part 19

75.9K 4.1K 110
                                    

Happy Reading!


Aku berjalan menyusuri rak-rak dengan tinggi sebatas kepalaku. Mencari novel terbaru yang memang sudah kuincar dari sebulan lalu. Aku sedang berada di toko buku—sendirian. Sedangkan Githa, aku meninggalkan gadis itu sendirian mencari kado untuk temannya.

Aku bosan berada di sisinya selama tiga jam-an untuk mencari hadiah. Keluar masuk dari satu toko ke toko lainnya, tanpa membawa satupun barang sekeluarnya. Kakiku berasa copot saja menemaninya yang sangat lincah. Jadi, dengan persetujuan gadis itu, aku meninggalkannya ke toko buku.

Setelah mendapatkan novel yang ku mau. Aku menenteng satu kantong plastik di tangan kanan dengan wajah berseri-seri. Dua novel dengan judul ''Revered Back" dan ''A'', ku pikir cukup menemaniku malam nanti. Githa masih berada di lantai atas, entahlah apa gadis itu sudah menemukan apa yang ingin dia beli.

Drtt drttt

Aku merogoh ponsel dari saku rok. Ada satu notif pesan masuk dari Githa.

From: Githa

Ce, gue di Oak Tree

Aku memasukkan ponsel ku lagi, lalu berbelok ke lorong menuju salah satu restoran yang disebutkan Githa. Aku bisa melihat gadis itu duduk di ujung restoran dengan ponsel yang tak lepas dari pandangannya.

''Udah dapet hadiahnya?'' tanyaku setelah mencecahkan bokong di atas kursi kayu di depan Githa

. Githa mengangkat wajahnya dari layar ponsel.

''Udah, akhirnya,'' ia lalu terkikik saat melihat wajahku yang langsung lega.

''Akhirnya ya setelah tiga jam jalan kesana-sini kaya orang bego. Dapet juga hadiahnya.''

''Hehehehe, udah dapet novelnya Ce?'' aku mengangguk sambil meraih gelas milkshake milik Githa dan meminumnya.

Gadis itu sama sekali tidak marah, dia memilih mencomot satu kentang goreng.

''Eh udah ni ya? Kalo gitu pulang, yuk! Badan gue pegel seharian nemenin lo,'' aku memukul-mukul bagian belakang bahu yang sedikit sakit.

''Iya deh.'' Githa bangkit dari duduknya sambil membenarkan seragamnya. Ya, kami langsung pergi ke mall setelah pulang sekolah tanpa mengganti seragam.

Setelah membayar minuman dan makanan, aku dan Githa berjalan menuju parkiran. Gadis itu sangat kesulitan membawa kantong-kantong belanjaannya yang sangat banyak. Aku sendiri sangat risih melihatnya.

Dia bilang ingin membeli hadiah untuk temannya, tapi ternyata gadis ini juga membeli beberapa baju untuk dirinya sendiri. Mumpung diskon, begitu katanya.

''Sini sini gue bantuin. Lo ribet banget dah,'' aku meraih 3 kantong belanjanya. Gadis itu nyengir lebar sambil mengucapkan terimakasih.

''Btw, besok lo pulang jam berapa?'' tanyanya yang sedang memasukkan belanjaan ke garasi.

''Emang kenapa?'' tanyaku balik.

''Emm... gue mau jemput lo,'' kini dahiku mengerut sempurna melihat Githa yang menatapku dengan wajah malu sambil menggigit bibir.

''Jam dua lah. Tumben lo mau jemput gue.''

''Pengen aja hehehe,'' Aku menggeleng-gelengkan kepala pelan dan masuk ke dalam mobil.

Githa menyusul setelahnya dan duduk di kursi kemudi.

''Kalo lo jadi jemput gue, gue tunggu depan gerbang sekolah.''

''Sipp sipp," Githa lalu menancap gas mobilnya meninggalkan parkiran mall dengan jejeran mobil-mobil mewah di dalamnya.

Hari ternyata sudah sore saat aku sampai di rumah. Bik Surti, Handa dan Via terlihat sibuk membersihkan rumah. Aku menyapa mereka sebentar yang tengah berkutat dengan bunga-bunga di taman belakang.

you again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang