Chapter 3

22.7K 1.1K 16
                                    

Bella's POV

'Yang benar saja! Tugas kelompok?! Dengan pria disebelah ku ini? Ya Tuhan.. Apa salahku sampai harus kerja kelompok dengan pria baru ini?' Ucapku dalam hati setengah frustasi.

Tiba-tiba pria disebelahku berdeham dan hal ini membuatku menoleh kearahnya.
"Ehm, hai namaku Richard Blanchard" ucapnya dengan gugup(?)

"Ya aku sudah tau, namaku Bella Arnauld" jawabku dengan ekspresi datarku seperti biasanya.

"Oh, hai Bella" ucapnya sembari mengulurkan tangannya kearahku untuk bersalaman.

"Jadi kerja kelompok ini di rumahmu atau di rumahku?" Ucapku mengabaikan tangannya itu.
Tak lama kemudian, ia mulai menurunkan tangannya.

"Di rumahmu saja" jawabnya dengan ekspresi datar sepertiku.

"Baiklah jam 3 sebentar, jangan terlambat." Ucapku lagi dengan muka datarku.
Kita benar-benar terlihat seperti orang yang tidak memiliki ekspresi saat ini.

"Baiklah." Ucapnya kembali dengan datar.

'Mengapa aku merasa seperti pernah mendengar nama Blanchard..? Hm.. Tunggu!! Bukankah itu juga nama clan vampire..?! Ahh tidak mungkin,, aish ini semua gara-gara aku bertemu vampire sialan itu kemarin. Dan mengapa aku merasa seperti memiliki ikatan batin dengannya?' Pikirku dengan bingung.

Author's POV

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa segera pulang kerumah nya masing-masing.

"We're beautiful now...
We're beautiful now...
We might not know world
We might not know how
But baby tonight we're beautiful now
We'll light up the sky
We'll open the clouds" nyanyian Bella tiba-tiba terhenti pada saat ia menabrak seorang laki-laki di perjalanan pulang menuju rumahnya. Mereka berdua terjungkal ke belakang.
Bella kemudian berdiri bersamaan dengan laki-laki itu.

Setelah Bella melihat wajah laki-laki itu dia benar-benar terkejut. Dia adalah laki-laki yang itu hari tiba-tiba muncul di rumahnya dan dia adalah.. vampire.

"Hm? Bella? Kebetulan yang sangat menarik." Ucapnya dengan senyuman di wajahnya yang tampan itu.

"Ya, Jazzy kan?" Jawabnya dengan datar.

Jacob's POV

'Apa, Jazzy?! Bisa-bisanya dia tak mengingat namaku! Huft!' Batinku dengan kesal.

"Ya, namaku Jazzy!!" Ucapku dengan cemberut.

"Baik-baik, tenanglah sedikit Jacob." Ucapnya dengan senyuman tipis di wajahnya yang cantik itu.
'Aku tak menyangka dia bisa tersenyum.. dia sungguh cantik saat tersenyum bahkan hanya dengan senyuman tipis seperti itu sudah bisa membuatku membeku selama beberapa detik' Pikirku dengan sedikit kaget.

"Aku kira kau lupa dengan namaku." Ucapku dengan wajah kesal yang dibuat-buat.

"Tentu saja tidak. Aku sudah sangat berharap untuk bertemu denganmu lagi. Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan." Jawab Bella dengan mukanya yang kembali datar.

"Baiklah. Mari kita bicara di tempat lain. Ikuti aku." Jawabku dengan senyumku yang mempesona.

Author's POV

Setelah beberapa lama berjalan kaki, mereka pun sampai di sebuah taman yang sangat indah. Tapi, disana hanya ada mereka. Bella merasa bingung mengapa tak ada orang yang berkunjung kesini padahal taman ini sungguh indah.

"Mengapa hanya ada kita disini?" Tanya Bella kepada Jacob.

"Tentu saja. Karena tempat ini hanya aku saja yang tau." Jawab Jacob.

Bella mengangguk-angguk tanda mengerti. Kemudian mereka duduk di sebuah kursi di dekat situ. Kemudian, Bella memulai pertanyaan nya.

"Baik, aku sudah bisa bertanya kan?" Tanya Bella dengan wajah datar kepada Jacob.

"Tentu saja, silahkan mulai." Jawab Jacob dengan senyuman di wajahnya.

"Hm.. Siapa nama Ayah dan Ibumu?" Tanya Bella kepada Jacob.

"Ayahku bernama Ethan Barnave dan Ibuku Emily Brown." Jawab Jacob masih dengan senyumannya itu.

Bella's POV

'Lelaki di depanku ini sangat hobi tersenyum. Apa dia tidak bosan?' Batinku sedikit bingung.

"Apa mereka berdua vampire?" Tanyaku dengan polos.

"Tentu saja. Mana mungkin manusia bisa memiliki anak vampire?" Ucapnya dengab seringaian jahil di wajahnya.

"Ohh" jawab ku dengan datar.

'Pasti orangtuanya sangat cantik dan gagah sampai-sampai bisa memiliki anak segagah dan mempesona ini' Pikirku setelah menjawab pernyataan Jacob.

Tiba-tiba Jacob tertawa dan aku menatapnya dengan bingung.
"Apa kau sudah lupa jika aku bisa membaca pikiran?" Ucapnya dengan seringaian jahil di wajahnya.

'Oh ya, sial! Dia pasti membaca pikiranku yang tadi. Sungguh memalukan!' Pikirku sambil memukul kepalaku berkali-kali.

Jacob terkekeh.

🎀🎀

Foto yang di mulmed itu foto Richard Blanchard ya^^

I am a Vampire?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang