There's gonna be a lot of changes in POV, and if you don't mind read the foot note doooown below
●●●
Christian's POV
Aku terbangun saat kurasakan suhu udara meningkat secara drastis. Sebagai vampire, suhu memang bukan masalah bagiku, terutama suhu dingin. Suhu panas hanya membuatku merasa lebih temperamental dan tidak nyaman. Tapi saat ini berbeda. Aku bahkan merasakan tubuhku mulai sedikit berkeringat dan itu adalah hal yang aneh karena aku hampir tidak pernah berkeringat.
Mataku terbuka dan keadaan masih gelap. Tirai jendela terbuka lebar dan tidak ada cahaya matahari langsung yang masuk, hanya pantulannya oleh bulan. Lalu, kenapa aku merasa panas?
Aku melihat ke sampingku dan pertanyaanku langsung terjawab. Brianna terbaring dengan tubuh bermandikan keringat. Wajahnya memerah karena panas tubuhnya sendiri. Aku mencoba menyentuhnya namun aku melakukan kesalahan. Saat tanganku yang memakai cincin berdekatan dengan tangannya yang juga memakai cincin, tubuhku langsung terhempas ke dinding dengan kuat. Erangan keluar dari mulutku karena kuakui hempasan itu cukup menyakitkan, bahkan untuk seorang vampire.
"Christian, you okay?", tanya Leeona yang sudah berdiri di pintu kamar bersama Phil.
"Apa yang terjadi? Ada apa dengan ruangan ini? Kenapa begitu panas?", tanya Phil heran. Dia berjalan mendekati Brianna dan meletakkan tangannya di kening Brianna. Saat tangannya menyentuh kening itu, dia langsung menariknya kembali. "Jeez, she is burning"
"Wha-"
"The ring", kataku memotong ucapan Leeona.
Phil menatapku heran lalu menyibakkan selimut yang menyelimuti tubuh Brianna. Aku hampir saja mendorongnya menjauh karena aku tidak ingin dia melihat keadaan Brianna yang hanya memakai tank top dan celana tidur pendek yang hampir menampilkan seluruh bagian kakinya. Namun, ini bukan saat yang tepat. Ada sesuatu yang salah dengan Brianna dan aku butuh bantuannya.
"Aku baru menyadari kalau dia memakai cincin itu", gumam Phil pelan sambil berpikir menatap cincin yang dikenakan Brianna.
"She's having a nightmare", kataku saat mendengar suara lirih yang keluar dari mulut Brianna. Tangannya mengepal kuat dan keningnya berkerut.
Aku berdiri dan kembali ke sisinya, kali ini memastikan cincinku tidak berdekatan dengan cincinnya. Aku menangkup wajahnya dan mencoba untuk membangunkannya.
Beberapa jam lalu saat dia tiba-tiba pingsan di ruang makan, suhu tubuhnya turun menjadi sangat dingin. Itu merupakan hal yang tidak wajar baginya karena dia masih belum sepenuhnya seorang penyihir. Leeona dan Zi membuatkan ramuan untuk membantu mengembalikan suhu tubuh normal Brianna. Dan baru satu jam lalu aku berhasil memejamkan mataku dan tertidur saat ramuannya bekerja dan suhu tubuhnya kembali normal. Tapi, sekarang ini yang terjadi.
"Is there something wrong in the concoction that makes her body react like this?", tanyaku pada Leeona dan dia hanya menggelengkan kepala.
"Apa tidak ada yang dapat kita lakukan selain menunggu sampai ini selesai?", tanyaku lagi dengan emosi yang memuncak. Mereka hanya menatap Brianna dengan bingung dan Phil tidak melepaskan pandangannya pada cincin yang dikenakan Brianna.
"Biarkan dia seperti itu", ucap Zi tiba-tiba membuatku langsung melemparkan pandanganku ke arahnya.
"Apa maksudmu? Apa kau tidak melihatnya? She's sweating and burning, literally", aku bisa merasakan pupil mataku melebar drastis saat aku mengucapkan itu pada Zi. Bagaimana bisa dia mengatakan padaku untuk membiarkan Brianna seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love War
VampirBrianna Keegan Autenberry. Dia tidak pernah tau tentang hal yang berada di kegelapan. Hal yang bersembunyi di balik gelap agar tidak tertangkap saat mengikutinya. Dia tidak pernah tau kalau dia akan tertangkap. Dan dia tidak pernah tau akan seperti...