Chapter 7

34K 1.4K 13
                                    

"Wake up wake up!" seseorang menggoyangkan tubuhku dan membuat mataku terbuka. Acacia yang sedang bertolak pinggang langsung memenuhi pandanganku.

"Dinner time, sleepy-head" Acacia menarik selimut yang menutupi tubuhku dan aku baru menyadarinya. Aku memakai underwear yang hanya ditutupi dengan white linen shirt milik Christian. Oh my God, he undressed me!

Aku mengangkat wajahku dan mendapati Acacia menatapku dengan mata melebar karena terkejut. Dia membuka dan menutup mulutnya beberapa kali ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak tau bagaimana cara mengucapkannya. Aku hanya menatapnya dan menunggunya mengeluarkan sesuatu. Setelah beberapa detik kupikir dia tidak akan mengatakan apapun, tapi tidak lama dia berteriak kencang.

"You-"

"We're not!"

"But-" dia menunjuk ke arah baju milik Christian dan membuat pipiku memerah. My God, embarassing.

"I-I don't know"

"Oh my God" Acacia menutup mulutnya masih mencoba menerima suatu kenyataan, tapi tiba-tiba senyumnya melebar. Dia berlari ke lemari dan mengambil sesuatu di sana lalu melemparnya ke arahku. Sebuah pajamas bottom mendarat di kepalaku.

"Kuyakin Christian akan senang melihatmu begitu, tapi dia tidak akan menerima para penjaga melihatmu berjalan seperti itu. Cepat pakai" Acacia menarik tanganku membantuku berdiri dan menunggu sampai aku selesai merapikan diriku.

Acacia langsung menarikku ke luar kamar dan berjalan dengan penuh antusias. Ada apa dengan tarik menarik? Aku merasa seperti sebuah tali seperti ini. Aku tau aku agak sedikit lambat, tapi bukan berarti mereka bisa terus-menerus menarikku, ugh.

Pintu ruang makan sudah berada di depanku dan Acacia membukanya. Wangi masakan yang dimasak Irene langsung tercium dan membuat perutku berbunyi pelan. Acacia mengarahkan pandangannya ke diriku dan tersenyum. I hate vampire super hearing, itu memalukan.

Christian sudah duduk di salah satu kursi, shirtless. Aku tanpa sadar menghentikan langkahku begitu melihatnya. God, this can't be more embarassing. Bagaimana aku bisa fokus makan kalau dia seperti itu, ya ampun.

Acacia menarikku dan membuatku kembali berjalan. Dia menempati tempat dudukku di samping Christian dan aku langsung memberikannya tatapan tajam. Masih banyak tempat duduk lain kenapa dia harus menarikku untuk duduk di sebelah Christian.

Dia mengambil tempat duduk di depanku dan hanya tersenyum menatapku dan Christian. Aku menunduk dan memijat pelipisku pelan. Aku memejamkan mataku untuk menghalangnya agar tidak melirik ke arah Christian, ini benar-benar memalukan.

"Sleep tight?" suara Christian mengejutkanku dan membuatku meloncat sedikit. Aku melihatnya dan mengangguk pelan. Dia memberikanku senyuman tipisnya dan kembali membaca bukunya. Aku melirik bukunya dan baru kusadari kalau dia membaca The Notebook milik Nicholas Sparks. Wow.

"Aku suka filmnya"

Christian menatapku dan tersenyum. "Film yang bagus berasal dari cerita bagus" dia mengangkat novelnya yang sepertinya sudah sering dibaca. "aku sudah membaca ini berkali-kali"

"Emm, boleh aku pinjam? Aku belum pernah membaca novelnya"

"Of course" Christian menutup bukunya dan memberikannya padaku. Aku melihatnya dan memutuskan untuk membacanya nanti.

Irene dan beberapa petugas lainnya datang dan membawa makanan. Aku mengucapkan terima kasih kepada Irene dan dia tersenyum lalu membungkukkan badannya. Begitu makananku mendarat di depanku, aku langsung mengambil sendok dan garpuku dan mulai memakan makanan itu sampai tidak ada yang tersisa. Aku merasakan Christian dan Acacia menatapku, tapi aku tidak memerdulikan mereka.

Love WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang