part 15

89.3K 4.1K 125
                                    

Happy Reading!

Aku membuka mataku perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membuka mataku perlahan. Silau. Dan aku mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Sulur-sulur nakal matahari masuk lewat celah korden kamar yang sedikit terbuka.

Pantas saja, wajahku terasa panas. Kepalaku masih sedikit pusing. Dan, kenapa aku bisa ada di kamarku sekarang? Bukannya tadi aku di sekolah? Mengikuti pelajaran matematika Pak Gana dengan kepala berdenyut-denyut?

Aia kan pingsan

Aku melirik ke setelan piyama ungu pastel yang kugunakan. Pasti seseorang telah mengganti seragamku dengan piyama ini.

Mungkin Mama

Aku melirik ke arah jam monyet yang tergantung di dinding kamar. Jam 02.30, sekolah pasti sudah pulang daritadi. Aku meliuk malas, meregangkan otot-ototku yang terasa kaku. Badanku masih lemas, begitu juga dengan kepalaku yang pusing, bahkan untuk mengangkat kepala dari bantal saja rasanya sangat sulit.

Kriekk

Pintu kamarku terbuka. Terlihat sosok Mama dengan nampan di tangannya yang tersenyum hangat padaku.

''Udah bangun ternyata kamu,'' kata beliau sambil menaruh nampannya di atas meja kecil di samping tempat tidurku.

''Aku pingsan berapa lama, Ma?''

''Emm... 5 jam sayang,'' aku sontak membelalakkan mata terkejut.

Ebuset

Itu pingsan apa tidur

''Trus, yang nganter aku pulang siapa?''

Mama tersenyum lembut, ''ada, cowok. Aduh, Mama lupa namanya. E—Et—Etho? Eh Etha--''

''Ethan?'' aku mengangkat sebelah alis. Mama tampak berpikir. Sebelum, senyum ceria terkembang di bibirnya yang masih terpoles lipstik.

''Iya itu! Ethan. Emm anaknya Tante Cesil yang pernah ke pesta ulang tahun Kakek kemarin. Baik banget anaknya, sopan trus ganteng lagi hehehe.''

''HAH?! Bener, Ma?'' aku membuka mulutku lebar-lebar dengan mata cengo.

Kak Ethan? Serius? Dia nganter aku pulang? Kok bisa? Jangan-jangan orang yang memanggilku sebelum aku pingsan itu dia.

''Iya Mama serius. Katanya, dia ketemu kamu yang pingsan di lorong kelas pas mau ke toilet. Trus dianterin pulang deh. Untung Mama pas lagi di rumah, ngambil dokumen yang ketinggalan,'' aku mengangguk-nganggukan kepalaku.

''Ya udah, kamu makan dulu ini buburnya. Trus diminum obatnya,''

''Oke Ma.''

''Ah Mama hampir lupa. Tadi Ethan kesini mau jenguk kamu. Tapi, kamu-nya lagi tidur. Jadi dia cuman titip salam sama ngasi kamu bunga,'' Mama menunjuk ke meja belajarku.

you again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang