Tak lama kemudian, Bella pun turun kebawah sambil membawa beberapa buku di tangannya. Bella terlihat menghindari tatapan mata dengan Richard.
Setelah itu, ia pun mulai meminum fanta yang terletak diatas meja."Ayo kita mulai." Ucapnya tiba-tiba.
Richard hanya mengangguk untuk menjawabnya.
Setelah kurang lebih 2 jam, mereka telah menyelesaikan tugasnya. Ternyata masih pukul 3 siang.
"Sudah selesai, kau pulang saja." Ucapnya dengan dingin sambil merapikan buku-buku yang berserakan diatas meja.
"Baiklah, aku pulang dulu. Sampaikan salamku ke Tante Lacy." Jawabku sambil tersenyum tipis kearahnya.
Tak lama kemudian, Richard pun mulai keluar dari rumah Bella dan terdengar bahwa suara mobilnya sudah semakin menjauh.
Bella's POV
Setelah dia pulang, aku segera membawa buku ku ke kamarku dan aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasurku yang empuk.
"Hm.. Akhir-akhir ini aku sudah mulai tidak memberikan ekspesi yang cuek lagi. Setidaknya tidak secuek dulu.." Ucapku pada diriku sendiri.
Aku merasa bosan kemudian aku pun mengambil ponselku yang terletak di meja sebelah tempat tidurku.
Aku mengecek event-event dalam waktu ini dan aku baru sadar kalau dalam 2 hari lagi aku sudah akan berumur 18 tahun.
"Bella.. Turunlah makan malam sudah siap." Teriak Tante Lacy dari lantai bawah.
"Iya Tante." Jawabku sambil meletakkan ponselku di meja ku.
Aku melirik jam dinding dan ternyata memang sudah jam 8.
Setelah itu, aku segera turun untuk memakan makan malamku. Saat sampai dibawah, Tante ku sudah duduk duluan disana dengan manis. Kami pun mulai makan dan Tanteku seringkali menggodaku dengan Richard. Setelah selesai makan, aku pun segera naik ke kamarku.
Saat naik ke kamarku, aku baru menyadari kalau besok hari Minggu, jadi hari ini aku tak perlu cepat tidur.
Namun, karena bosan aku akhirnya ketiduran dengan posisi terlentang diatas tempat tidurku.Saat membuka mataku, hal pertama yang kulihat adalah cahaya. Setelah membuka mataku lebih lebar, aku pun menyadari kalau itu adalah sinar matahari. Aku melirik jam dinding dan ternyata sudah pukul 8 pagi.
Aku pun bangun dan segera mandi. Setelah mandi, aku memilih baju yang nyaman kemudian segera turun kebawah untuk sarapan bersama tanteku.
"Pagi, Tante." Sapaku dengan senyuman tipis.
"Pagi juga, Bella. Tumben kamu yang menyapa duluan." Jawab tanteku dengan senyuman.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis di wajahku kemudian aku langsung mulai memakan sarapanku. Setelah selesai akupun kembali lagi ke kamarku.
Aku merebahkan tubuhku ke tempat tidurku dan menatap kosong kearah langit-langit kamarku.
Kemudian tiba-tiba, aku merasakan ada sebuah cahaya yang terang di dekatku dan aku melihat Jacob keluar dari cahaya itu sambil tersebyum kearahku."Hai Bella." Sapanya dengan senyuman manis di wajahnya sambil melambai ke arahku.
"Hai juga." Balasku dengan singkat tapi dapat dikatakan ramah.
"Untuk apa kau kesini?" Tanyaku langsung tanpa basa-basi.
"Entahlah, mungkin aku rindu kepadamu." Jawabnya sambil tersenyum usil kearahku.
'Sial, aku harap pipiku tak memerah.' Pikirku sambil berharap.
"Oh.." Jawabku dengan sedikit gugup.
"Jangan khawatir, setidaknya pipimu tidak semerah buah tomat.. " Ucapnya tiba-tiba sambil tertawa kearahku.
Aku langsung melempar bantal kearahnya.
"Bisakah kau berhenti membaca pikiranku?" Tanyaku dengan kesal."Tapi pikiranmu itu sangat lucu dan menarik hahaha." Ucap Jacob.
Aku mendengus kesal dan memalingkan wajahku kearah lain.
Tak lama kemudian, aku dapat merasakan cahaya terang muncul lagi di dekatku. Aku pun berbalik dan melihat seorang pemuda tampan lagi keluar dari cahaya itu.
"Kakak, rupanya kau disini. Aku sudah mencarimu ke-" ucapan pria itu langsung terpotong begitu ia menatapku. Tak lama kemudian, ia tersenyum kearahku.
"Dan siapa wanita cantik di hadapanku ini?" Tanyanya dengan senyuman manisnya.
"Bella. Bella Arnauld. Kau siapa?" Ucapku dengan dingin.
"Aku David Barnave, Bella. Senang bertemu denganmu." Ucapnya sambil tersenyum dan sedetik kemudian aku dapat merasakan dia mencium punggung tanganku.
Secara refleks, aku langsung menarik tanganku sehingga wajahnya sedikit terdongak keatas.'Sial! Aku yakin pipiku sudah semerah tomat saat ini.' Pikirku dengan gelisah.
"Sudah, sudah David, jangan mengganggu Bella." Ucap Jacob tiba-tiba.
"Aku hanya memperkenalkan diriku kepadanya kak." Jawab David sambil tersenyum lagi kepadaku, tapi kali ini dia memberiku senyuman..usil.
"Wah Bella, wajahmu sudah semerah tomat." Ucap David sambil menunjuk kearah pipiku dan kemudian tertawa.
Jacob yang melihat pipiku juga ikut tertawa, sehingga sekarang mereka berdua menertawakanku disini.
'Baiklah, sekarang aku sedang dipermalukan didalam kamarku sendiri.' Pikirku dengan kesal.
"Bella, kenapa kamarmu ribut sekali, apa ada orang diatas sana?" Teriak Tante Lacy dari bawah dan dapat kudengar langkah kakinya menuju atas sini. Sial aku baru teringat kalau disini juga ada tante Lacy.
"Sembunyikan diri kalian cepat!" Teriakku pada 2 orang pria menyebalkan di depanku ini.
🎀🎀
Yang di mulmed itu foto David Barnave ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Vampire?
VampiriBella Arnauld adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang duduk di bangku kelas 3 SMA dan dapat dikategorikan sebagai gadis yang pendiam. Semuanya berjalan seperti biasa.. Sampai akhirnya.. Ia bertemu seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya...