Happy Reading!
Shit! Kenapa foto mereka kelihatan sangat mesra?
Aku memencet profil instagram Githa. Dan--ahh bagus sekali. Sekarang aku malah menemukan foto lain yang tidak kalah mesranya.Jangan tanyakan bagaimana perasaan ku sekarang. Rasanya sangat sakit. Seperti ada sesuatu yang mendesak di dadaku, dan meminta keluar, hanya saja tidak bisa. Arghh aku tidak bisa mendeskripsikannya lagi.
Aku mematikan ponselku kasar, memasukkannya ke dalam tas sembarangan. Sepertinya Alan melihatnya, karena dari ujung mata, aku bisa menangkapnya yang menoleh ke arahku sambil menaikkan sebelah alis.
''Kenapa?''
''Gak pa-pa,'' jawabku singkat. Memilih sibuk mengotak-ngatik saluran radio.
Tapi, Alan tidak semudah itu percaya dengan jawabanku. Karena setelahnya, dia menangkap sebelah tanganku yang sibuk mengotak-ngatik radionya dengan kasar. Bukan kasar lagi, tapi kelewat kasar karena aku memukul-mukulnya.
Aku tahu aku kurang ajar dan Alan pasti tidak ingin mendapati radio mobilnya rusak karena ulah gadis-payah-yang-patah-hati di sampingnya ini.
Aku terdiam, karena tiba-tiba Alan malah mengenggam tanganku. Meremasnya pelan, seakan memaksaku untuk membuka mulut dan berbicara.
''Gak pa-pa, Lan,'' ucapku pada akhirnya.
Kini jempol Alan bergerak mengelus punggung tanganku. Menciptakan sensasi aneh yang menguar ke setiap titik di bagian tubuhku.
Okay, ini berlebihan. Tapi, nyatanya memang begitu.
''Iya gak pa-pa,'' balasnya sambil melempar senyum lembut.
Kami terdiam lagi, dengan sebelah tangan yang masih saling bertautan. Ya, Alan menyetir dengan satu tangannya dan wow... aku harap nyawaku akan baik-baik saja hingga sampai di rumah nanti.
Aku memilih bersandar ke belakang kursi, memejamkan mataku, berharap bisa tidur di sisa perjalanan menuju rumah.
''Githa apa kabar?'' tanya Alan tiba-tiba yang membuatku langsung membuka mata.
Aku menatapnya sekilas, sebelum memalingkan wajah ke arah jendela mobil.
''Lo tau sendiri, makin romantis sama Kak Ethan,'' jawabku dibarengi dengan senyum miris.
''Dan makin jarang bareng gue,'' lanjutku.
Itu kenyataan. Githa makin jarang jalan-jalan denganku. Jangankan jalan-jalan, menghubungiku saja dia sudah jarang. Biasanya sehari gadis itu dapat saja muncul di notif ponselku, entah SMS, LINE dan BBm.Dia pasti dapat saja muncul disana.
Ya, dia terlalu sibuk dengan tunangannya itu. Bahkan dua hari yang lalu saat aku mengajaknya jalan-jalan ke mal, dia menolak dengan halus. Katanya, dia ada janji dengan Kak Ethan.
Yang udah 'punya' mah beda
''Lusa jadi jalan-jalan ke mal?'' sebagai jawaban aku hanya menggeleng. Lalu, Alan menepuk punggung tanganku pelan.
''Lo masih ada gue, kok. Kalau mau jalan-jalan bisa sama gue.''
''Ogah, males. Nggak asik ngajak cowok jalan.''
''Emang lo kira ngajak cewek jalan asik?''
''Asik dong!''
''Gak!''
''Iya!''
''Gak!''
''Iya!''
''Besok nonton yuk?''
KAMU SEDANG MEMBACA
you again ✔
أدب المراهقين❛❛Kita bertemu lagi. Lalu aku mulai mencintaimu seperti dulu lagi. Pada akhirnya kamu akan menyakitiku juga seperti dulu, kan? Begitu sederhana, namun dapat terpatri dengan indah di ingatanku. Kamu bukan hanya tentang masa laluku, bukan juga tent...