Chapter 25

20.7K 1K 48
                                    

READ THE AUTHOR'S NOTE AT THE END OF THE CHAPTER, PLEEASE:)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku menghela nafas dan menunggu. Dalam keadaan tidur, Christian memelukku dengan erat membuat kemungkinan untuk melepaskan diri menjadi nihil. Dia memeluk pundak dan pinggangku dan mengaitkan kakinya dengan kakiku, membuatku benar-benar tidak bisa bergerak. Dan, akhirnya aku hanya bisa menunggu sampai dia terbangun.

Aku melirik jam di dinding dan melihat jarum pendek hampir menunjuk angka 10. Keningku berkerut heran karena tidak biasanya dia masih tertidur sesiang ini. Biasanya dia yang bangun lebih dulu. Dan seingatku, semalam dia juga tidur lebih cepat, jadi, dia lelah bukanlah alasan.

"Christian" sikuku mendorong tubuhnya untuk membangunkannya. Tapi, dia hanya menggumamkan sesuatu sebelum menarikku lebih mendekat dan memendamkan wajahnya di leherku.

"Wake up, Christian" aku mencoba membangunkannya lagi dan dia memberikanku respon yang sama. Aku mendengus pelan dan akhirnya memilih untuk diam.

Setelah beberapa lama, aku melirik jam lagi dan kali ini jarum pendek sudah sedikit melewati angka 12. Dan Christian masih tertidur.

"Christian" aku sebisa mungkin mencoba memutar tubuhku untuk menghadapnya. Kakiku dikuncinya membuatku harus melepaskannya sebelum bisa berputar. Tapi, lagi-lagi Christian membuatnya sulit dan kembali mengunci kakiku dengan kakinya.

"You need to keep still. I wanna sleep a little more" gumamnya di belakang telingaku membuatku mengerang jengkel. Dia menarikku mendekat lagi dan mengunciku dengan cukup kuat untuk menahan gerakanku, tapi tidak cukup kuat untuk menyakitiku.

"Kau sudah tidur lebih dari 15 jam, Christian" aku menggunakan sikuku lagi untuk membangunkannya dan mendorong tubuhnya dengan sikuku. Aku terus melakukan itu sampai tiba-tiba aku mendengar tarikan nafas cepat dari Christian dan desisan pelan. Aku langsung memutar badanku dengan cepat begitu aku merasakan pelukan Christian melemas dan melihat Christian sedang mengigit bibirnya pelan untuk menahan sakit.

"I'm sorry, I forgot!" panik langsung menyerangku dan aku melihat luka Christian. Kekhawatiranku sedikit terobati begitu aku melihat aku tidak mengakibatkan luka apapun.

"You okay?" aku meletakkan tangan kiriku di dekat lukanya dan mengusap kulit di sekitar luka itu dengan maksud untuk menghilangkan rasa sakit yang aku akibatkan, lagi.

"Y-yeah" jawabnya sebisanya. Aku menatapnya dan dia membuka matanya untuk menatapku. Matanya memerah dan aku bisa melihat matanya juga sedikit basah karena menahan sakit. Tangan kananku yang bersarung tangan langsung mengusap sekitar matanya begitu air mata memutuskan untuk keluar.

"It's okay, ini akan sembuh sepenuhnya beberapa jam lagi" aku mengangguk percaya dan berbaring kembali di sampingnya. Aku mengutuk diriku karena bisa seceroboh itu. Aku menyakitinya lagi di hari ulang tahunnya.

"Brianna, ponselmu bergetar" ucap Christian membuatku sadar. Aku melirik ponselku di meja tidur dan benar saja, ponselku bergetar beberapa kali sebelum kembali diam. Aku mengulurkan tanganku untuk mengambilnya dan mengecek pesan yang kudapatkan.

From : Hunter

Jst tell him u wanna go out tonight

Aku meletakkan ponselku kembali setelah membaca pesan dari Hunter. Semalam saat Christian tidur, aku menanyakan Hunter bagaimana aku membawa Christian ke ruang tengah tanpa membuatnya curiga. Itu tugas terakhirku dan setelah itu semuanya mereka yang mengatur.

"I wanna go out tonight" gumamku pelan tanpa menatap Christian. Dari ujung mataku, aku melihat matanya yang sudah tertutup, terbuka kembali untuk menatapku.

Love WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang