Sepuluh

4.1K 282 9
                                    

What should i do if it isn't you no one else can hold my heart
☆jisun - what should i do☆


Mei 2009

Teruntuk kamu yang sedang terpukau dengan bintang terang.

Hai apa kabar hatimu,
Masih kau membeku?
Atau cahaya bintang terang itu telah meluluhkanmu.

Mencintaimu seperti memandang tetasan hujan.
Senang, rindu, kelabu, juga sendu.
Ada banyak anganku untuk bersamamu
Namun kau tak mengindahkan semua itu.

Kau jatuh cinta pada bintang terang disekelilingmu.

Maka bersama goresan tinta ini ingin kutitipkan sebuah pesan.

Aku mencintaimu.

Bukan, bukan untuk kau balas.
Bukan untuk mendapat jawaban.

Hanya saja aku tak mampu berkata, lidahku selalu kelu, sedangkan hatimu selalu membeku sehingga tak mengerti maksudku.

Ketika kutulis pesan ini, percayalah setetes air mata turun ketika membayangkan isi hati mu.

Aku tak bisa bersinar seterang bintangmu.
Namun aku ingin mencintaimu.

Walau rasanya tidak pantas.
Mencintai yang terlalu sempurna untuk menjadi milikku.

Itu kamu,

Hai tuan.
Saatku katakan kau angkasaku,
Bisakah aku menjadi nona bintangmu?

☆☆☆☆☆☆

Yasmin mengigit bibirnya kuat-kuat sementara pandangannya tak lepas dari wajah sahabatnya.

Ia melihat Shilla yang tengah hanyut dalam bacaan novel barunya.

Akhirnya dengan ragu Yasmin membuka mulutnya, "Shill" panggilnya.

Shilla menatap Yasmin yang tengah menatapnya,

"Gue kemarin sama juna..."

"Pulang bareng" potong Shilla dengan cepat.

Yasmin mengangguk pelan, ia menatap Shilla dengan tatapan bersalah, "lo gak marah kan?" Tanyanya ragu.

Shilla mengerutkan keningnya, ia tak tahu apa maksud ucapan Yasmin. "Marah?"

"Marah untuk apa?" Tanya Shilla lagi.

Yasmin membulatkan matanya, sesekali ia mengerjap - ngerjapkan matanya, "lo gak marah kalau gue pulang bareng Juna?"

Marah? , tidak. Walau di dalam hatinya ia hanya sedih ketika membayangkan raut wajah Kevin yang kecewa karena kejadian itu. Tapi sungguh ia tidak merasa marah sama sekali kepada Yasmin maunpun Juna.

"Lo gak cemburu?" Tanya Yasmin.

Diam sejenak, rasanya ia ingin tertawa lepas kalau saja ia tak segera sadar dimana ia sekarang, diruang kelas yang ramai.

"Ya enggaklah, kita cuma sahabatan" tandas Shilla.

Tanpa sadar Yasmin menghela nafas lega.

"Yas?"

"Ya?"

Shilla mengerutkan keningnya, menatap wajah Yasmin, "lo suka sama Juna?"

"Enggak" bantah yasmin dengan cepat.
"Gue cuma lega lo gak marah"jelasnya.

Shilla mengangguk anggukan kepala, "lagian lo salah orang, seharusnya yang cemburu itu Candy"

"Candy?"tanya Yasmin

After SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang