part 18

75.9K 3.9K 262
                                    

Happy Reading!



''Aku yakin Ethan akan senang mendengar kabar kalau dia akan dijodohkan dengan gadis secantik--'' Tanpa kusadari, aku menahan nafasku.

Aku bisa merasakan jantungku berdetak lebih kencang, hingga takut kalau mereka yang ada di dalam sampai bisa mendengarnya.

''Githa.''

Duarr

Siapa tadi? Githa? Kak Ethan dijodohkan dengan Githa? Aku tidak salah dengar 'kan?

Dadaku benar-benar terasa sesak, air mata sudah menumpuk di pelupuk mataku. Mati-matian aku mencoba menahan tangis.

Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang ku dengar tadi. Tidak mungkin kalau Kak Ethan akan dijodohkan dengan Githa. Tidak mungkin! Sebelum aku menyadari semuanya. Aku sudah berlari dengan cepat keluar dari rumah Kakek dengan berlinangan air mata.

Aku langsung menyetop taxi yang lewat ketika sampai di ujung jalan. Aku harus pergi ke suatu tempat. Tempat yang biasanya kudatangi saat aku sedih dan tertekan. Aku menangis di dalam taxi. Hatiku benar-benar sakit. Sakit sekali.

Bahkan untuk bicara kurasa tidak sanggup lagi. Dalam perjalanan menuju tempat itu. Aku hanya bisa memandang langit sambil terus berdoa di dalam hati, ini semua tidak benar-benar terjadi.

* * * * * *

Aku memandang danau di depanku dengan pandangan kosong. Apa yang terjadi tadi itu benar-benar-tidak dapat dipercaya. Aku masih tidak menyangka dengan apa yang kudengar tadi.

Ya Tuhan, tahu begini aku tidak akan menguping tadi. Hatiku benar-benar sakit. Kenapa harus Githa? Kenapa bukan aku? Kenapa bukan Alan saja? Alan 'kan cucu mereka, juga. Kenapa harus Kak Ethan?

Air mata ku jatuh kembali, satu-persatu merosot dengan sempurna. Aku meraup kerikil-kerikil kecil di sekitarku dan melemparnya asal ke tengah danau. Bunyi yang timbul ketika mereka berhasil menembus molekul-molekul air, entah mengapa aku menyukainya. Itu membuatku sedikit, tenang.

Drrtt drttt

Aku meraih ponsel ku dengan kasar dari tas selempang. Di layar tertulis notif pesan yang masuk. Aku membukanya sambil mengusap sisa-sisa air mata di pipiku.

From: Alander

Cewe menye!!!!!!!!!!!!!!!

From: Alander

Hei Ce

From: Alander

Ce lo dimana?

From: Alander

Gue mau ngajak lo jalan, di rumah kn?

From: Alander

Bales oey, lo habis-habisin pulsa gue tau gak?!

From: Alander

Ce, are u okay?

From: Alander

Gue tadi liat lo nangis

From: Alander

Gue di rumah kakek lo

From: Alander

Lo pulang sekarang ya. Bentar lagi hujan.

Hati-hati :)

Aku menengadah ke atas langit. Dan ya, langit biru cerah yang ku lihat tadi kini telah dihiasi awan-awan hitam kelabu. Danau yang tadinya lumayan ramai sekarang sudah sepi.

you again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang