Aku ingat semalam bagaimana Christian tertawa sambil memintaku tidak kemana-mana untuk mengejar Hunter. Dia menyuruhku tidur dan menghabisi Hunter di pagi hari saja, dan sekarang saatnya aku melakukan itu. Hunter berlarian di halaman belakang dan aku mengejarnya sambil mengarahkan water gun ke arahnya. Dia berteriak seperti anak kecil, berusaha menghindari semprotan air dari water gunku. Christian menonton semuanya dengan senyuman di teras belakang rumah.
"Say sorry!" aku mempercepat langkah kakiku sampai tanganku bisa menarik baju yang dikenakan Hunter dan menariknya kuat. Hunter tersentak dan hampir saja jatuh kalau aku tidak menahannya. Hunter tertawa dan mengangkat tangannya tanda menyerah lalu meminta maaf. Aku tersenyum dan menepuk kepalanya sebelum menghabiskan stock air di water gunku ke wajahnya.
Selesai membersihkan diri setelah perang air dengan Hunter tadi, aku memutuskan untuk melaksanakan janjiku pada Christian dengan membawanya ke mall untuk membeli beberapa kaos dan jeans. Awalnya Christian menolak karena dia berpikir itu tidak penting, tapi aku memaksanya dan di sinilah dia sekarang, di dalam mobil bersamaku.
Beberapa menit berada di jalan yang lebih padat dari biasanya, akhirnya Switz, driver Christian, memarkir mobil di basement mall. Christian keluar dan membukakan pintuku, aku tersenyum dan keluar dari mobil lalu berjalan masuk ke mall. Karena hari ini bukan akhir minggu, jadi mall tidak sepadat biasanya dan aku bisa melihat kalau itu membuat Christian jauh lebih santai. Aku bisa langsung menebak kalau dia tidak suka keramaian. Well, sebenarnya itu terlihat jelas dari tempatnya tinggal di dalam kastil yang jelas-jelas terpencil.
Aku mengajak Christian ke salah satu toko baju yang mempunyai koleksi baju yang bagus. Begitu Christian melangkahkan kaki di sana, semua petugas langsung melihatnya dan tersenyum lebar. Mereka mengecek Christian seperti yang dilakukan Mom. Aku harus menahan bola mataku agar tidak berputar melihat reaksi mereka. Christian yang terlihat tidak sadar hanya melihat ke sekeliling toko.
Aku mengajak Christian masuk lebih dalam dan menghampiri sesi jeans. Aku mengambil beberapa jeans dan meminta Christian mencobanya. Aku duduk di depan biliknya dan menunggunya keluar. Setelah beberapa menit, aku melihat pintu bilik terbuka dan Christian keluar.
"Comfortable?" Christian mengangguk dengan wajah pasrah.
"Nice colour, perfect size, and looks good on you" gumamku sendiri sambil mengangguk. Aku memberikannya jeans yang lainnya dan menyuruhnya mencoba lagi.
Beberapa menit kemudian Christian keluar lagi dan dia terlihat tidak nyaman, dan memutuskan kalau itu tidak cocok. Terus berlanjut seperti itu sampai akhirnya Christian setuju untuk membeli 3 dari 5 jeans yang dia coba.
Selanjutnya aku mengajak Christian ke sesi kaos. Aku memberikannya beberapa kaos polos dan beberapa kaos dengan quote dan gambar-gambar lainnya. Christian mencobanya dan dia mengambil beberapa kaos polos dan 2 kaos lainnya. Aku melihatnya dan dia terlihat lebih santai sekarang dibanding saat dia pertama memasuki toko ini, dan itu membuatku tersenyum.
Aku membawa tas yang berisi semua barang yang ingin dibeli dan mengajak Christian menuju kasir, tapi saat aku sedang berjalan ke sana mataku menangkap sesuatu. Aku berbelok ke kanan dan menghampiri benda yang menarik perhatianku.
"Brianna, kau mau ke mana?" Christian menghampiriku dan menatapku bingung. Aku mengambil benda yang menarik perhatianku. A ring.
Aku mengambilnya dan mengangkatnya sampai sejajar dengan hitam mataku. Cincin itu hanya emas putih yang diberi batu berwarna biru berukuran sedang di tengahnya dengan ukiran bergaya victorian mengelilinginya. Batu itu memantulkan cahaya lampu membuatnya lebih bersinar.
"You like that?" aku mengangguk masih terganggu dengan pesona cincin itu. Aku mengangkat cincin itu sampai sejajar dengan mata Christian dan membandingkannya. Aku tersenyum saat melihat kalau mereka memiliki warna yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampireBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...