-langit kamar. Aku menatapnya dan terpesona saat aku melihat silhouette lekuk wajahnya dari samping. Dia mempunyai bulu mata yang lentik, bahkan mungkin lebih lentik dariku. Hidungnya pun mempesona karena lekukannya yang sempurna. Bibirnya yang terpisah karena mulutnya yang terbuka membuatku ingin menciumnya dan aku bersyukur aku bisa menciumnya kapan pun kumau. Tapi, di antara itu semua, yang paling mempesona adalah matanya. Matanya yang bersinar terlihat memantulkan cahaya matahari yang menyinari matanya. Aku tau mata itu adalah kuncinya. Orang bisa dengan mudah menyukainya hanya dengan melihat matanya, dan lagi-lagi aku bersyukur karena aku mendapatkan kesempatan untuk melihat mata itu setiap hari, bersyukur karena aku diberi kesempatan untuk jatuh cinta padanya, dan aku bersyukur karena diberi kesempatan untuk mendapatkan cintanya.
"You okay?" tanya Christian tiba-tiba dan membuatku sadar kalau aku menghabiskan waktu lebih dari satu menit hanya untuk menatapnya.
"Yep, hanya sedang bersyukur"
"Bersyukur?" aku mengangguk pelan. "untuk?"
"Semua kesempatan yang aku dapatkan"
"Kesempatan apa?" tanyanya masih heran dengan jawabanku.
"Kesempatan untuk bisa bernafas sampai detik ini, kesempatan untuk bisa hidup sampai saat ini, kesempatan untuk masih bisa memiliki orang-orang yang kusayangi di sekitarku, kesempatan untuk bertemu denganmu, kesempatan untuk mencintaimu, kesempatan untuk dicintai, kesempatan untuk ada di sini denganmu, dan kesempatan lainnya yang tidak kusadar sudah kudapatkan"
"Kau bersyukur bertemu denganku?" gumamnya sangat pelan sampai aku tidak tau dia mengatakan itu untuk dirinya sendiri atau diriku. Aku dapat mendeteksi nada bingung di suaranya yang membuatku bingung. Ada apa dengannya? Apa dia pikir aku tidak suka bertemu dengannya?
"Yep"
"Tapi kau mendapatkan banyak masalah semenjak denganku. Kau hidup lebih tenang sebelum bertemu denganku. Ka-"
"I wouldn't trade you for anything. I wouldn't trade my time with you for anything. I wouldn't trade my future with you for anything. Offer me the world or the universe, I'd still choose you over it. Give me a better life but I won't accept it if there's no you in it" potongku tegas dan Christian diam. Mataku terpejam jadi aku tidak tau apa reaksinya setelah mendengar kalimat panjangku itu. Aku hanya ingin dia tau kalau aku tidak pernah sekali pun menyesali keputusanku untuk menerimanya sebagai pasanganku dan aku tidak akan mengubah keputusanku selama aku sadar. Aku ingin dia tau kalau walaupun cintanya masih jauh lebih besar dibandingkan dengan cintaku, itu bukan berarti aku akan meninggalkannya. Cintaku cukup besar untuk membuatku ingin terus bersamanya, dan bahkan beberapa kali aku memikirkan masa depanku dan dia ada di sana. Aku ingin dia tau kalau sekarang bahkan aku sudah tidak bisa memikirkan masa depanku tanpa dia karena aku memang tidak tau apa yang akan terjadi denganku kalau tiba-tiba dia ditarik dari kehidupanku. Rasanya itu terlalu berat walaupun hanya untuk memikirkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampireBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...