Aku melihat-lihat isi sekeliling kamar ini. Kamar ini tidak jauh berbeda dengan kamarku di Kerajaan Barnave. Furniture dari kayu, tempat tidur king size, kamar mandi.. Bedanya hanya kamar ini tidak memiliki jendela sama sekali. Ini sudah mirip seperti penjara kepadaku.
"Mengapa mereka tidak langsung saja membunuhku ya?" Tanyaku kepada diriku sendiri dengan bingung.
"Oh, tidak.. Pasti mereka akan membunuhku saat aku tidur! Tidak akan kubiarkan! Aku tidak akan tidur hari ini." Lanjutku lagi dengan semangat.Aku hanya menatap sekeliling kamar ini dengan bosan. Aku mulai bosan karena tidak ada yang dapat kulakukan dan ini baru pukul 11 malam. Huh.. Kenapa waktu lama sekali berjalan? Ini benar-benar membuatku gila!
Sejak kapan lagi, aku berubah menjadi wanita gila seperti ini?! Dulu aku hanya diam dan diam.. Sekarang,,Pikiranku terpotong saat tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Aku segera bersembunyi di dalam selimutku dan berpura-pura tidur.
Aku tidak tahu siapa yang masuk ke kamarku yang jelas langkah kakinya menuju ke arahku.
"Jangan pura-pura tidur, aku tahu kau belum tidur." Ucapnya dengan nada datar kepadaku. Tunggu aku tahu suara ini.. Ini suara, hm.. Siapa ya.. Ah! Daniel! Ini suara Daniel.
Aku tetap bersembunyi di dalam selimut tanpa membuat pergerakan apapun. Tiba-tiba ia menyingkapkan selimutku dan dia menggelitikku hingga aku tertawa sangat keras. Ia menggelitikku tanpa ampun sampai aku lelah tertawa.
"He-hentikan.." Ucapku di sela-sela tawaku.
Tiba-tiba ia berhenti dan ia berkata, "Makanya, jangan pura-pura." Ucapnya masih datar.
'Huft! Dasar werewolf busuk.' Pikirku dengan kesal.
"Kenapa belum tidur?" Tanya nya yang masih berdiri di hadapanku.
"Aku tidak mengantuk." Jawabku berbohong. Padahal mataku sudah 5 watt seperti ini.
"Oh." Jawabnya sambil berkeliling di kamarku.
"Untuk apa kau kesini?" Tanya ku dengan penasaran.
"Membunuhmu." Jawabnya dengan cuek.
Apa?!
Aku segera bersembunyi kembali dalam selimut dan dapat kudengar langkah kakinya semakin dekat kearahku. Kemudian, ia.. terkekeh?"Tentu saja, tidak. Maaf ralat, BELUM. Ayahku belum memberiku perintah untuk membunuhmu." Jawabnya dengan seringaian menyeramkan.
Aku bergidik ngeri dan tiba-tiba ia tersenyum tipis.
"Tidur saja." Ucapnya tiba-tiba dengan nada yang kembali datar.
"Malas." Jawabku dengan dingin.
"Jangan paksakan matamu." Ceramahnya padaku.
"Aku tidak mengantuk." Ucapku, berbohong.
Setelah itu, suasana pun menjadi hening dan lama kelamaan aku semakin mengantuk hingga akhirnya aku tak bisa menahan rasa kantukku lagi dan kemudian aku pun tertidur.
Jacob's POV
Aku menatap kamarku dalam hening.
Apakah besok pagi, kami semua akan berhasil menyelamatkan Bella? Semoga saja ya.. dan semoga semuanya belum terlambat.Tok..tok..
Aku mendengar pintu ku diketuk. Siapa yang datang ke kamarku jam segini?
"Masuk." Jawabku dengan tegas.
Aku pun mendengar suara pintuku yang mulai dibuka kemudian perlahan-lahan ditutup kembali. Aku berbalik dan ternyata David yang datang.
"Kak.." Ucapnya dengan lirih.
Ada apa dengan David?
"Hm?" Jawabku sambil menatap kearahnya.
"Bagaimana jika besok kita.. Gagal?" Tanya nya kepadaku dengan nada cemas.
"Kita pasti bisa menyelamatkan Bella. Tak mungkin kita kalah dengan bangsa werewolf itu." Ucapku menyemangatinya.
"Tapi-"
"Sudahlah, optimis saja. Sekarang lebih baik kamu tidur. Besok kamu harus fit." Aku segera memotong ucapannya.
"Baik kak. Selamat malam." Ucapnya kemudian. Setelah itu, ia pun mulai berjalan keluar dari kamarku dan kembali menutup pintu kamarku.
'Bella, kuharap kau baik-baik saja disana.. Tunggulah sebentar lagi, kami akan segera datang.' Batinku dengan cemas.
Bella's POV
Aku terbangun oleh suara dentuman keras di dekatku. Aku perlahan-lahan membuka mataku dan..
Apa ini?! Kenapa aku sudah terantai seperti ini? Aku berada di sebuah ruangan luas yang gelap. Aku berada di tengah-tengahnya dengan rantai pada kedua tangan dan kaki ku.
"Lepaskan aku!!" Teriakku yang bergema di ruangan ini.
Hening.
"LEPASKAN AKU!!!" Teriakku dengan lebih keras.
Aku dapat mendengar suara langkah kaki sedang menuju kearah sini. Setelah ia semakin dekat aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia adalah Bryan, sang raja bangsa werewolf.
"Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" Tanyanya dengan wajah sok polos.
"Kau.." Desisku penuh amarah. "Lepaskan aku sekarang juga!" Lanjutku lagi dengan nada memerintah.
"Woah.. woah.. Siapa kau berani-beraninya memerintahku? Kau lupa siapa penguasa di wilayah ini?" Tanya nya dengan seringaian licik di wajahnya.
"Aku tak peduli. Yang penting lepaskan aku atau aku akan mematahkan seluruh tulang di tubuhmu." Ancamku kepadanya.
"Aku rasa aku lebih suka melihatmu terantai seperti ini dibandingkan dengan tidur di pundak putraku." Ucapnya sambil menopang dagu.
Oh, ya.. Daniel.. Sialan kau Daniel, berani-beraninya menipuku! Aku akan membalasmu, tunggu saja!!
"Kau.. akan menyesal.." Ucapku dengan geram.
"Hm.. Aku akan menunggu penyesalan itu." Ucapnya dengan seringaian menyeramkan di wajahnya. Kemudian, ia melangkahkan kaki untuk pergi dari ruangan ini.
"LEPASKAN AKU!!" Teriakku dengan keras sambil meronta-ronta berusaha mematahkan rantai besi yang mengikatku ini tapi terlihat tak berguna sama sekali. Bahkan sekarang sudah banyak tanda kemerahan di tubuhku karena terlalu banyak meronta. Rantai ini sangat sulit di putuskan dan disini tidak ada seorangpun yang dapat membantuku melarikan diri. Aku berdecak kesal karena merenungi nasibku yang sial.
🎀🎀
Jangan jadi sider dong.-. Walaupun authornya jarang ngomong, readernya jangan ngikutin author abal-abal ini. Kalo udah baca tinggalin voment dong. Bintang aja juga gpp sih hehe.. ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Vampire?
VampireBella Arnauld adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang duduk di bangku kelas 3 SMA dan dapat dikategorikan sebagai gadis yang pendiam. Semuanya berjalan seperti biasa.. Sampai akhirnya.. Ia bertemu seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya...