Sebuah tangan membuka - buka buku usang itu, buku berwarna oranye yang mencerminkan langit senja saat menatapnya. Dibukanya buku itu dari halaman pertama.
Desember 2008
Apakah ada yang tahu bagaimana cinta menyapamu?
Karena jujur saja.
Aku tak pernah tahu.Tak pernah tahu bagaimana rasa yang dikatan banyak orang, tentang terbang setinggi langit dan jatuh begitu kuat ketanah.
Aku tak pernah tahu.
Seseorang tak pernah menyentuh hatiku.
Seseorang tak pernah membiarkan cinta menyapaku.Sampai mungkin suatu hari.
Kala itu.
Saat aku bertemu dengamu.☆☆☆☆☆
Shilla clarissa. Gadis itu membuka - buka lagi buku sejarahnya, ia mengantuk. Sesekali mulutnya menguap dengan mata berair - air. Kepalanya ia letakan pada tangan yang tumitnya bertumpu diatas meja. Dan sesekali merapikan letak kacamatanya yang menurun
Ia mengamati wajah Yasmin sahabatnya yang sedang serius membaca sebuah novel romance. Sesekali sahabatnya itu menyelipkan rambut panjangnya yang turun menyentuh pipi kembali ke kebelakang telinga.
Tak lama sahabatnya itu menutup novelnya dan menatap Shilla.
"Gue mau ketoilet nih Shill" kata Yasmin.
Shilla menganggukan kepala, lalu mendorong mejanya membuat ruang longgar antara meja dan kursi menjadi lebih luas dan memutar arah duduknya kesamping agar Yasmin bisa keluar dari meja mereka. Karena entah kenapa Shilla begitu malas untuk bangun dari duduknya.
Seiring kepergian Yasmin, Shilla kembali fokus pada buku sejarahnya. Sambil terus berdoa dalam hati semoga bu Nuraini guru sejarahnya tidak masuk hari ini dan ia tak perlu ulangan sejarah sekarang.
"Lo cantik kalo lagi baca buku"
Shilla mengerutkan keningnya. Lalu menoleh kearah kiri. Dan menemukan sosok pria dengan senyum mengembang berada disampingnya.
Shilla menatap pria itu. Kevin.
"Makasih loh atas basa - basinya" ucap Shilla.
Sementar kevin hanya nyengir mendengar ucapan Shilla.
"Tapi cantikan yasmin lah" lanjut Kevin.
Shilla hanya mendiamkan ucapan Kevin dan mencoba kembali fokus dengan buku sejarahnya. Ya walaupun usahanya gagal. Diam - diam shilla melirik Kevin yang tengah menarik kursi dari barisan lain agar bisa duduk didekat Shilla.
"Shill..." panggil Kevin.
"Hmmm" tanggap Shilla. Gadis itu tak berminat untuk menoleh kearah Kevin.
"Shill.. ngadep sini dong, gue mau ngomong serius nih" ucap Kevin.
Shilla bisa mendengar nada suara kevin yang berubah serius, Shilla menutup bukunya dan menatap Kevin.
"Gimana?" Tanya Kevin cepat Saat S hilla menoleh kearahnya
Shilla hanya menaikan salah satu alisnya dan menumpukan dagunya pada telapak tangannya. "Gimana apanya?"
Kevin berdecak kesal, ia memutar bola matanya. "Ya yasmin lah"
"Lo udah nanya kedia belum? Dia single kan?"
Shilla mengangguk anggukan kepalanya seolah baru menyadari arah pembicaraan Kevin.
"Gak perlu ditanya, Dia sahabat gue, ya gue tau lah kalau dia Single" tandas Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Sunshine
Teen FictionUntuk seseorang yang mengira melupakan adalah jalan terbaik. Jawab aku. Mengapa diam diam gadis itu masih bertanya tanya mengapa dirinya terlupakan? Cover by salsabilandita